34.

1.6K 18 8
                                    

Saat pagi hari nya, Ryu membuka mata perlahan hanya untuk melihat pria asing yang ada di atas tubuhnya, menatap Ryu dengan seringai kecil.

"Sudah bangun putri tidur?"

Ryu berkedip beberapa kali untuk memperjelas pandangannya, pria di depannya memang tampan dengan rambut hampir sama panjangnya dengan wujud Ryu yang laki-laki.

"Siapa?" Ryu hendak mendorong tubuh pria itu, namun tangannya di tahan saat ciuman mendadak melayang di bibirnya.

"Hmnnhhh!!???" Mata Ryu melebar saat kedua tangannya di tahan di sisi kepala, kakinya menghentak beberapa kali saat dia terkejut oleh ciuman yang dalam itu.

Ryu mengerang saat nafasnya benar-benar sudah di ujung karena pria itu menciumnya secara mendadak, pria itu sedikit melepas ciumannya hanya untuk membiarkan Ryu menarik nafas ketika dia kembali mencium Ryu. Membuat tubuh Ryu terkulai sedikit lemas karena serangan tiba-tiba itu.

"Sudah tau siapa aku?" Pria itu sedikit tersenyum setelah melepas ciuman mereka. Ryu menatap samping dengan terbatuk sesekali. Menatap dalam diam ke arah pria itu yang ada di atas tubuhnya.

"Keina, sialan ..."

"Hoho, itu sangat cepat."

"Tidak mungkin Hana membiarkan orang asing masuk ke dalam apartemen nya."

"Ya, aku juga terkejut saat dia menghampiri apartemen ku pagi-pagi sekali dengan semua ceritanya yang tidak masuk akal." Pria itu terkekeh saat menjilat pipi Ryu dengan lembut.

"Sial Keina, lepaskan." Ryu mengerang pelan merasakan lidah Keina yang menggelitik pipi nya.

"Aku tidak salah, ternyata perempuan yang menyapaku saat itu benar-benar Yu-kun."

"Sial ..."

"Ini mungkin sedikit membuat ku terkejut, tapi menjadi laki-laki juga tidak terlalu buruk. Apalagi aku sangat senang saat melihat wajah mu yang memerah seperti itu setelah ciuman sebelumnya." Keina sedikit tersenyum saat dia mengelus lembut Vagina Ryu yang tertutupi piyama satu Potong itu.

"Berhenti mengejek ku."

"Wow, itu benar-benar lucu. Aku tidak menyangka kau bisa membuat wajah seperti itu."

"Pokoknya menyingkir." Ryu mendorong lembut Keina hingga pria itu tidak mempunyai pilihan lain selain mengikuti dari atas tubuh Ryu dan duduk di tepi ranjang.

"Dimana Hana dan Miko?"

"Mereka ada di ruang tamu, Hana-chan sedang memasak sekarang untuk sarapan. Kau sangat telat bangun Yu-kun ..., Ataukah Yu-chan?" Keina sedikit tersenyum menggoda di akhir kalimat.

Ryu menatap Keina dengan sedikit menggeram saat dia benar-benar di permalukan.

"Hahaha, itu wajah yang sangat bagus Yu-kun." Keina tertawa puas saat melihat wajah wanita itu memerah karena malu.

"Sial lupakan, aku sudah lapar ksrens kemarin melewatkan makan malam." Ryu bangkit menyamping dan bangkit dari ranjang, sedikit membuat Keina terkejut.

"Kau bisa berdiri?"

"Pertanyaan bodoh macam apa itu?" Ryu menatap Keina seolah pria itu adalah orang yang aneh.

"Tidak maksud ku. Hana-chan memberitahu ku kalau kau pasti tidak akan bisa berjalan karena kemarin 'lubang' mu di penuhi oleh dua penis sekaligus kan?" Keina sedikit menyeringai di akhir kalimat, yang entah kenapa membuat wajah Ryu memerah menatap tajam Keina.

"Jadi aku datang ke sini untuk menggendong ruan putri kesayangan kita, namun sepertinya itu tidak perlu." Keina membuat wajah kecewa yang di buat-buat dengan helaan nafas.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang