28.

1.5K 25 1
                                    

Di pinggir jalan, di sana Ryu sedang berjalan dengan kantong belanjaan yang dia pegang. Rambutnya yang melebihi baju dia ikat ke belakang dengan beberapa untaian. Menggunakan sweater putih polos dengan celana panjang hitam.

Hana memintanya pergi ke toserba untuk membeli bahan makanan, jadi dia melakukannya.

Ryu mengambil jalan memutar hanya untuk melihat pemandangan kota sekaligus mencari udara segar karena akhir-akhir ini yang dia lakukan hanyalah sesk, seks, dan seks.

Di bukti ini, dia dapat melihat jelas pemandangan kota. Di sini juga memiliki area yang luas dan pagar pembatas yang membatasi nya dengan jurang yang curam. Cahaya sore menerangi kota dengan indah dengan cahaya senja.

Semilir angin menerpa rambutnya, membuatnya bergoyang selaras dengan hembusan nya.

Ryu menarik nafas lembut hanya untuk menikmati ketenangan itu, namun yang masuk ke dalam paru-paru nya adalah aroma menyengat.

Ryu mengendus beberapa kali bau yang menyengat itu.

"Rokok?"

Pemuda itu menatap ke samping, mendapati seorang wanita yang sedang duduk di kursi umum.

Ryu terperangah untuk sesaat karena kecantikan nya, wanita di depannya ini lebih bertipe ke wanita keren. Atau bisa di sebut melankolis.

Ryu sedikit tersenyum, dia menghampiri perempuan yang sedang duduk santai itu sambil menatap pemandangan dengan wajah tak tertarik. Sesekali meneguk kaleng bir yang ada di samping nya, menghisap kembali rokoknya saat dia sedikit menengok hanya untuk mendapati Ryu yang ada di dekatnya.

"Boleh aku duduk di sini, Onee-san?"

Wanita itu sedikit mengangkat alisnya saat melihat wajah Ryu. Dia kemudian mengambil kaleng bir itu dan memindahkan nya ke sisi lain. Seolah mengijikan Ryu untuk duduk.

Ryu akhirnya duduk setelah mendapat persetujuan wanita itu. Ryu mengibas pelan beberapa kali di depan wajahnya saat asap rokok melewati wajahnya.

"Yamaguchi Ryuichi." Ryu mengulurkan tangannya. Wanita itu sedikit menatapnya sebelum melambai pelan dengan tangan yang sedikit menghimpit rokok di jemarinya.

"Lupakan. Kau memang tampan, Tapi aku tidak terlalu tertarik dengan laki-laki yang lebih muda." Dia menatap Ryu dengan senyum samar saat rokok itu terhimpit di antara bibir merah muda miliknya. Menghembuskan asap rokok tepat menabrak wajah Ryu yang tersenyum.

Aku benci ini, tapi juga menyukainya di saat bersamaan. Pikir Ryu dengan senyum tipis. Dia mengibaskan kembali tangannya dengan pelan untuk menghambur kan asap itu dari wajahnya.

"Baa-chan memang memiliki tipe yang sangat tinggi ya." Balas Ryu.

Senyuman wanita itu berubah menjadi kesal saat perempatan ada di dahinya.

"Kau bilang apa!?"

"Kau sendiri yang bilang tidak tertarik dengan yang lebih muda, itu berarti kau mengakui dirimu sendiri kalau kau tua, kan?" Ryu membalas dengan senyum lembut, seolah ingin lebih memprovokasi wanita di depannya ini.

"Bocah sialan..." Wanita itu menggeram kesal saat tidak sengaja mematahkan rokok yang ada di jemarinya.

"Sepertinya mulut mu sangat bertolak belakang dengan tampang mu." Dia menatap Ryu dengan senyum kesal.

Ryu hanya menggedikan bahunya dalam diam. Dia juga bisa melihat wanita itu memiliki wajah yang memerah karena alkohol yang di konsumsi nya.

"Mayumi, Mayumi Keina." Wanita itu menghela nafas saat memberitahukan namanya.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang