23.

1.7K 25 1
                                    

Hana mengangguk beberapa kali setelah mendengar keseluruhan cerita yang di berikan Miko, pemerkosaan yang di lakukan Miko, melakukannya di gudang sekolah saat pertama bertemu Ryu di sekolah, tidur di apartemen Ryu karena dia kalah dalam lomba karate, dia menceritakan semuanya.

Miko juga sudah menggunakan seragam sekolahnya dengan lengkap terlepas dari celana dalamnya yang sedikit basah.

"Begitu ..."

Hana mulai mengerti kenapa Ryu selalu membiarkan nya duduk di pangkuannya, karena itu cukup nyaman.

"Jadi, bisakah aku turun sekarang?" Miko mengeluh dengan semburat merah samar saat dia duduk di pangkuan Hana dengan saling berhadapan.

"Kenapa? Apa kau tidak menyukai nya?"

"Tidak ... Hanya saja, ini sedikit memalukan–Hikkkk! Hana-san!!" Miko memekik malu saat Hana tiba-tiba meremas pantat nya saat kedua tangan Hana sebelumnya berada di pinggang gadis itu.

Dia benar-benar tidak berbeda jauh dari Yuichi, gerutu Miko dengan semburat merah di wajahnya.

"Aku benar-benar menyukai posisi ini." Hana sedikit tersenyum saat dia mendekatkan wajahnya, meminum bibir mungil milik Miko. Wajah Miko terkejut saat mendapat ciuman mendadak, namun matanya perlahan menikmati alur yang di berikan Hana saat kedua tangan Miko melingkar di lehernya.

Hana mempererat cengkraman di pantat Miko dan menariknya agar lebih mendekat, membuat ciuman itu semakin dalam seiring berjalan nya waktu. Tangan Hana perlahan merayap ke atas pinggang gadis itu, hingga ke belakang kepala Miko dan menekan kepalanys lebih jauh untuk lebih memperdalam ciuman.

"Mnhhh ..." Erangan Miko mulai terdengar saat dia mulai kehabisan nafas.

Jika boleh, Miko akan dengan senang hati untuk jujur kalau Hana sangat ahli dalam berciuman. Hampir sama halnya dengan Ryu.

"Sakit ..." Miko sedikit meringis sakit saat Hana mengigit bibirnya terlalu keras, membuat rasa besi memberi khas berbeda saat mereka berciuman. Miko hendak menarik ciuman itu, namun Hana menekan kepala Miko dan lebih memperdalam ciuman meskipun darah segar milik Miko mengaduk kedua mulut mereka.

"Mnhhhh Hana-san ..."

Saat mereka melepaskan ciuman, air liur yang sedikit kemerahan terlihat seperti jembatan yang saling menghubungkan lidah kedua nya.

"Maaf, sepertinya aku terlalu berlebihan." Hana mengusap lembut bibir merah muda yang sedikit tertutupi oleh darah itu menggunakan ibu jarinya secara sensual.

"Tidak apa-apa ..., Untuk sekarang ..., Bisakah aku membersihkan mulut ku terlebih dahulu, rasa besi nya membuatku tidak nyaman."

"Tentu ..." Hana tersenyum ramah, dia juga ingin membersihkan mulutnya karena darah milik Miko sangat terasa di mulutnya.

"Kalau begitu aku pamit dulu." Miko sedikit melambai sesaat sebelum keluar dari ruangan Osis yang di balas lambaian tangan oleh Hana dengan ramah.

Meskipun Miko adalah teman dan dia juga mengakui nya sebagai sahabat, namun dia tidak bisa Mengabaikan fakta kalau saat di gubuk itu Miko lah yang membuat mulut Ryu berdarah. Jadi ini hanya balasan kecil yang di berikan Hana pada Miko karena telah melukai Ryu kesayangan nya.

***

Miko menghela nafas saat menatap pantulan tubuhnya sendiri melalui cermin kamar mandi.

Wajahnya benar-benar memerah saat mengingat dia pernah berciuman dengan  Hana, bahkan sampai mengabaikan gigitan yang di berikan Hana di bibirnya.

"Hahhhhh ..., Aku benar-benar akan menjadi gila jika terus seperti ini."

Bukan hanya Yuichi, namun Hana-san juga sepertinya tidak beda jauh dengannya. Desah Miko dalam hati.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang