"Tuan muda..apakah sesulit itu untuk menuruti perintah sir Jeon?"
Apakah sesulit itu?
Tidak
Apa yang tidak suaminya berikan sampai dia berani membuatnya marah seperti saat ini?
-
"Permisi sir, ada panggilan-"
Seorang wanita masuk kedalam, membungkuk sembari mengulurkan ponsel milik sang atasan yang terus bergetar sepanjang meeting berlangsung. Dia tahu ini akan menjadi fatal, mengintrupsi perbincangan pribadi bos nya bukanlah hal yang baik. Jeongguk meliriknya terganggu, memainkan lidah di dalam mulut dan menatapnya menuntut
"Matikan" tunjuk Jeongguk
"Mohon maaf sir tetapi ini panggilan darurat dari tuan Jeon Taehyung"
Jarang sekali terjadi mereka mendapat panggilan masuk dari suami atasannya, umum nya mereka sering mendapat panggilan melalui tangan kanan Jeongguk yaitu Jaehyun, tetapi khusus hari ini ketika dia menekan tombol hijau yang muncul
suara laki laki menanyakan kabar pria-nya"Kau membutuhkan sesuatu?"
Dari seberang Taehyung menggigit jari, ada senyum merekah di wajahnya kala mendengar suara sang dominan dari balik layar ponsel. Dia lega, suaminya masih mampu menjawab panggilan darinya
"Y-ya.." jawab Taehyung gugup
"Katakan"
"B-bisakah tuanku pulang lebih awal?" Taehyung menjeda kalimatnya
Jeongguk tampak mengerutkan kening, lalu kembali mendengar suara lembut suaminya yang mengalun "Aku merindukanmu" cicitnya pelan
Hatinya berdesir hangat, tak dapat dia sembunyikan taman bunga bermekaran di dada bidangnya. Jeongguk bahagia, meski hanya ungkapan rindu dari suaminya namun dia tampak dapat menarik napas lega. Sejak seharian tadi yang dia lakukan hanyalah duduk dan berbincang, hatinya sekeras batu tapi dapat remuk berkeping keping jika Taehyung yang menjadi palu nya
Terdengar helaan napas setelahnya, jantungnya berdebar semakin kencang kala tuan-nya tak kunjung merespon ucapannya. Tak lama setelahnya terdengar panggilan untuk suaminya dari sana yang dengan langsung Jeongguk balas "Saya usahakan" kemudian sambungan terputus
Telepon dimatikan, Taehyung kembali termenung saat suara Jeongguk tak lagi terdengar. Dia menjadi lebih dingin dari biasanya, namun suaminya terlalu mencintainya hingga tak bisa mengacuhkan dirinya barang sebentar. Meski itu tak cukup parah namun bagi Taehyung itu sudah terlampau menyesakkan
-
"Bangkrut?"
"Tidak, atau lebih tepatnya belum. Hanya tidak berjalan sesuai harapan"
Jeongguk mengangguk dari tempatnya duduk, sementara temannya tak henti mengupasi jeruk untuk dia makan setelahnya. Mingyu kembali mampir setelah hampir satu minggu keduanya tidak menghabiskan waktu bersama, ada banyak pertanyaan yang diberikan Jeongguk kepadanya
"Berkatmu perusahaannya masih berjalan meski lambat"
Ada senyum remeh yang diberikan pria Jeon tentang ucapannya, itu benar. Jeongguk hanya sedang mengulur waktu, mungkin pria Cha lupa jika dulu perusahaan ayahnya dibangun atas jasa Jeongguk yang sangat tinggi, maka melarikan diri bukanlah jalan yang benar selain mati
"Aku dengar tuan Cha sudah lama terbaring sakit"
"Jadi kau mengatakan jika kini yang mengelola bisnis adalah si putra Cha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 END
RomanceTidak ada lagi perjanjian di atas materai, pernikahan mereka tulus didasari atas perjanjian di depan altar. Pria Jeon yang disandang tak memiliki ketertarikan pada hubungan itu kini mencintai seseorang, hanya untuk Candyboo nya seorang Pemuda kirima...