Di sebuah apartemen, itu bisa di sebut mewah karena memiliki luas yang cukup besar. Memilki kamar tidur terpisah, ruang tamu, kamar mandi, dapur yang terpisah juga.
Serizawa Hana, yang sedang menekuk tubuhnya di atas tempat tidur. Tangannya terus merogoh ke dalam vaginanya.
"Ahh, nffuun! Ryuichi!"
Dia menggunakan nama yang melecehkan tadi pagi di sekolah.
"Hah, hah"
Nafasnya berat, bukan perasaan seperti ini. Dia ingin merasakan perasaan seperti sebelumnya di sekolah. Kesenangan dan kenikmatan tiada Tara.
"Hah, kapan dia akan memanggil ku."
"Kuhuhu tentu saja ..., Lacur pribadi ku."
Vaginanya kembali berkedut, tubuhnya kembali panas ketika mengingat perkataan Ryuichi sebelum lelaki yang melecehkan nya itu pergi. Hana menggosok kemaluannya dengan kasar sambil mengingat apa yang di lakukan Ryuichi tadi pagi.
Smartphone miliknya berdering, biasanya dia akan mengabaikan panggilan dari siapapun jika dia sedang melakukan masturbasi. Tapi sekarang, dia segera mengambil smartphone nya dengan wajah cerah seperti anak kecil yang di berikan permen.
"Ah ...,"
Senyum cerah nya menghilang di gantikan kekecewaan saat menyadari siapa yang melakukan panggilan itu.
"Halo, Eiji-kun. Ada apa?" Ucap Hana dengan datar.
"Tidak, aku hanya khawatir dengan mu. Apa ada sesuatu terjadi? Kau bertingkah aneh sejak tadi pagi."
"Aku tidak apa-apa, apa hanya itu saja? Kalau begitu aku tutup panggilan nya."
"Ah Tunggu–"
Namun sebelum Eiji menyelesaikan perkataannya, Hana sudah menutup panggilan terlebih dahulu. Dia kembali terlentang, menutup matanya. Membayangkan melakukan hal mesum seperti tadi pagi. Perasaan nikmat saat ciuman paksa oleh Ryuichi, di buat sesak sampai gadis itu hampir pingsan karena kekurangan oksigen.
"Hah .. hah ..."
Nafasnya kembali berat, dia mengambil sebuah buku yang ada di meja kecil nya. Itu adalah sebuah novel tentang perbudakan, masokism, sadisme, penyiksaan, pemerkosaan, dan perselingkuhan. Hana menyukai semua itu.
Saat dia sedang asik membaca, sebuah panggilan masuk kembali. Itu adalah nada dering dari nomor yang tidak di kenal, Hana segera mengambil smartphone nya dan melempar asal buku novel yang sempat di bacanya sebelumnya.
Dia menelan ludah gugup lalu menekan tombol terima panggilan.
"Yo!"
Wajah Hana menjadi cerah, dia tidak bisa menyembunyikan kesenangan nya. Hana berdehem untuk meluruskan suaranya kembali.
"Kau ..., Ada apa?" Itu adalah suara dingin yang Hana keluarkan.
"Jangan jutek seperti itu, kau tinggal sendirian kan? Kirimkan aku alamat mu."
Bagaimana dia tau? Hana terkejut.
***
"Yo, Hana. Bagaimana kabarmu? Apa kau menunggu ku?" Ryuichi, berbicara melalui intercom.
"Untuk apa kau datang kemari? Dan bagaimana kau tau kalau aku tinggal sendirian?"
"Buka dulu pintunya."
Terdengar suara geram dari Hana melalui intercom, namun pintu terbuka. Memperlihatkan Hana dengan hot pants dan kaos putih polosnya.
Untuk sesaat dia terpesona dengan kecantikan Hana, apalagi dengan paha putih mulus miliknya. Saat di sekolah pagi tadi dia tidak bisa melihat itu, Karena Hana menggunakan stocking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Misterius.
NouvellesYamaguchi Ryuichi, mendapati aplikasi misterius yang terinstall di smartphone miliknya. Karena keberadaan aplikasi tersebut, kehidupannya yang biasa dan datar kini berubah 180%. Pria yang biasa saja, namun tidak biasa saat kau mengenalnya lebih dek...