16.album lama

559 17 0
                                    

"lo ngambek Kan?" Tanya Lance

"Bacot" jawab Arkan dingin

"Yaelah baru dibercandain gitu doang" ucap Lance

"Doang lo bilang? Gue semaleman kepikiran ngga bisa tidur" ucap Arkan menaikkan nada bicaranya

"Salah sendiri, lo percaya gitu aja" ucap Lance

"Habisnya lo ngomongnya serius amat BANGSAT" ucap Arkan dengan berteriak saat memaki Lance

"Ngga ada yang bisa dipercaya, diri sendiri aja kadang bisa boong ke kita, apalagi orang lain" ucap Lance

"Jangan ceramah lo" ucap Arkan

"Gue ngasih tau, biar lo ngga salah jalan" ucap Lance

"Ngga penting" ucap Arkan

"Haha btw, kok otak lo bisa oleng kemarin?" Tanya Lance yang membuat Arkan bungkam

Jujur saja, pikiran Arkan baik-baik saja kemarin. Pikirannya tenang, tapi ntah kenapa kemarin otaknya lemot.

"Lance" panggil Arkan

"Hmm" Lance hanya menjawab dengan deheman

"Di agama lo,, boleh ngga nikah beda agama?" Tanya Arkan yang membuat Lance tersedak makanannya

"Jangan bilang lo,,," Lance sengaja menggantung ucapannya karena ingin kejelasan dari Arkan

"Iya, gue suka sama cewek bercadar itu" ucap Arkan yang membuat Lance kaget bukan main

"Tapi lo belum liat wajahnya bro, siapa tau pas dibuka, wajahnya ternyata zonk" ucap Lance

"Gue ngga liat fisiknya, dia udah bikin gue nyaman" ucap Arkan

"Gila lo, ngga pernah bener idup lo, cinta pertama diambil wanita malam, cinta kedua diambil wanita bercadar" ucap Lance

"Dia bukan wanita malam" ucap Arkan menekan setiap katanya

"Tapi lo udah nidurin dia, sama aja kali" ucap Lance

"Dia beda" tegas Arkan

"Serah lo" ucap Lance

Selesai makan, Arkan dipanggil papanya diruang kerja.

"Temui dia" ucap Mario to the point saat Arkan baru masuk ke ruangannya

"Nggak" jawab Arkan tegas karena tau siapa 'dia' yang dimaksud Mario

"Luruskan masalah kalian Arkan, kamu sudah dewasa, jangan keras kepala" ucap Mario mutlak

"Oke" Arkan mendesah pelan sebelum akhirnya menyetujui

Arkan berkeliling taman demi mencari seseorang yang akan dia temui. Sampai matanya tertuju pada gadis yang sudah menunggunya. Arkan menghampiri gadis itu dengan wajah datarnya.

"Arkan" panggil gadis itu, siap untuk memeluk Arkan

"Nona Della, saya bukan siapa-siapa anda, jadi jangan keterlaluan" ucap Arkan menahan tangan Della yang akan memeluknya

"Plis ngga usah sebaku itu bisa kan?" Tanya Della

"Maaf, tapi kita tidak saling kenal" ucap Arkan dingin

"Kita dijodohin Arkan, kamu harus terbiasa" ucap Della

"Tapi saya tidak setuju, dan saya tegaskan sekali lagi. Berhenti mengganggu saya" ucap Arkan yang menekan kalimat terakhirnya

"Kamu jahat Kan" ucap Della dengan mata berkaca-kaca

"Permisi" ucap Arkan lalu pergi tanpa menghiraukan perasaan Della

SKY PATH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang