4.taman

712 22 0
                                    

Nanda membawa mobilnya ke pinggir jalan dan berhenti disana. Nanda menatap mata coklat gelap milik Manda dengan begitu dalam. Tidak ada yang berbicara, mereka hanya diam sambil menyelami tatapan dalam mereka seolah mereka berbicara dari hati ke hati. Terdengar isakan kecil yang lolos dari mulut Manda, dan itu terasa menyesakkan dihati Nanda. Nanda membawa Manda ke dalam dekapannya.

"Jangan tinggalin gue Nan" ucap Manda sambil sesekali terisak

"Gue ngga ninggalin lo, dan selamanya ngga akan pernah" ucap Nanda sambil mengusap punggung Manda

"Walaupun gue buat kesalahan besar?" Tanya Manda

"Iya, kesalahan apapun itu, gue bakal terus ada disisi lo" jawab Nanda

"Tapi suatu saat, lo pasti nikah dan ninggalin gue" ucap Manda

"Gue ngga akan nikah sebelum lo yang nikah duluan" ucap Nanda

"Makasih Nan" ucap Manda sambil mengeratkan pelukannya

"Ngga perlu berterima kasih Nda, gue udah janji sama mama dan papa, kalau gue bakal terus jagain lo selamanya, bahkan walaupun kita udah nikah nanti, gue bakal terus jadi orang pertama dan di garda paling terdepan buat jagain lo, gue ngga akan ninggalin lo sendirian, lo akan terus bersama gue, kalo lo butuh apa-apa, gue selalu disini buat lo" ucap Nanda yang mungkin itu adalah rekor ucapan terpanjangnya

Tidak ada dari mereka yang melepas pelukan didalam mobil itu. Lama mereka berpelukan, sampai ada orang yang menggedor-gedor kaca pintu mobil mereka.

"Kalian ngapain?" Tanya orang itu

"Ngga ngapa-ngapain kok pak" jawab Nanda

"Kalo ngga ngapa-ngapain, kalian ngapain berduaan didalam mobil? Mana berpelukan lagi, kayak Teletubbies aja, masih muda loh kalian ini, nikmati masa muda jangan kayak gini" ucap orang itu

"Dia adek saya pak" jawab Nanda

"Masa, coba neng liat mukanya, kalo emang adik kakak ngapain sampe nempel gitu" ucap orang itu, Manda mulai menolehkan wajahnya yang terdapat mata sembab miliknya. "Kalian kembar?" Tanya orang itu lagi yang dibalas anggukan oleh Nanda dan Manda "oh ya sudah, lebih baik kalian pulang saja, kalau disini kasian adeknya sama bisa jadi salah paham" ucap orang itu lalu pergi

"Baik pak" ucap Nanda mulai melajukan mobilnya kembali

Didalam mobil menuju rumah, tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Semua sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sesampainya dirumah, mereka disambut oleh art dirumah mereka.

"Selamat datang tuan muda,, nona,," ucap bi Darsih, art senior yang sudah bekerja dirumah mereka semenjak papa mereka masih kecil

"Makasih bi" ucap Manda

"Non kenapa? Kok nangis?" Tanya bi Darsih

"Ngga apa-apa kok Bi, wajar soalnya sekarang kelulusan jadi masih sedih, apalagi habis ini kita mau ke Kanada dan ngga tinggal disini lagi" ucap Manda

"Ya Allah non, sudah ya non, jangan menangis lagi, nantikan non balik lagi ke sini" ucap bi Darsih menarik Manda ke dalam dekapannya

"Iya bi, makasih ya bi, bibi udah jadi pengganti orang tua kami, udah jagain kami dari kecil, bahkan bibi juga jagain papa" ucap Manda membalas pelukan bi Darsih

"Sudah ya non, itu sudah tugas bibi, tuan muda, gimana kalau tuan muda bawa nona jalan-jalan dulu? Biar sedihnya berkurang, takutnya kalau di sini malah makin sedih" ucap bi Darsih

"Iya bi, kita siap-siap dulu, ayo Nda" ucap Nanda sambil menuntun Manda ke atas

"Tuan, anda pasti bangga disana, anak-anak anda tumbuh saling menjaga dan menyayangi, bahkan mereka mau ngikutin langkah tuan yang kuliah di Kanada. Saya yakin, mereka akan sukses sepertimu Alvaro" ucap bi Darsih yang melihat Manda dan Nanda berjalan menaiki tangga, lalu menatap foto Alvaro yang terpajang disana

Tidak butuh waktu lama, kedua remaja itu sudah selesai dengan penampilan memukau. Manda yang merasa penampilannya sudah baik dengan balutan dres putih yang anggun, Manda menyusul Nanda ke kamarnya.

"Nan, udah siap?" Tanya Manda

"Udah dari tadi, lo lama banget" jawab Nanda

"Perasaan gue dah cepet" ucap Manda

"Perasaan lo doang, perasaan gue lo lama" ucap Nanda

"Bentaran tau Nan" ucap Manda tak mau kalah

"Apa iya?" Tanya Nanda dengan nada mengejek

"Nandaaa" ucap Manda dengan sedikit merengek

"Iya sayang?" Jawab Nanda yang diakhiri kekehan kecil

"Jahat banget lo" ucap Manda dengan bibir ditekuk ke bawah

"Jangan gitu, lo udah jelek malah nambah jelek" ucap Nanda

"Gue udah dandan gini masih aja lo bilang jelek" ucap Manda

"Cium dulu, baru ntar gue bilang cantik" ucap Nanda

Manda mencium pipi Nanda kiri kanan. Saat Nanda hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara adzan. Mereka diam sambil menyahut adzan sampai suara adzan berhenti.

"Udah adzan, kita sholat ashar dulu" ucap Nanda

"Nanti kemaleman" kata Manda

"Inget kata mama, kita ngga boleh ninggalin sholat dengan alasan apapun" ucap Nanda

"Iya-iya, yaudah ayo sholat" ucap Manda pasrah jika sudah beralasan dengan orangtuanya

"Wudhu dulu Nda" ucap Nanda

"Nanti gue make up lagi dong?" Ucap Manda

"Iya udah ntar gue tungguin, sekalian coba pake gaun sama kalung mama, biar gue bisa liat mama" ucap Nanda

"Tapi gaunnya udah kuno" jawab Manda

"Bagus tau, kayak putri-putri gitu, plis lah Nda, gue kangen sama mama" ucap Nanda memohon

"Iya udah deh" ucap Manda

Mereka sholat ashar terlebih dahulu sebelum berangkat jalan-jalan. Sesuai perkataannya, Nanda menunggu Manda make up. Untuk tampilan, make up Manda tidak terlalu terlihat karena Manda menggunakan make up setipis mungkin.

Nanda membawa Manda ke sebuah taman yang terletak diperdesaan jauh dari kota, sengaja memilih tempat ini karena disini sepi. Penuh dengan bunga-bunga yang cantik dan wangi. Sayangnya tempat seperti ini jauh dari kota, sehingga mereka sampai disana saat malam menyapa.

"Nan ini tempat apa?" Tanya Manda

"Ini tempat favorit gue, kayaknya ini bekas taman" jawab Nanda

"Lo tau dari mana Kalo ini taman? Kalo angker gimana?" Tanya Manda

"Pas mama sama papa meninggal, gue nyari tempat healing dan gue ketemu tempat ini" jawab Nanda

"Tempatnya aman? Ngga angker atau sebagainya?" Tanya Manda memastikan

"Aman Manda" ucap Nanda

Manda dan Nanda akhirnya berkeliling taman tersebut. Mereka berhenti saat sampai ditempat yang banyak ditumbuhi bunga berwarna ungu Lilac.

"pengen foto" gumam Manda namun masih bisa didengar oleh Nanda

"Nah" ucap Nanda sambil memberikan hp nya

"Apa?" Tanya Manda tak mengerti

"Tadi katanya mau foto?" Jawab Nanda

"Ngga usah, gue,,, " ucapan Manda terpotong

"Ngga usah bohong" ucap Nanda

"Iya,, bentar hpku mana ya?" Ucap Manda mencari hpnya tapi ngga ketemu

"Nggapapa pakai hp ku aja" ucap Nanda memberikan hp nya lagi

"Ngga usah deh, nanti,,," ucap Manda namun belum sempat Manda melanjutkannya, Nanda sudah memfotonya

"Nanti fotonya aku kirimkan aja ya" ucap Nanda

"Hmm oke" kata Manda

Mau lihat hasil foto-foto Manda? Atau mau mendengarkan suara super dingin punya Nanda? Cek akun Instagramnya aku ya.

Username: @mt4md_ disana aku ngepost foto tokoh-tokoh yang ada dicerita ini

SKY PATH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang