Pagi harinya di lantai dua, kedua wanita yang memilik pakaian terbuka itu sedikit menguap. Setelah seks yang intens dengan Ryu, meskipun mereka telah mandi. Namun malam hari masih terasa sangat gerah meskipun mereka berada di tengah hutan.
Bulu mata lentik Hana bergetar, matanya perlahan terbuka memandang sekitar, tatapannya menemui Hayashi yang sedang menggosok mata. Kepalanya terus bergerak seolah mencari sesuatu.
"Dimana Ryu?"
"Hmm? Ryuichi-kun? Bukankah dia tidur di lantai bawah?"
"Ahh ..." Hana baru mengingat nya saat dia kembali membaringkan kepalanya dengan lemas, dia sudah terbiasa tidur bersama Ryu. Jadi terasa aneh saat pemuda itu tidak tidur di samping nya.
Dia juga menatap pintu masuk kamar.
Apakah Ryu akan datang untuk melepaskan aktivis pagi nya. Dia berharap seperti itu.
"Kalau begitu aku mandi dulu ya, Hana-chan."
Hana tidak menjawab, melainkan mengangguk kecil tanpa berniat untuk beranjak dari futon miliknya.
Hana teringat sekilas pertemuan pertama nya dengan Ryu. Itu bukanlah pertemuan yang normal. Tapi dia malah jatuh cinta pada pemuda itu.
Hana menggelengkan kepalanya pelan. Beranjak dari futon nya, menyusul Aiko untuk mandi bersama agar lebih cepat.
Setelah semua persiapan selesai dan mereka memakai pakaian kembali, mereka mulai turun ke lantai bawah. Hanya mendapati Eiji dan Arata yang sedang mengobrol di teras depan.
"Pagi." Hana menyapa mereka bersamaan dengan Aiko. Akan aneh bagi kedua pria itu jika Hana tiba-tiba menanyakan keberadaan Ryu. Aiko menghampiri Arata dengan senyum manis seperti yang biasa dia lakukan.
"Aku tidak menyangka kau akan telat bangun." Eiji menyapa mereka sembari membenarkan posisi kacamatanya.
"Aku tidak bisa tidur dengan baik karena malam tadi benar-benar panas." Balas Hana yang di berikan anggukan oleh Aiko.
"Yah, kita merasakan hal yang sama." Desah Arata.
"Dari tadi kalian hanya berdua?" Tanya Hana, mencoba mengarahkan topik ke arah yang dia mau.
"Ya, aku tidak menyangka Ryu memiliki hobi memancing. Dia bilang ingin pergi ke sungai untuk mendapatkan beberapa ikan." Balas Arata.
"Dia memang terlihat muram dan pendiam. Ku pikir dia juga memiliki sesuatu yang di sukai." Angguk Eiji.
Dapat. Hana menyembunyikan kesenangan nya.
"Hmm? Memancing ya? Ku pikir itu sedikit cocok dengan Ryu yang pendiam, karena dia entah kenapa selalu mengeluarkan aura yang tenang entah di dalam situasi apapun." Ujar Hana bersandar di samping pintu masih dalam posisi berdiri.
"Mungkin lebih tepat menyebut nya orang yang acuh."
***
Sedang kan di sisi lain, Ryu sedang berdiam di atas batu dengan kail pancing di tangannya. Ember yang ada di samping nya terisi 3 ikan yang masih segar.
"Ku pikir sesuatu seperti ini juga cukup menyenangkan." Mulut pemuda itu sedikit tersenyum.
Aliran air sungai yang jernih membuat suasana di sini sangat nyaman bagi Ryu. Gemersik suara rerumputan membuat pandangan Ryu sedikit teralihkan.
"Akhirnya aku menemukan mu Ryu."
Ryu hanya menyapa nya dengan senyum tipis, fokus kembali ke aktivitas sebelumnya.
Hana memandang sekitar untuk sesaat lalu memberikan ciuman kepada Ryu tanpa pemberitahuan.
"Kenapa kau tidak datang ke lantai dua?"
![](https://img.wattpad.com/cover/341414211-288-k587053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplikasi Misterius.
Historia CortaYamaguchi Ryuichi, mendapati aplikasi misterius yang terinstall di smartphone miliknya. Karena keberadaan aplikasi tersebut, kehidupannya yang biasa dan datar kini berubah 180%. Pria yang biasa saja, namun tidak biasa saat kau mengenalnya lebih dek...