BAGIAN 4

387 57 128
                                    

Bel tanda masuk sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel tanda masuk sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Kini hampir semua kelas sunyi tanpa suara kecuali sang guru yang menjelaskan materi di depan sana. Miss Sari selaku guru yang mengajar matematika tampak sedang menuliskan angka-angka di papan tulis menggunakan spidol hitam. Miss Sari terkenal akan hukumannya jika tak mengerjakan tugas dan tidak menyimak pembelajarannya dengan benar. Guru yang sangat sering memarahi kelas kami begitu masuk, hampir setiap masuk.

"Aiden!" Panggil Miss Sari dengan suara lantang.

Aku dan Anna melirik ke belakang, Aiden tampak setengah sadar mengangkat kepalanya dari atas meja. Wajahnya tampak kusut seolah tak mandi tadi pagi. Aku mengernyit heran melihat tingkah Aiden yang santai-santai saja walaupun Miss Sari sudah memasang wajah penuh peperangan ke arahnya.

Aiden tak menyahut panggilan Miss Sari, ia hanya mengangkat kepalanya karena merasa ada yang memanggil. Niat sekolah hingga sih? Batinku.

"Beraninya kamu tidur di kelas saya!" Kata Miss Sari dengan suara yang menggelegar.

Aiden yang menguap sambil merenggangkan badannya. Seolah tak mengindahkan perkataan Miss Sari padanya. Miss Sari menggertakkan melihat tingkah tak tahu malu Aiden yang sangat terlihat tak menghargai dirinya di kelas.

"Ngapain masuk kalau cuma bakal tidur," omel Miss Sari dengan wajah geram.

"Ngambil absen Miss," jawab Aiden dengan santainya.

Aku melotot kaget, sepertinya bukan cuma diriku yang kaget. Kini seluruh anak di kelas memasang wajah tak percaya. Bisa-bisa Aiden menjawab perkataan Miss Sari dengan santai dan tak merasa takut sedikitpun.

Wajah Miss Sari tampak memerah padam, kini ia terlihat sangat marah seakan siap menerkam dan menghajar Aiden saat itu juga. "Beraninya kamu menjawab perkataan saya."

"Tadikan Miss sedang bertanya ke saya," jawab Aiden lagi.

Gila, batinku. Kali ini benar-benar pecah, sudah terlihat kalau Miss Sari akan mengamuk saat itu juga.

Mulutnya langsung terbuka lebar, berteriak dengan lantang ke arah Aiden, "BERANI SEKALI KAMU SAMA SAYA! KAMU PIKIR YANG PUNYA SEKOLAH INI KAMU?"

Miss Sari berteriak kepada Aiden, sedangkan anak itu? Dia sedang sibuk mengorek kupingnya dengan jari kelingking tak mempedulikan Miss Sari yang sudah emosi di depan kelas. Aku menelan ludah, ntah apa yang ada di dalam otak Aiden sampai dirinya berani melakukan hak seperti itu terutama pada Miss Sari. Aiden masih memasang wajah malasnya membuat emosi Miss Sari semakin mendidih.

"PERGI KE RUANGAN BK SEKARANG AIDEN!"

Habis sudah riwayat Aiden saat ini. Guru matematika yang menyuruh murid ke guru BK sudah jelas kalau Aiden akan mendapatkan hukuman nantinya karena membuat masalah lagi.

Aiden bangkit dari kursinya tanpa membuat Miss Sari mengulangi perkataannya. Anak itu berjalan dengan langkah lunglai letoy. Miss Sari masih mengomelinya di sepanjang langkah Aiden keluar dari kelas kami, mengatakan banyak kesalahan Aiden dalam beberapa kalimat dari mulutnya.

RUBY [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang