Chapter 20

4.1K 353 41
                                    

Ketukan pintu mengalun samar di telinga Taehyung, pantulannya cukup pelan namun masih bisa dia dengar untuk beberapa waktu yang lama. Itu Jimin, adik dari suaminya yang terus memanggil nama keduanya berulang kali

Taehyung menggigit bibir, hembusan nafas hangat suaminya menyentuh permukaan dada yang jelas terbuka sejak satu jam terakhir. Tuan-nya itu sedang tidak baik, malam ini dia memiliki kesulitan dalam waktu istirahatnya, mengharuskan dia terbangun dan membantu Jeongguk agar bisa tidur kembali

Dia ingin sekali menyahut panggilan dari balik pintu, namun suaminya akan ikut terbangun sebab sang tuan memiliki pendengaran yang cukup sensitif, sedikit saja dia bergerak maka itu akan memancing terbukanya mata sang pemimpin

Jemari besar Jeongguk masih apik memeluk pinggang telanjang Taehyung, berbaring dengan posisi berhadapan bersama suami kecilnya yang tak henti memberikan usapan di kepala. Dia benar benar terlelap, terlihat dari bagaimana lipatan bibir itu tak lagi bergerak. Taehyung bisa melepaskannya secara perlahan

-Taehyung"

Kemudian kaki jenjangnya beranjak dari kasur, mengayun turun untuk melangkah agar bisa menggapai pintu. Bahkan dia berjalan secara berjinjit, akibat khawatir jika suaminya itu bisa saja mendengar derap langkah kecilnya

"Sepagi ini ada apa? bisakah kau pelankan suara sedikit saja? Tuanku mudah sekali terbangun"

Jimin menghela napas sedikit mengangguk singkat dan berjalan menjauhi kamar sang kakak "Maaf tapi putramu menangis, tidak bisakah kalian sigap meraihnya?" ucapnya sedikit geram. Dari belakang Taehyung mengikuti, sempat menoleh ke ruang tidur nya untuk memastikan suaminya itu tidak memanggilnya

Dia berjalan mengekori, mengusap pundaknya sedikit canggung saat melihat kondisi adik dari tuan-nya itu lumayan berantakan. Jimin pasti terbangun sebab zack menangis, itulah kenapa dia sampai berani datang ke kamarnya untuk ini

"Apa Jaehyun tidak ada?"

Jimin berdecak, "Kau pikir Jaehyun punya asi? yang orang tuanya itu dia atau kalian" kemudian membuka pintu kamar yang disambut tangisan zack cukup keras memanggil namanya

"Maaf menganggu tuan muda, tetapi zack tak ingin meminum susu formula"

Taehyung meraih benda kecil tersebut untuk dia bawa pada gendongan, sang anak memeluknya erat. Bahunya bergetar tak henti akibat durasi tangisannya yang tidak sebentar. Melihat bagaimana kehausannya sang putra, tanpa membuang waktu lama bagi Taehyung untuk menyusui zack, dia segera melepaskan kancing piyama- melebarkan kain penutup itu dari dadanya dan menyesuaikan posisi tepat sasaran di mulut sang anak

Terdengar desisan setelahnya, Taehyung melakukannya tanpa berpikir dua kali. Dia sengaja melakukan ini- atau memamg panik hingga bisa begitu leluasa melakukan itu di depan dua pria yang kini saling melempar pandang

Sejujurnya ini pertama kali Jaehyun melihat tuan mudanya itu menyapih si jagoan kecil di depan matanya yang terbuka. Biasanya kegiatan memberi asi hanya dilakukan oleh Taehyung ketika waktu waktu tertentu saja, dan seringnya itu dilakukan saat keduanya berada di kamar sang tuan

Tentu saja ini sangat mengejutkan, bukankah tidak baik menonton tayangan seperti ini secara langsung? seharusnya ini tidak aneh, hanya saja akan terlihat tidak sopan jika dia terus menerus menatapnya tanpa berkedip

"Maafkan papa sayang, zack pasti mengalami mimpi buruk ya?"

Jimin berdehem sejenak, mendadak saja hawa di ruangan ini jadi sedikit sesak. Pertanyaan di kepala seolah tenggelam saat kakak iparnya itu mulai melepaskan empat kancing bajunya. Ini bukanlah pemandangan baru baginya melihat kegiatan seorang anak yang sedang disusui, hanya saja ini memang benar benar yang sangat baru melihat milik Taehyung dikeluarkan di depan matanya

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang