37.Terungkap

459 21 0
                                    

Hari ini Nanda ke kampus sendirian karena Manda sudah pasrah kalau dia memang lebih baik tinggal diapartemen saja. Nanda juga sudah memberitahu Krys agar tidak perlu menjemput Manda lagi. Saat masuk jam istirahat, Nanda dan Romi bertemu diruangan kosong sebelah gudang. Romi memberikan sebuah map kepada Nanda.

"Carlisa Rosella Berliana,,," Nanda mulai membaca isi dari map tersebut 

"Dia adalah putri dari Carlos Berlianord, pemimpin mafia Diamond's yang menjadi buronan Black Lion's. Carlos dan keluarganya sudah meninggal ditanggan Black Lion's, anggota mafia yang dia pimpin juga sudah habis. Hanya tersisa Lisa, dia gila" Romi menjelaskan semua yang dia tau

"Gila?" Nanda menaikkan sebelah alisnya 

"Yup, dia bahkan pernah dilarikan ke rumah sakit jiwa" jawab Romi 

"Pantas saja dia gila" gumam Nanda 

"Apa maksudmu?" Romi tak mengerti 

"Dia pernah berniat akan mempermalukan aku dan Manda, tapi dia malah mempermalukan dirinya sendiri, apa itu tidak bisa disebut gila?" Ucap Nanda 

"Benar-benar gila" Romi menaikkan sebelah sudut bibirnya 

"Kita harus mengawasinya, jangan sampai dia mengganggu kita" ucap Nanda

"Atau kita perlu mengeluarkan dia dari kampus ini?" Tanya Romi 

"Boleh juga, karena kita tidak pernah tau apa yang akan dia lakukan" jawab Nanda 

"Ya,, tapi bagaimana caranya?" Tanya Romi 

"Aku akan membayar guru kampus untuk mengeluarkannya" bagi Nanda, uang bukan masalah, yang terpenting orang terdekatnya aman

"Tidak semudah itu" sela Romi

"Maksudmu?" Tanya Nanda 

"Kau lupa kalau kampus ini anti sogokan? Bisa-bisa kita yang dikeluarkan dari kampus ini" jawab Romi kesal

"Benar juga,, lalu bagaimana?" Tanya Nanda 

"Yang terpenting sekarang kita harus berhati-hati dulu sama Lisa, ingatkan Manda, Amee dan Krys" ucap Romi

"Baiklah, nanti kita beritahu Amee dan Krys, untuk Manda, biar aku saja" ucap Nanda

"Oke, kalau begitu ayo kembali ke kelas, sebentar lagi jam istirahat akan habis" ucap Romi

Mereka berdua pergi ke kelas untuk melanjutkan mata kuliah yang masih panjang. Menunggu mereka yang sedang belajar, kita beralih ke apartemen dimana Manda sedang sibuk menscroll fyp tiktok.

"Gabut banget, ngapain ya?" Manda bergumam sendiri.

Andaikan dikampus, pasti dia tidak akan semalang ini. Manda merasakan pergerakan didalam perut, Manda selalu senang dengan pergerakan kecil itu. Rasanya geli.

"Adek juga bosan ya? Mommy juga bosan, disini hanya ada kita berdua, ngapain ya enaknya?" Manda berusaha mengajak ngobrol anaknya yang hanya direspon dengan pergerakan kecil. 

Gabut tidak tau harus ngapain, akhirnya Manda keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar Nanda. Baru masuk saja, Manda sudah disambut dengan aroma parfum maskulin Nanda. Wanginya menenangkan, mengingatkan Manda sama,,,,,, ekhemm,,, Arkan. Serius, Manda gak bohong, wangi parfum Nanda sama persis kayak wangi parfumnya Arkan. Pelan-pelan Manda membuka laci untuk mencari parfum Nanda itu. Membuka dengan pelan sekali agar tidak menimbulkan suara apapun.

"Tunggu,, ngapa jadi waspada gini? Orang jelas-jelas yang punya kamar aja gak ada,, aduh Manda Manda, terkadang otakmu lemot juga" Manda baru sadar kalau tidak ada Nanda, jadi dia bebas

SKY PATH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang