Chapter 35

3.2K 335 83
                                    

Pintu kamar utama dibuka, hal pertama yang pemandangan suguhkan adalah kondisi suami kecilnya sedang terlelap di deretan bangku sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar utama dibuka, hal pertama yang pemandangan suguhkan adalah kondisi suami kecilnya sedang terlelap di deretan bangku sofa. Jeongguk menghela napas, kekasihnya terlihat begitu kelelahan. Dia tak cukup tega untuk membangunkan, namun respon tubuh tak cukup meyakinkan untuk dirinya sekedar mampir memberikan kecupan di wajah eloknya

"Pa—"

Telunjuk sang pemimpin melayang, mengunci rapat bibir mungil seseorang yang masih sesenggukan di gendongannya "Tutup mulutmu, dan jangan mencoba membangunkan suamiku" tegasnya menuntut. Mengharuskan zack mengangguk kecil lalu beralih memeluk bahu ayahnya untuk dia jadikan tempat bersandar

"Suamiku sangat kelelahan mengurusimu, tidak bisakah kau diam untuk sekali? jika untuk selamanya terlalu sulit terjadi"

Jeongguk memasuki ruang kamar mereka, berjalan kearah kamar mandi bersama si kecil zack dia turunkan kedalam bathtub berisikan air hangat. Tidak, dia tidak berusaha menenggelamkan anak itu. Zack terdiam menunggu ayahnya, melihat bagaimana pria itu datang dengan dua handuk yang berbeda ukuran

"Papiii! papiii mwauu tuuuu!! tuuu—!" tunjuknya pada barisan mainan karet yang biasa Taehyung berikan untuk membuatnya menjadi diam selama mandi

Pria Jeon menatapnya intens, berkacak pinggang dan menjawab "Kau memerintahku?" yang dengan polos putranya mengangguk "Pwapii t—tinggi! zack zack nda ccampaii~" cicitnya cemberut

"Beraninya kau" geram Jeongguk mengambil tiga macam mainan karet untuk setelahnya dia lemparkan kedalam bak. Zack memekik senang, sesekali akan menarik ingusnya lalu menyemburkan air ke udara. Sang ayah melepas seluruh pakaian sebelum ikut bergabung kedalam kolam air hangat yang telah lebih dulu diisi oleh si kecil Jeon

Mereka berendam bersama, lebih tepatnya Jeongguk yang tadinya ingin membersihkan diri setelah seharian dia beraktivitas di luar rumah. Namun kesialan selalu menimpanya, terlebih kini kesialan bagi Jeongguk tak akan bisa hilang sebab dia berkembang bersama dengan dirinya di dalam rumah ini

Zack menolak ajakan siapapun, terus berpegangan pada tubuh papi—nya dan enggan melepaskan. Bahkan setelah anak itu dibuat menangis meraung raung olehnya tetapi tak menjadikan zack benci pada pria yang dia akui sebagai ayah biologisnya. Jeongguk terpaksa membawa anak itu naik, mengancam nya agar diam jika tak ingin dia tinggalkan

Maka disinilah mereka sekarang, mandi bersama dengan si kecil zack yang tengah memainkan gelembung tak tau arah

"Pwapi! pwapi— hmp!"

Mata elang sang pemimpin yang sedang terpejam segera terbuka melotot, matanya bergerak melihat tubuh anaknya terendam menyisakkan satu tangan di atas permukaan air. Ditariknya tubuh itu cepat, membawanya duduk di atas tubuhnya dengan wajah sepenuhnya basah oleh air

"Berhentilah menangis dan atur napasmu"

"SoOo scarled... zack sOoOoo scarled papii"

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang