BAGIAN 38

67 7 0
                                    

Kini di halaman belakang, duduk diantara bangku panjang yang tiba-tiba dibawa oleh Feer dari sebuah gudang penyimpanan barang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini di halaman belakang, duduk diantara bangku panjang yang tiba-tiba dibawa oleh Feer dari sebuah gudang penyimpanan barang. Aku, Anna, Aiden, Uroz, dan Feer tengah berada di halaman belakang. Vero masih berusaha membuat Mia agar mau bermain bersama istrinya jadi dia akan menyusul nanti ke halaman belakang.

"Apakah ada kabar terbaru soal Lozen di komite Jaya kota Katya, Uroz?" Tanya Feer memulai pembicaraan. Topik yang diambil hari ini adalah Lozen dan keadaan.

"Aku tak tahu banyak Feer. Aku hanya mendengar kalau dia sedang berada di istana Ruby sambil menahan seseorang." Jawab Uroz dengan nada datar.

Mataku membesar, seseorang yang dimaksudkan oleh Uroz mungkin saja adalah Meraz yang membantu kami kabur dari sana kemarin. Anna mungkin juga berpikir begitu melihat ekspresi wajahnya yang aneh.

"Ba.. bagaimana dengan keadaan orang itu?" Aku bertanya. Saat ini aku sangat khawatir dengan Meraz, mungkin kami tak dekat dan barusaja bertemu tapi dia telah menyelamatkan kami semua.

Uroz menggeleng. "Aku tak tahu banyak nak, karena aku dalam keadaan terdesak saat mendengar kabar itu." Jawab Uroz sambil menatapku.

Aku terduduk lemas. Bagaimana keadaan Meraz saat ini? Apakah dia terluka parah? Apakah dia dipenjarakan oleh Lozen? Atau malah di siksa oleh pria jahat itu. Anna memegangi tanganku, ia juga memikirkan hal yang sama denganku. Kami mengkhawatirkan Meraz yang masih di istana Ruby sampai saat ini.

"Berapa banyak yang menjadi bawahan Lozen?" Aiden akhirnya bertanya hal yang seharusnya dibahas.

"Sekitar 70% pasukan tempur telah menjadi bawahan Lozen. Bawahan yang ada dibawah wewenangku sudah di tangkap oleh pihak yang ada di Lozen." Uroz kembali menjawab pertanyaan.

"Bagaimana dengan pasukan tempur pimpinan Utara?" Tanya Aiden. Ia terus-menerus memperoleh informasi yang sebisa mungkin ia simpan di dalam otaknya.

Uroz menggeleng, "aku tidak tahu pasti tapi terakhir kulihat kebanyakan dari mereka memilih memihak Lozen dan menyerang pimpinan mereka."

Anna menutup mulutnya. Pembahasan kami saat ini sangat berat terlebih soal hidup mati seseorang. Feer mengusap jenggotnya sambil menghela nafas panjang.

"Sebenarnya apa yang diinginkan pria bernama Lozen itu?" Tanya Uroz. Ia juga terlihat kesal dengan kedatangan Lozen yang mendadak dan membuat kekacauan dimana-mana.

Feer menghela nafas berat lagi. "Aku rasa dia berniat melepaskan segel yang mengurung Sang Kaisar Agung." Ujarnya jelas tak suka dengan rencana Lozen.

"Bukankah itu hanya dongeng?" Tanya Uroz.

"Mungkin untuk kita itu hanyalah sebuah dongeng namun tidak untuk Lozen, dia ingin membuat seluruh dimensi ini kembali berada di bawah kekuasaan Sang Kaisar. Dan dia menemukan alternatif lain selain kunci permata yang menyegel Sang Kaisar."

RUBY [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang