27.

1.6K 24 3
                                    

Dalam ruangan ketua Osis yang lumayan besar dari pada ruangan klub pada umumnya, suasana nya sangat tegang saat Hana duduk di kursi kebanggaan nya.

"Mereka mengambil foto diam-diam saat kami melakukan aktivis klub!" Seorang gadis, dengan rambut hitam panjang yang memiliki tampang keras. Dia bisa di bilang senpai yang sangat cantik di tahun ajaran nya. Kelas 3-A.

Hana mengangguk kecil, kemudian menatap ke arah ketiga laki-laki yang tertunduk tanpa bisa berkata apa-apa. Penampilan mereka biasa saja, namun terlihat jelas kalau mereka adalah seorang wota. Dua orang terlihat gemuk, dan satu nya lagi kurus kering dengan kacamata. Hana menghela nafas, tidak melihat ketertarikan sama sekali dengan dengan masalah seperti ini dan ingin cepat menyelesaikan nya.

"Kanako Airi-Senpai, apa aku benar?" Tanya Hana dengan tangan yang menyatu dan menyandarkan dagunya di atasnya. Senpai wanita itu sedikit mengangguk sebagai balasan.

"Meskipun senpai berkata seperti itu, namun jelas senpai masih tidak memiliki bukti apapun. Apa aku salah?"

"..." Kanako Airi menatap tidak suka pada Hana, namun dia juga tidak dapat membalas perkataan nya karena tidak memiliki bukti apapun.

"Kalian bertiga, aku bertanya. Apa tuduhan Sen–."

Pintu tiba-tiba terbuka, membuat semua orang mengalihkan pandangannya. Siapa orang tidak sopan yang masuk tanpa mengetuk? Namun saat mereka melihat Ryu, ekpresi mereka kembali normal.

"Ada apa ini?" Ryu mengangkat alis nya dengan penasaran saat berjalan ke arah sofa yang berada di samping mereka. Mengambil buah apel yang ada di atas meja dan meraupnya dengan santai.

Hana menghela nafas sambil mengusap wajahnya saat masalah lain mendatangi nya.

"Mereka mengambil foto saat kami melakukan aktivis klub renang. Jadi aku ke sini untuk melaporkan nya pada ketua Osis, namun karena bukti yang belum cukup. Ini semua menjadi lebih rumit. Namun aku bersumpah kalau mereka lah yang mengambil foto, aku juga sudah memastikan nya saat mereka melarikan diri." Jelas Kanako pada Ryu.

Wajah ketiga wotaku itu menjadi pucat.

Ryu mengangguk beberapa kali, saat bangkit dan berjalan ke arah belakang gadis itu dan menyimpan kepalanya di pundak pendek Kanako sambil meremas pantat nya.

Kanako menjerit kecil saat merasakan remasan Ryu di pantat nya, namun membiarkan itu meskipun wajahnya memiliki semburat merah yang berusaha dia sembunyikan.

"Jadi begitu .." Ryu mencium bibir milik Kanako tanpa bertanya terlebih dahulu, ketiga wotaku itu menelan ludah saat bibir merah muda milik Kanako bertemu dengan milik Ryu.

"Mnnn ...," Tangan Kanako menggeliat, tapi dia membiarkan Ryu menciumnya meskipun dia sudah memiliki pacar.

Ryu membuka blazer milik Kanako, dia juga melepas kancing seragam milik Kanako. Memperlihatkan bra berwarna hitam, meremas nya saat Ryu masih menciumnya. Memasukan lidahnya air liurnya mengalir ke mulut Kanako.

"Mnhhnn ...,"

Ciuman mereke terlepas, Kanako menggeliat kecil saat payudara nya di remas.

"Y-Yamaguchi-kun ...?" Kanako menatap Ryu dengan memerah dan mata berkaca-kaca.

Hana mengelus wajahnya dengan frustasi melihat suasana itu.

"Kenapa? Apa yang kalian ingin kan adalah ini?"

"Kyaaa!!" Kanako berteriak kecil saat brs yang menutup payudara nya di lepas, memperlihatkan payudara Kanako yang kenyal dan berayun untuk sesaat. Dia ingin menyembunyikan itu, namun saat melihat tangan Ryu masih mempermainkan nya. Dia mengurungkan niatnya dan membiarkan Ryu meremas itu, meskipun dia sangat marah saat ketiga wotaku itu menatap payudara nya dengan penuh nafsu.

Aplikasi Misterius.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang