13.Arkan?

690 26 0
                                    

Manda membuka matanya secara perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah Nanda yang dengan setia menggenggam erat tangannya.

"Bagaimana perasaan anda nona?" Tanya dokter Mira

"Jauh lebih tenang, mesti masih terasa pusing dan,,,, sakit" jawab Manda lirih

"Tidak apa-apa nona, itu sudah cukup bagus, kita lewati semua ini secara perlahan" ucap dokter Mira

"Baik dokter" ucap Manda

"Nona jangan putus semangat ya, nona harus kuat demi bayi nona" ucap dokter Mira

"Pasti dokter, terimakasih" ucap Manda

Setelah selesai terapi, Nanda mengajak Manda makan siang. Terapi berjalan sekitar 3 jam tapi rasanya sangat lama bagi Manda. Ditarik ke alam bawah sadarnya dan dipaksa berdamai dan terbiasa dengan traumanya.

"Nan" panggil Manda

"Hmm" Nanda menoleh sekilas lalu kembali fokus menyetir

"Kira-kira gue bisa sembuh ngga ya?" Tanya Manda

"Ya bisa Nda, cuma masalah waktu aja" jawab Nanda

"Tapi gue takut ngga bisa sembuh" ucap Manda

"Kenapa mikir gitu?" Tanya Nanda

"Habisnya gue ngga sembuh-sembuh" jawab Manda

"Baru juga terapi sekali" ucap Nanda

"Iya sama aja Nan, ngga ngaruh" ucap Manda

"Semua butuh proses, ngga ada yang instan didunia ini Nda" ucap Manda

"Iya gue juga tau,, tapi,,,,"

"Udah ngga usah mikir aneh-aneh, lo bisa sembuh kok, lo harus terus berpikir positif demi menjaga kandungan lo" ucap Nanda memotong ucapan Manda

Manda tidak bisa menjawab lagi, ia tau kalau Nanda tidak ingin terjadi sesuatu padanya ataupun pada kandungannya saat ia terus memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.

Sesuai jadwal, Manda melakukan terapi 1 minggu sekali karena mengingat kondisi Manda yang sedang hamil, tidak mau mengambil resiko untuk menekan Manda agar berdamai dengan traumanya karena itu bisa saja berpengaruh pada janinnya. Walaupun lama,, tapi Manda menjalaninya dengan santai, apalagi saat Nanda selalu menemaninya dan Amee selalu mensupportnya setelah Amee tau apa yang dialami sahabatnya itu.

Hari ini, Manda pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungannya yang sudah memasuki 4 bulan.

"Bayinya sehat, tidak cacat dan tidak kurang apapun" ucap dokter yang memeriksanya

"Kalau boleh tau, apa jenis kelaminnya dok?" Tanya Nanda

"Jenis kelaminnya masih belum diketahui, sepertinya bayinya mau main rahasia-rahasiaan" ucap dokter itu yang diakhiri kekehan

"Apapun jenis kelaminnya yang penting sehat" ucap Manda yang dibalas anggukan setuju oleh Nanda

"Bayinya sudah mulai aktif ya bu, sudah bisa diajak bicara" ucap dokter

Manda menatap bayinya dari layar monitor. Manda masih tidak percaya kalau dia bisa hamil dalam usia semuda ini. Apalagi ayah biologis bayinya yang tidak ia ketahui, ada rasa sakit dihatinya saat mengingat fakta itu.

Saat pulang dari rumah sakit, lagi dan lagi hujan deras turun yang mengakibatkan Manda ketakutan. Nanda membawa Manda duduk dipangkuannya, meminta Manda untuk memeluknya erat.

"Gue takut Nan" ucap Manda yang menyembunyikan wajahnya didada bidang milik Nanda

"Ada gue disini" ucap Nanda dengan tangan satu yang mengelus punggung Manda dan satunya lagi sibuk menyetir

SKY PATH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang