BAGIAN 6

302 53 137
                                    

"Aku ingin pulang," Anna berkata dengan wajah lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin pulang," Anna berkata dengan wajah lelah.

Aku yang duduk di hadapannya hanya bisa ikut mengangguk kepala. Tiga jam kami belajar fisika, tiga jam pula kepala kami terasa akan meletup melihat rumus-rumus yang dijelaskan Pak Basri. Saat ini kami ada di kantin memakan mie ayam dengan segelas teh dingin. Anna terus mengeluh merasakan kepalanya masih berdenyut-denyut setelah pembelajaran berakhir.

"Kita juga mendapatkan tugas dari Pak Basri lagi," ujarnya dengan sir mata berlinang.

"Yah~ ujian akhir sekolah juga sudah dekat kan? Tidak sampai dua bulan lagi, sepertinya para guru hendak mengejar pembelajaran agar tidak tertinggal materi untuk ujian kami.

Anna masih cemberut kesal, ia sangat kesulitan dalam pembelajaran matematika dan fisika namun sangat lancar dalam biologi. Aneh memang tapi begitulah manusia. Aku juga mirip dengan Anna, aku jauh lebih cepat menangkap pembelajaran sejarah di bandingkan bahasa Inggris yang menurutku sangat susah mengingat pola kalimatnya seperti present continuous atau simpel present.

"Anna!" Panggil seseorang.

Kami langsung menoleh ke sumber suara. Anna tampak bersemangat saat melihat kedatangan gadis itu, dilihat lagi dia adalah kakak kelas XII.

"Kak Bianca," panggil Anna dengan nada sopan.

Kak Bianca tersenyum ramah, "Anna bisa ikut kakak bentar? Kayaknya klub kita perlu diskusi sebentar."  Ujar kak Bianca sambil menggerakkan tangannya secara horizontal.

Anna mengangguk, kini matanya beralih menatapku. "Ive tak apa aku tinggal sebentar kan?" Tanya Anna dengan wajah sedikit sedih.

Aku mengangguk, "tak apa, pastikan kau kembali agar membayar mie ayam mu," jawabku sambil bergurau.

"Siap!" Anna mengacungkan jempol dengan senyum lebarnya.

Anna mengikuti langkah kak Bianca yang membawanya menuju ke klub pecinta tanaman. Anna mengikuti klub tersebut, tujuan klub mereka sebenarnya cukup sederhana menjaga dan merawat semua tanaman yang ada di sekolah termasuk mengganti pot, menanam tanaman baru dan memotong atau menebas habis.

Aku tak heran akan hal itu, Anna adalah gadis yang senang merawat bunga sama seperti Mama yang sangat gemar menanam berbagai macam bunga di halaman depan rumah. Aku melanjutkan memakan mie ayam milikku uang sudah agak dingin karena terlalu asyik mengobrol. Rasa dari kuah kental dan mie yang kenyal membuatku sangat suka dengan makanan satu ini, terlebih lagi potongan daging ayamnya yang cukup besar untuk porsi 8 ribu rupiah.

"Enak banget," gumamku saat mengunyah mie ayam.

Kantin mendadak di penuhi oleh anak-anak kelas XII yang terlihat sedang mencari seseorang. Mereka sudah jelas adalah salah satu dari kelompok berandalan yang ada di sekolah kami. Aku menghela nafas panjang melihat kedatangan mereka yang seperti siap membuat kegaduhan.

RUBY [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang