6.

7K 71 3
                                    

Seminggu telah berlalu dan hari ini adalah hari terakhir mereka berada di sekolah sebelum libur musim panas tiba.

"Aiko-chan, ayo pulang bersama." Arata, pacar dari Hayashi Aiko, menghampiri nya dengan wajah cerah.

"Ah, maaf Arata-kun. Aku ada urusan mendesak, jadi aku tidak bisa pulang dengan mu hari ini."

"Ohh ... Apa aku boleh tau itu?"

Hayashi menundukkan kepalanya."Maaf Arata-kun, aku tidak bisa melakukan itu. Tapi kau bisa mempercayai ku."

"Hah, okelah kalau begitu." Arata memiliki bahu terkulai sebelum pergi dari sana dan mengajak temannya yang lain untuk pulang bersama.

Dia pergi ke gudang belakang sekolah tanpa di ketahui oleh siapapun. Membuka gudang itu, dia mendapati Ryu yang sedang duduk diam menunggunya dari tadi.

"Kau datang juga Hayashi."

"Maaf membuat mu menunggu Yamaguchi-kun."

Ruangan gudang ini tidak terlalu besar, ada beberapa peralatan yang rusak yang di simpan di sini.

"A-Apakah aku harus melakukannya?" Tubuh Hayashi bergetar dengan putus asa, air mata sudah hampir mengalir.

"Apakah Hayashi adalah orang yang melepaskan tanggung jawab nya begitu saja?"

Hayashi panik mendengar itu."T-Tidak ... Bukan seperti itu ... Hanya saja..."

Dia frustasi mencoba memberikan penjelasan. Ryu sedikit menyinggung kan senyum nya, dia mengecek smartphone miliknya dan membuka aplikasi misterius miliknya.

[Nama: Hayashi Aiko

Umur: 16

Status : Pelajar

Kepribadian : Ramah dan baik hati. Sangat menyukai kebersihan.

Tugas : Menjadi Toilet pribadi untuk Yamaguchi Ryuichi. Kotoran yang di makan tidak akan berpengaruh pada kesehatan fisik.]

"Hayashi adalah toilet pribadi ku, wajar saja jika aku menggunakan mu ketika ingin melakukannya bukan?"

Hayashi melebarkan matanya dengan putus asa."K-Kau memang benar ... Tapi ... Tapi aku masih belum siap ..."

"Tenang saja, kau akan terbiasa. Semua juga akan merasakan hal yang sama pada awalnya. Lama kelamaan juga kau akan terbiasa melakukannya."

"Kau memang benar tentang itu ... Tapi ... Ughhh ..." Hayashi tidak lagi mempunyai kata-kata untuk membalas perkataan Ryu.

Ryu membuka celana nya hingga penis nya terekspos itu tidak mengalami ereksi, jadi penis nya terjuntai ke bawah.

"Hyaaa!!" Hayashi berteriak kecil saat melihat pemandangan itu.

"Tidak mungkin aku melakukan nya sambil menggunakan celana kan?"

Hayashi terdiam, tapi itu memang benar.

"Kemari." Ryu duduk di tikar melebarkan kedua kakinya.

"Kau harus membiasakan diri dengan baunya terlebih dahulu."

Tubuh Hayashi bergetar frustasi, tapi dia mendekat ke arah Ryu dan duduk di hadapannya.

Memikirkan hal kedepannya, penis Ryu benar-benar bersemangat. Itu membuat Hayashi mengeluarkan teriakan kecil kembali.

"Ayo dekatkan wajahku ke sini, kau harus membiasakan diri dengan aromanya." Ryu melebarkan kedua kakinya dan menunjuk lubang anus nya.

Hayashi bergidik ngeri dan jijik di saat bersamaan, hanya dengan melihat tempat seperti itu sudah ingin membuatnya muntah.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang