Chapter 25

3.8K 313 48
                                    

"T-tuan.."

Lutut Taehyung gemetar, menggigil seolah membeku kedinginan. Tubuhnya tak bisa bergerak- bukan tidak bisa, dia sangat ingin bahkan hampir ambruk jika saja dia berani untuk jatuh di hadapan pria yang berada di belakangnya. Sesungguhnya Taehyung tidak memiliki hak untuk menyerah pada kakinya, dia diminta untuk bertahan terus menahan gelora panas hingga keringat bermunculan di sekujur tubuhnya

"Akh-!"

"Tuan-! a-aku pikir kau akan memakan makan malam mu" Taehyung menggigit bibir, menahan napas yang terasa semakin menipis setiap kali dia berbicara

"Saya memakannya, Taehyung." singkat Jeongguk kembali menjilati kerutan bibir milik suaminya yang merekah sempurna

Taehyung sebaik mungkin menelan air liur nya agar tidak berceceran pada ranjang. Ini tidak benar- pikirnya, seharusnya kini dia sedang menyuapi makan malam untuk suaminya. Bukan seperti ini, begitu kotor dan juga menggairahkan bahkan nafsu makannya menghilang saat itu juga

"Phapi...s-sudah ahhh"

Sang empu tak mengindah, seolah tak mendengar segala rintihan serta lenguhan kenikmatan yang keluar dari mulut kotor suaminya. Jeongguk penuh ambisi, melakukannya dengan penuh semangat serta kelaparan. Matanya menajam, kilat manik sang elang terpasang begitu Taehyung melepas pakaian dan mengambil posisi membelakanginya

Erotis, bau masakan pada nampan gugur oleh harum maskulin sang dominan yang menguar seisi ruangan. Pria itu bahkan masih mengenakan sebuah handuk kecil yang hanya terikat di pinggang, dia masih basah, dan juga dingin. Namun yang Taehyung rasakan hanyalah panas menyisakan keringat gairah bercucuran

"Kumohon....ahhng" dia tersungkur, memeluk bantal hingga menenggelamkan wajah di sana meredam desahan

Dari belakang Jeongguk melebarkan pipi pantat Taehyung, digenggam untuk dia remas lalu dia mainkan seperti adonan roti. Menguleni hingga bokong sintal itu terasa kalis dan pas pada genggamannya, memberikan pijatan ekslusif tanpa bayaran. Maka desahan panjang terdengar dari balik bantal, Taehyung mendesahkan nama-nya kencang. Dia menyukainya selalu menyukai ketika sang tuan melakukan-

"Pardon, saya mengabaikan panggilan mu. Katakan apa yang ingin kau dengar sayang?"

Jeongguk tak lepas dari benda panjang menjuntai berwarna merah muda milik Taehyung, mengolesi sisa saliva dari lubang turun pada pusaka sang kucing yang mengeras- tersiksa. Taehyung menderita hingga rasanya ingin pingsan, dia tak bisa merasakan kembali kakinya. Tak juga mendapat pelepasan sebab sang tuan terus menggoda miliknya dengan lidah hangat membuatnya tak berdaya

"Kau pasti ingin mengetahui bagaimana hidangan makan malamku sekarang ini benar? Maaf sayang, ini sungguh luar biasa hingga saya tak sempat untuk memuji masakanmu" Jeongguk menyeringai tipis

Nampan yang tadi suaminya bawakan bahkan masih tersimpan apik di tepi ranjang, bentuknya masih sama, hanya saja kuah soup panas itu kini sudah tidak berasap sama sekali. Dirinya tidak fokus pada masakan yang Taehyung buat, dia sudah menggila, benar benar sudah kehilangan kesadaran sebab pria Jeon itu kini menjadi hewan buas yang tak memiliki akal sehat

Maka pasrahlah nasib Taehyung untuk sekarang ini, dia sudah menjadi mangsa dari predator yang kelaparan

Suaminya telah dilingkupi nafsu

"S-suamiku...kumohon...."

"Ssst tidak menangis candyboo" Jeongguk menarik tubuhnya agar terlentang, segera menindih tubuh polos Taehyung dari atas. Mengusap wajah memerah sang kucing memerah sebab menangis "Saya tidak ingin mendengar jika tangisan mu masih keluar"

𝐒𝐢𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 || KV 2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang