BAGIAN 10

231 35 34
                                    

Pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung dengan lancar. Pak Raden yang mengajar di depan kelas dengan suara jelas. Pembahasan masih tentang materi sebelumnya materi teks eksposisi kali ini kami disuruh mencoba menyelesaikan latihan membedakan teks eksposisi atau tidaknya.

Aku memerhatikan dengan saksama buku paket yang dibagikan Pak Raden untuk kami sekelas, satu buku untuk dua orang. Terlihat sebuah teks yang membahas tentang 'Memperkuat Daya Saing UKM Menghadapi Pasar Global'.

Setelah selesai mengerjakannya kami di minta agar membacakan hasil analisis kaki terhadap teks eksposisi tersebut agar semua teman sekelas mengetahui letak perbedaan mereka dalam mengambil kesimpulan dari isi teks eksposisi dari soal. Hasil terbaik tentunya di dapatkan oleh Aiden, si jenius sekaligus berandalan memuakkan tersebut.

Aku mengalihkan pandangan saat Aiden yang berdiri didepan dengan sengaja menatap ke arahku selama beberapa detik. Hasil dari analisis Aiden terhadap contoh soal teks eksposisi tersebut mendapatkan nilai sempurna dari Pak Raden. Anak itu kembali ke bangkunya dengan wajah membanggakan diri.

Tersisa lima menit lagi sebelum jam pembelajaran berakhir. Pak Raden menyuruh kami membuka halaman berikutnya dari buku yang di bagikan tadi. Halaman yang menyuruh agar siswa-siswi membuat kelompok untuk mencari sebuah kelompok dan mencari contoh teks eksposisi yang berhubungan dengan keadaan negara saat ini.

"Kelompoknya terserah kalian yang penting jangan ada yang tidak mendapatkan kelompok, tidak ada yang mengucilkan teman," ujar Pak Raden terdengar ke seluruh kelas.

Kami menyahut paham. Aku langsung melirik ke arah Anna yang tengah tersenyum lebar dan aku yang menyengir memperlihatkan giginya putihku.

Bel tanda istirahat berbunyi nyaring menandakan jam pembelajaran bahasa Indonesia hari ini sudah berakhir. Pak Raden keluar dari kelas bersamaan dengan para murid yang sudah mengeluh ingin makan. Aku dan Anna menuju ke kantin juga, perut memang sudah keroncongan sedari tadi.

"Makan mie ayam yuk," ajak Anna saat kami mulai memasuki area kantin.

Aku mengangguk, "yuk."

Kami bergegas menuju gerobak mie ayam yang berada di dekat gerobak batagor biasanya. Tapi kalo ini tak ada membuatku dan Anna  heran. Tak biasanya bakso langganan murid-murid ini tak berjualan hari ini. Kalau takkan berdagang pasti akan di kabarkan hari sebelumnya. Aku dan Anna akhirnya memilih memakan sate karena batagor juga sudah kehabisan kuah kacangnya karena sedikit kecelakaan yang membuat kuah tumpah tadi.

Anna mencari tempat duduk yang paling nyaman, di sudut tempat yang tak banyak di tempati anak laki-laki. Aku dan Anna menaruh piring berisi sate kuah kuning ke atas meja. Aroma semerbak dari bawang goreng dan kuah kacang membuat kami tak perlu menahan lapar lebih lama lagi. Aku langsung mengambil suapan pertama dan menikmati sensasi kuah kacang yang sedikit pedas dan rempah-rempah lainnya yang menyatu dalam kuah sate.

RUBY [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang