Chapter 31

2.9K 306 30
                                    

Listrik sudah menyala, keadaan rumah kembali menjadi terang seperti sebelumnya. Para pekerja tenaga listrik itu melakukannya begitu cepat, mereka menyelesaikan di waktu waktu petang. Tepatnya sesuai dengan permintaan si pemilik rumah yang menginginkan pencahayaan hadir menjelang malam tiba

Keadaan di luar masih hujan, beruntungnya tak ada petir atau kilat yang menyambar. Namun rumah diselimuti hawa dingin dan bunyi hujan deras yang berlangsung cukup lama

Taehyung menyelesaikan masakan untuk mereka makan malam ini, dia sedang terduduk. Menemani si kecil zack bermain di playground sendirian, waktu hampir menunjukkan pukul delapan malam tetapi dia masih belum melihat suaminya menghampiri

Tidak biasanya Jeongguk membiarkannya menghabiskan waktu bersama zack selama ini, biasanya ketika dia berada di rumah sudah pasti Taehyung akan sulit berinteraksi bersama putranya. Namun sekarang, semenjak kejadian tengah hari di luar tadi hingga detik ini belum terdengar panggilan yang tertuju kepadanya

"Tuan muda"

Tubuh Taehyung terlonjak kaget kemudian berbalik "Kau mengagetkan ku Jae"

"Mohon maaf tuan, sir Jeon berpesan agar tuan muda makan lebih dulu"

Taehyung mengerutkan kening, "Apa pekerjaannya tidak bisa ditinggal Jae?"

"Saya rasa begitu tuan"

Mendengar hal itu pundaknya tiba tiba melayu, dia khawatir suaminya akan mendiaminya seperti ini. Dia ingin menolak, mengatakan jika Taehyung akan makan kalau tuan—nya ikut bergabung bersamanya. Namun melihat bagaimana kondisi sekarang ini sepertinya rencana itu akan menjadi sebuah kesalahan besar, mengingat siang tadi dia baru saja membangkang dari ucapan suaminya

Sudah pukul 11 malam, hampir tengah malam namun Jeongguk masih belum meninggalkan ruang kerjanya. Taehyung penasaran, tiba tiba saja suaminya menjadi sibuk padahal pagi tadi dia terlihat sangat luang. Dan tidak pernah terpikir olehnya jika suaminya baru saja melarang kehadiran Taehyung untuk mengantarkan nampan berisi makan malam

Jaehyun mengatakan "Mohon maaf tuan muda, sir Jeon meminta anda untuk beristirahat"

"Tapi suamiku belum makan Jae"

Pekerjanya tersenyum "Biar saya yang mengantarkan, tuan muda sebaiknya kembali ke kamar"

Dia tidak bisa tidur, tetap bersikukuh menunggu bersama dentingan jam dinding dan suara dengkuran kecil dari malaikat di pangkuannya. Semakin larut suasana semakin terasa dingin, hujan melanda rumah mereka seharian penuh hingga dia tidak cukup tega membiarkan zack terlelap di kamarnya sendiri

Lamunan pecah, suara pintu terdengar terbuka dari luar. Matanya mengerjap dengan semangat ketika melihat kedatangan suaminya muncul dari balik pintu

"Suamiku!" Seru Taehyung

Jeongguk berbalik, menemukan sang kekasih tersenyum lebar dengan wajah tembamnya. Hatinya menghangat, seakan amarah pada tubuhnya mencair seperti bongkahan es terkena lemparan bola api. Namun tidak untuk waktu yang lama, sebelum dia melirik kearah balita mungil yang berada dipelukan suaminya. Jeongguk berlalu dan melewati Taehyung begitu saja tanpa menghampiri untuk sekedar memberikan ciuman

Lidah Taehyung kelu, menatap bagaimana punggung lebar suaminya melangkah memasuki kamar mandi. Tangannya dia tarik kembali, wajahnya menekuk bersalah. Dia menjadi tak enak hati, terasa sesak dan hampir akan menangis. Satu bulir air mata menetes dari mata kirinya, Taehyung usap agar tak meninggalkan jejak kemudian mengalihkan perhatiannya pada sang putra yang sempat terusik

Setelah hampir menghabiskan waktu setengah jam dia menahan kantuk yang melanda, begitu terdengar bunyi pintu akan dibuka secepat kilat Taehyung melangkah turun dan mendekati wardrobe. Diam tepat di depannya sebelum kini dapat berhadapan dengan pria Jeon yang dia nantikan

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang