Chapter 39

3.2K 353 85
                                    

"Candyboo.... saya mual" kembali Jeongguk memuntahkan sarapan paginya ke closet, dia terkulai lemas di lantai setia memegangi perut yang terasa melilit seisi lambungnya sedari pagi

Taehyung mengusap wajah berkeringat suaminya, ini sudah ketiga kalinya mereka keluar masuk kamar mandi. Jeongguk menjadi semakin lemas dari biasanya dan sulit untuk dia tinggalkan lama. Bahkan ketika dirinya berjalan turun saja suaminya dengan cepat menarik kaki Taehyung dan membuatnya duduk di ranjang kembali

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak meninggalkan mu tuanku" Taehyung merasa bersalah, sebab dia pergi keluar kamar meninggalkan sang tuan yang pada saat itu juga kembali berlari dan ambruk di lantai kamar mandi

Dia hanya ingin memanggil Jaehyun, paling tidak mereka bisa menjemput dokter agar bisa mengobati tuan mereka yang kini terbaring lemas tak berdaya

"Suamiku... tidak sekarang" ucapnya menahan tangan Jeongguk yang terus terusan mencoba melucuti pakaian Taehyung

"Apa yang kau kenakan ini? akan lebih indah bila kau tidak mengenakan apapun di hadapanku"

Oh? dia sudah seperti orang mabuk. Apa yang sebenarnya terjadi pada pria Jeon ini? tidak biasanya dia menjadi manja tingkat akurat seperti sekarang, Taehyung kebingungan namun tetap menolak sang tuan halus mengingat akan datang dokter bersama beberapa pekerja mereka yang pasti memasuki kamar ini

"Bersabarlah suamiku, apa dengan melihatku telanjang kau merasa membaik?"

Jeongguk mengangguk lemas "Saya— sangat ingin memelukmu, merasakan kulit hangatmu, dan mencium wangi di tubuhmu candyboo"

Aneh

Dipegangnya kening sang dominan, menempelkan punggung tangan guna merasakan suhu tubuh pria—nya yang terasa normal. Jeongguk tersenyum kesenangan, dia menarik tangan suaminya untuk digenggam dan dia berikan ciuman sayang

"Wangi" ucapnya dengan mata setengah terbuka

Dia banyak tersenyum seperti orang bodoh, bahkan untuk sesuatu yang tidak Taehyung lakukan tanpa ada niatan terselubung. Seperti saat suaminya menatap Jeongguk tepat di mata, pria itu menjadi salah tingkah hingga tak tahan untuk tidak menggelung Taehyung seperti seekor anaconda

"Suamiku..aku takut"

Jeongguk yang tengah sibuk menggesekkan wajah ke tangan sang empu tiba tiba menarik diri, memaksa matanya terbuka dengan wajah serius menjalin kontak mata "Apa saya baru saja menakutimu?" katanya polos

Tatapan itu

Berbeda sekali

Dia tampak seperti anak kecil yang innocent

Taehyung bergerak mengangguk, kemudian si pria Jeon melepaskan pelukan dari tubuh sang kucing dan menjauhkan diri berniat untuk menuruni ranjang, "Suamiku kemana kau akan pergi?" Taehyung menatap cemas, pria itu tak henti memegangi kepala dan berjalan sedikit sempoyongan. Baru saja kakinya melangkah, mendadak perutnya kembali melilit hingga rasanya ingin muntah

"Suamiku!"

Oh! astaga

"Be—ratnya~ akh" Taehyung kewalahan, apa ini? Jeongguk kehilangan keseimbang sehingga mengharuskan dirinya menerima segala beban di tubuh raksasa pria—nya. "Suamiku, berjalan lah perlahan...a—aku tidak yakin bi—sa menahan mu lebih lama" ucapnya terbata

"Suamiku?"

"Kesayanganku tidak lagi mencintaiku.."

Apa?

Taehyung membeku, merasakan bahu yang tengah dia sangga bergetar diiringi isakan tangis memilukan. Jeongguk berpegangan pada tubuh suami kecilnya lalu menghamburkan derai air mata di bahu Taehyung hingga pakaiannya basah akibatnya

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang