5.

5.8K 76 4
                                    

Ryu dan Hana kini sudah berada di atas ranjang. Tangan Hana berada di belakang punggungnya dengan keadaan terikat tali kencang.

"Apa yang kau rencanakan sekarang?" Gadis itu bergetar kesakitan karena ikatan Ryu sangat kuat, Hana juga telanjang tanpa sehelai kain pun yang menutupi nya.

"Kau akan menyukai nya." Ryu menyeringai. Ryu kemudian mengambil bola dengan beberapa lubang kecil dan tali yang terhubung di antara sisi bola.

"Buka mulutmu."

Hana tidak menjawab, tetapi mematuhi perintah Ryu untuk membuka mulutnya. Ryu memasukan bola itu ke dalam mulut Hana dan mengikat nya ke belakang kepalanya. Air liur Hana perlahan keluar melalui lubang lubang kecil bola tersebut.

"Mfffhhh!"

Ryu membaringkan Hana dengan kaki yang sedikit menekuk ke atas.

"Kau tidak boleh bergerak dari posisi ini, mengerti!?" Bisik Ryu di telinga Hana. Karena tidak bisa menjawab, Hana hanya mengangguk paham. Ryu juga menutup mata Hana dengan penutup mata.

Jantung gadis itu berdebar karena heningnya ruangan di tambah dia tidak bisa melihat karena penutup mata. Itu membuat jus cinta meluap keluar dari Vagina nya.

Ryu di sisi lain, sudah memegang lilin yang menyala. Dalam jarak 10cm lebih, dia memiringkan lilin itu dan ...

"Ghhhhhhhh!!!!"

Tubuh Hana melengking dengan teriakan teredam saat cairan panas menetes di perutnya.

Ryu menjambak rambut Hana dengan kuat yang membuat erangan lain keluar dari mulut gadis itu.

"Sudah ku bilang untuk tidak bergerak bukan!?"

Hana memiliki air liur dan juga air mata yang membasahi wajahnya, ingus cair juga terlihat melalui lubang hidung nya.

Hana mengangguk secara frustasi mendengar perintah Ryu.

"Yah, pintar."

Ryu melakukannya lagi, tetesannya tepat berada di payudara Hana. Gadis itu mengerang, tapi sesuai perintah Ryu. Dia menahan tubuhnya agar tidak bergerak meskipun seluruh tubuhnya bergetar karena rasa sakit dan panas lelehan lilin tersebut.

"Mhhh!!!"

"Kau terlihat sangat menyukai nya." Ryu dengan kasar memasukan jarinya ke dalam vagina Hana yang tak henti-hentinya mengeluarkan jus cinta.

Tetesan demi tetesan Ryu berikan, meskipun begitu. Hana tetap tidak mengherankan tubuhnya kecuali erangan teredam yang keluar dari mulutnya. Tubuhnya sudah basah oleh keringat.

Air liur, ingus, maupun air mata telah mengotori wajah Hana, di perparah oleh keringat. Tapi menurut Ryu, penampilan gadis itu tetaplah sangat cantik terlepas dari keadaan nya saat ini.

Tetesan lain mengenai sisi Vaginanya, Hana hampir melonjak karena panas tersebut. Jus cinta menyembur dengan kuat saat tubuh Hana bergetar agar tidak bergerak

Sudah lebih dari 10 menit Ryu melakukan itu. Dia membuka bola mulut yang menahan Hana dan membuka penutup matanya.

"Bersenang-senang tuan putri?"

Hana tampak lesu saat menetap Ryu dengan wajah yang berantakan oleh ingus, air liur, keringat dan air mata. Nafasnya berderu hebat.

Hana tidak marah kepada Ryu maupun membencinya. Justru saat ini dia sedang tersenyum ke arahnya. Kasur sudah benar-benar basah oleh keringat yang di keluarkan oleh Hana.

"Hah, hah, hah."

Ryu memasukan jarinya ke dalam mulut Hana, sedikit mengaduknya dan mendapati air liur yang sangat kental.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang