BAGIAN 26

77 7 2
                                    

Lozen terlihat menggerakkan tangannya membuat bayangan yang menyelubungi lantai mulai bergerak dan membentuk sebuah monster bayangan yang terlihat seperti sebuah Golem tanah di mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lozen terlihat menggerakkan tangannya membuat bayangan yang menyelubungi lantai mulai bergerak dan membentuk sebuah monster bayangan yang terlihat seperti sebuah Golem tanah di mataku.

"Berikan benda itu padaku Nak." Lozen kembali meminta benda yang tak kutehui apa yang dimaksudnya.

"Aku tak tahu apa yang kau bicarakan." Jawabku sambil menggeleng.

Lozen berdecak, "sepertinya aku harus memberikan sedikit serangan agar kau mau memberikannya." Ujar Lozen terlihat marah.

Golem bayangan itu mulai mengerakkan tangannya, memukul ke arah kami. Anna terpekik dan langsung mengeluarkan sulur bunga mawar agar bisa menghindar. Vero di bawa beranjak dari tempat oleh Feer sedangkan aku dan Aiden melompat ke kiri.

Gerakan Golem itu kaku karena tangannya yang terlalu besar dari badannya. Lozen tak menyerah kali ini Golem bayangan itu menggerakkan kedua tangannya menyerah kamu semua.

Anna mulai terbiasa dengan hentakan cambuk sulur bunga mawar miliknya. Sulur bunga mawar yang muncul membuat gerakan tangan Golem itu terhenti. Lozen terlihat kaget dan marah saat Anna melakukan perlawanan.

"Wah! Wah! Wah! Ada salah satu warga dimensi Peridot di sini." Ujar Lozen dengan wajah antusias.

Anna terlihat geram ia menggerakkan sulur bunga mawar itu menghempaskan Golem ke samping. Golem bayangan itu berhasil di robohnya namun sama sekali tak membuat Lozen merasa kalau dirinya sudah kalah.

Jika tadi satu Golem maka kali ini muncul lima Golem bayangan. Tingginya masih sama dengan tangan yang jauh lebih besar. Mereka kembali menyerang ke arah kami kali ini bukan hanya menggerakkan tangan tapi mereka melompat sambil memberikan pukulan.

Anna terpekik dan berusaha melakukan pertahanan namun gagal dia terpelanting ke belakang beberapa meter dan menghantam dinding istana. Aku berseru saat Anna terkena serangan Golem namun kini sebuah Golem itu juga tampak melayang pukulan ke arahku. Disaat seperti ini tak ada waktunya memikirkan larangan Mama. Aku berpindah tempat ke arah berlawanan dan menjauh dari pukulan Golem tersebut.

Feer terlihat menggerakkan tongkat di tangannya, "ugh! Sepertinya aku sudah terlalu tua dengan pertarungan seperti ini." Ujarnya sambil berusaha membuat perisai tembus pandang.

Kau terpekik namun tertahan saat pukulan Golem itu mengarah ke perisai buatan Feer. Namun aku seperti terlalu meremehkan pria tua itu, jangan rusak retak sedikit pun tak ada di perisai tersebut.

"Jangan remehkan orang tua ini Nak," ujar Feer yang jelas-jelas di tujukan pada Lozen.

Lozen terlihat merah padam. Ia terlihat marah saat Golem bayangan miliknya tak berhasil menyerang kami. Lagi-lagi salah satu Golem menyerang ku dengan pukulannya, aku bergegas berpindah tempat agar dapat menghindari serangan tersebut. Tak banyak yang bisa kulakukan dengan kekuatanku saat ini.

RUBY [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang