38.

2K 20 2
                                    

Ruangan itu di dominasi oleh suara desahan yang di keluarkan oleh Serizawa, dengan hentakan antara kedua tubuh mereka yang terus menerus bertabrakan.

"Hnnggg ... Ahnnnn, sudah lama sekali aku tidak bersemangat seperti ini ..." Serizawa memiliki seringai kecil saat dia berada dalam posisi doggy-style, menatap Ryu sesaat dengan desahan manis yang keluar.

Ryu hanya tersenyum saat pinggulnya menghentak beberapa kali hingga penis nya menabrak dinding rahim milik wanita itu. Tangan kiri nya meraup kasar rambut hitam legam milik Serizawa dan menariknya sedangkan tangan kanan nya menampar pantat wanita itu dengan keras.

"Ya, ibu dan anak sama saja." Ryu sedikit menyeringai saat dia menampar kembali pantat wanita itu dengan keras, menarik rambut Serizawa dengan kuat sampai kepala wanita itu sedikit menengadah ke belakang dengan seringai dan lidah yang terjulur air liur.

"Ohhhh ahnnn ... Kau yang terbaik bocah ... Ahnnnn ... Aku merasa semua beban ku telah terangkat ahnnn– eh ..." Mata wanita itu melebar saat melihat pintu kamar terbuka, memperlihatkan Hana yang menggunakan kaos dan hanya celana dalam yang di gunakan gadis itu. Nafas Hana terengah-engah saat melihat ibu nya di hantam berkali-kali oleh Ryu dari belakang.

"Ibu ..."

"Ahnnn tunggu ... Ahmm ohhh .... Tunggu dulu ..." Serizawa di lema antara panik dan kenikmatan yang tengah dia rasakan saat ini.

Ryu merasakan vagina wanita itu memeras dan menyempit dengan kuat saat melihat putrinya sendiri sedang melihat aktivis seks nya, bahkan dengan pacarnya sendiri.

"Ahnnnn aku keluar ... Kumohon tunggu!!!"

Tubuh wanita itu melengking kuat saat klimaks nya datang di hadapan putrinya sendiri saat rahimnya di isi bersamaan oleh air mani Ryu.

Tubuhnya ambruk dengan lelah dengan pantat terangkat saat Ryu melepas penis nya dari dalam sana, membuat air mani meluap keluar.

"S... Sayang ..." Dengan nafas berat berderu keras dan wajah memerah serta senyum kecil ... Dia memanggil anaknya sendiri yang ada di hadapannya.

Ryu tersenyum saat dia menarik rambut wanita itu dengan kasar, membuat wajahnya sedikit menengadah dan menciumnya di hadapan putrinya sendiri. Rasa bersalah mulai melanda Serizawa saat dia Berciuman dengan pria lain di hadapan putri satu-satunya, apalagi dengan fakta kalau itu adalah pacar putrinya sendiri.

"Tun .... Tunggu ... Kumohon mnnnnghhh ..." Terbuai oleh ciuman Ryu, wajahnya meleleh kembali seolah kesadaran nya akan hilang begitu saja saat dia membalas ciuman Ryu dengan penuh gairah. Melupakan kehadiran putrinya sendiri yang sedang menonton aksinya.

Ryu meremas kasar payudara besar milik wanita itu hingga jemarinya tenggelam di payudara nya. Membuat erangan teredam keluar dari mulut Serizawa karena ciuman mereka.

"Kemari ..." Ryu menatap Hana dengan senyum kecil, Serizawa menatap anaknya sendiri dengan setengah sadar saat nafasnya berat dengan wajah memerah.

Hana menelan ludah ragu namun berjalan perlahan hingga ada di depan mereka, dia menyampingkan wajahnya. Tidak berani menatap ibunya sendiri yang sedang di peluk Ryu dari belakang dengan keadaan telanjang.

Wajah gadis itu sudah memerah dengan nafas nya yang berderu karena gairah nya meledak saat melihat wajah penuh cinta akan seks untuk pertama kalinya yang sangat jarang menunjukan emosinya.

"Ini ..." Serizawa menelan ludah, entah apa yang harus dia katakan dalam situasi saat ini saat pacar putrinya sedang meremas payudara nya dari belakang.

"Tidak apa-apa, kemari Hana." Ryu memberi perintah agar Hana lebih mendekat, tau apa yang Ryu inginkan. Hana segera mendekatkan wajahnya hingga itu di samping kepala milik ibunya sendiri, menerima ciuman yang Ryu berikan. Ciuman yang sangat dalam di sebelah ibunya sendiri.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang