Mata Taehyung membola, kakinya mengayun cepat begitu melihat pemandangan sang putra tengah menindih seekor anjing yang tak asing di penglihatannya. Dia berlari cukup kencang, sigap berlutut untuk menjauhkan bocah laki laki terkapar tak jauh dari jangkauan zack
"Kau tidak apa?" ucapnya penuh kekhawatiran
"T— tuan... tolong dia" tangan dipenuhi luka itu menunjuk pada zack, di tangannya tampak menggenggam tali pengikat anjing yang sudah terputus dari lehernya
Kemudian atensi Taehyung kembali terarahkan pada perkelahian antar sang putra dengan seekor anjing di depan, jantungnya berdegup berantakan. Seolah tersadarkan jika kini yang tengah membuat keributan adalah si kecil Jeon dengan bara api berkobar di sekelilingnya. Manik elangnya tampak memerah— menyalurkan amarah serta kekejaman kala tangannya tak henti mencabik anak anjing dari hadapan
"Siapapun tolong panggilkan suamiku!" jerit Taehyung saat itu juga
Kepalanya tak bisa berpikir, tubuh Taehyung melemas melihat darah berceceran pada baju serta wajah putranya. Dia tidak bisa dihentikan, tidak bahkan setelah jeritan Taehyung terdengar hingga ke seisi rumah. Mereka yang menyaksikan hanya bisa menutup mulut— bungkam, tak dapat bergerak setelah apa yang dilihatnya tentang si putra Jeon
"Tidak! dia tidak bisa dilerai! kalian akan terluka, panggilkan papi—nya zack. Hanya tuanku yang bisa menghentikan dia cepat!"
Dua penjaga gerbang mengangguk serentak seraya berlari memasuki kawasan rumah, beberapa pengasuh yang sempat mengawasi tuan kecil mereka turut berada di sana. Berdiri di belakang Taehyung dengan wajah menunduk penuh perasaan bersalah, mereka telah lalai, membiarkan anak itu berlari dan lepas dari pengawasan
"Tuan..tolong selamatkan anak anjing ku.."
Apa yang harus dia lakukan?
Bocah laki laki di pangkuannya begitu lemas hingga napasnya perlahan memendek, Taehyung kalut melihat kekacauan yang terjadi. Matanya memanas sebab tak memiliki akal untuk dirinya melakukan apa, satu persatu dari mereka saling berdatangan. Pun salah satunya menarik anak itu menjauhi Taehyung lalu memeluknya begitu erat
"Putraku.."
"Ibu.."
Dia adalah putra dari si penjual susu
Dipeluknya anak tersebut erat seraya membisikkan kalimat penenang di telinga, Taehyung masih terduduk di sana. Hanya diam menyaksikan bagaimana darah dagingnya tengah berjuang melawan satu binatang yang bahkan lebih berbahaya darinya. Tetapi mengapa— dalam keadaan seperti ini yang terlihat hanyalah keganasan zack yang begitu menggebu?
Dia seolah dilingkupi oleh emosi, ambisinya tak bisa mengalahkan perkataan siapapun dan terus menghujam satu anjing yang terus menggonggong hampir sekarat
Haruskah dirinya memisahkan zack?
Dia benar benar akan membunuh anjing itu sekarang juga
Tangannya terulur, bergetar hebat namun tetap dia paksakan bergerak guna merangkul tubuh sang putra. Hanya sedikit lagi, beberapa gerakan lagi sampai dirinya dapat menyentuh pundak putra—nya jika teriakan Jeongguk tak menghentikannya saat itu juga
"Jeon Taehyung menjauh!— jauhkan dia dari sana!"
Dari arah pintu utama pria Jeon menunjuk kearah mereka— memberikan perintah pada sang pekerja yang pada saat itu Jaehyun tampak menggerakkan tungkai kakinya cepat, berlari membelah lingkaran manusia dan langsung menggapai Taehyung membawanya menjauh dari sana
Sang pemimpin rumah melipat lengan kemeja hingga sikut, mata sang elang tampak menyala hingga garis wajah terbentuk kelewat tajam. Amarah kian membeludak melihat bagaimana wajah suaminya tampak ketakutan di dekapan sang pekerja, pria Jeon kemudian melangkah— memegangi kerah baju putranya lalu menutup wajah sang anak dengan telapak tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 END
RomantizmTidak ada lagi perjanjian di atas materai, pernikahan mereka tulus didasari atas perjanjian di depan altar. Pria Jeon yang disandang tak memiliki ketertarikan pada hubungan itu kini mencintai seseorang, hanya untuk Candyboo nya seorang Pemuda kirima...