Chapter 38

3.2K 340 34
                                    

Jeongguk termenung di hadapan wastafel, dia melamun. Memandangi wajah basahnya di pantulan cermin tepat di hadapannya. Apa yang telah dia lewatkan? ketika bangun tak ada kehadiran suaminya di sana Taehyung sudah bangun, apa yang kau pikirkan? Tidak ada, dia hanya merasa sedikit pusing mungkin sebab tidur dalam jangka waktu yang terlalu lama

Pagi ini dia terlihat berbeda dari kemarin, pria Jeon begitu segar dan bugar. Wajahnya tak lagi pucat dan sepenuhnya menjadi hidup kembali, begitu kakinya menapak ke lantai utama mereka para pekerja serentak menoleh dan memasang wajah terkejut. Jeongguk tampak berdiri tegak, menatap satu persatu diantara mereka sebelum berjalan menghampiri meja makan

"Panggilkan Jaehyun, katakan jika sir Jeon telah bangun" titah seorang maid pada seorang pria yang tengah berjaga di depan pintu

Mereka benar, Jeongguk tak main main dengan tindakannya kemarin. Pria itu tidur seperti seorang beruang yang tengah hibernasi, menghabiskan waktu satu hari satu malam hingga mata sang elang dapat kembali terbuka untuk dibawa mengepakkan sayap. Pesona nya tak bisa diragukan, tampan sekali hingga mereka yang melihatnya akan betah berlama lama untuk memandangi wajah tegas Jeongguk yang sempurna

"Tuanku?"

Taehyung melepas apron di tubuhnya, memasang senyum manis untuk mendekati sang tuan yang segera memberikan jarak agar dia dapat duduk di pangkuan. Jeongguk memberi kecupan manis di bibir "Saya mencarimu" ucapnya bersuara berat

"Aku memasak untukmu, apa ini? tuanku akan pergi bekerja?"

Tak ada jawaban selain anggukan kecil sang tuan, Taehyung tampak tersenyum lega. Bayangan saat suaminya menangis masih berputar di kepala, sangat sulit baginya melewati ini sendirian bukan? Jeongguk bahkan tak pernah menunjukkan hal itu kepadanya

"Ada apa dengan kakimu?"

Langkah si kucing terhenti, membeku disaat Jeongguk tampak mengerutkan kening dan bangkit dari kursi. Mereka yang tengah menyusun makan di meja saling melempar pandang, lalu kembali acuh dan menghiraukan interaksi kedua majikannya tersebut

"Kenapa jalan mu seperti itu?"

Taehyung dibuat berbalik menghadapnya, mata si kucing menjalin kontak mata dengan sang pemimpin Apa dia tidak mengingatnya?

Mendadak dia menjadi gelagapan, tak mampu menyembunyikan raut gelisah dan cemas secara bersamaan. Taehyung memalingkan wajah kemudian berdehem sejenak "T—tuanku tidak mengingatnya?" ucapnya gemetar, lalu Jeongguk menaikkan satu alis "Apa?"

Dia benar benar tidak mengingatnya

Haruskah dia katakan di sini?

"Sayang, apa yang kau sembunyikan?"

"Apa? tidak ada!" ucapnya sedikit berteriak

Ditangkupnya wajah berisi itu lembut, Jeongguk menarik dagu suaminya agar dapat terangkat untuk menatapnya "Katakan"

"Kita..menghabiskan waktu yang begitu panjang kemarin, tapi aku baik baik saja! ini akan segera membaik, sekarang waktunya sar—"

"Apa saya menggunakan mu kemarin?"

Bahu Taehyung melayu, menggigit bibir gelisah dan menarik lengan Jeongguk pelan "Suamiku..." panggilnya memelas

Jeongguk tampak mengeraskan rahang, memejamkan mata seraya menarik napas panjang berusaha mengatur emosi yang tampak akan menggebu. Taehyung memeluk tubuh besarnya sehingga wangi sang submisif memblokir udara pahit yang keluar dari dalam diri sang pria Jeon "Aku hanya ingin membantumu~ dan aku sangat menyukainya..." cicitnya pada kalimat terakhir yang pada saat itu juga amarah Jeongguk teredam dan digantikan oleh raut wajah sayu "Sayang..." panggilnya lembut

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang