64.Mario berpulang

253 12 0
                                    

Sesampainya dimansion,,,

"Ini rumah mommy sama daddy?" Tanya Argatha, kagum dengan rumah mewah bak istana yang ada didepannya saat ini 

"Ini rumahnya oma sama opa sayang" jawab Manda

"Ayo masuk" ajak Nanda 

Teman-teman Nanda kecuali Angkasa dan Romi berdecak kagum pada bangunan mewah didepan mereka ini. Mereka benar-benar merasa seperti diistana negri dongeng. Baru masuk, mereka langsung disambut oleh para pelayan disana. Manda langsung membawa Argatha ke kamarnya dan para pelayan membantu membawakan barang-barang mereka serta mengantarkan mereka ke kamar tamu untuk istirahat. Mereka istirahat full hari ini karena kecapekan setelah 17 jam diudara. Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk jalan-jalan setelah sarapan.

"Kita kemana hari ini?" Tanya Romi

"Aku dan Nanda sepertinya akan ke makam terlebih dahulu" jawab Manda

"Arga ikut mom" ucap Argatha 

"Iya sayang, Arga ikut" ucap Manda

"Hati-hati jangan tersesat lagi" ucap Romi

"Memangnya kalian pernah tersesat?" Tanya Krys

"Kau tidak tau saja sayang, dulu Nanda,,,," Romi pun menceritakan insiden kecelakaan Nanda yang berawal dari tersesat ke dunia ghaib hingga berujung dirumah sakit dan diprank keadaan.

"Astaga,,, bagaimana bisa seperti itu?" Tanya Amee

"Entahlah, sudah takdir" jawab Nanda

"Terus Iqbal gimana setelah kejadian itu? Trauma naik motor?" Tanya Angkasa 

"Kagak,, cuma denger-denger dia lebih rajin ibadah sekarang" jawab Nanda

"Ahahah kocak si Iqbal" ucap Angkasa 

"Jadi itu sebabnya mommy ngga suka bunga mawar?" Tanya Argatha, memang sampai detik ini Manda masih membenci dengan bunga yang bernama mawar.

"Iya,, tapi tidak separah dulu" jawab Manda

"Sekarang mommy hanya tidak suka, tapi dulu mommy sangat anti pada bunga itu" ucap Nanda melanjutkan 

"Gatha juga ngga suka mawar dad, bunganya aja yang cantik, tapi banyak durinya" ucap Argatha yang mereka dengar seperti sedang menyindir Della, cantik tapi berbahaya 

Mereka lanjut menceritakan hal hal seru sampai mereka selesai sarapan. Nanda, Manda, dan Argatha pergi ke makam Alvaro dan Andera, sementara teman-teman mereka pergi jalan-jalan ke sekitar kompleks. Setelah ziarah ke makam, mereka makan siang terlebih dahulu, lalu menyusul teman-teman mereka yang sekarang ada ditaman bermain.

Sementara diKanada,,,

"Arkan,,," ucap Lance masuk ke ruangan Arkan dengan nafas memburu 

"Ada apa?" Tanya Arkan ikut panik saat melihat Lance panik

"Bokap lo,,, bokap lo jatuh dari tangga" ucap Lance 

"Hah?" Lemas, itulah yang dirasakan Arkan saat ini

"Kondisi bokap lo kritis dirumah sakit" ucap Lance 

"Kita pulang sekarang" ucap Arkan 

Karena lift sedang rusak, jadilah mereka berlari menuruni tangga. Karena kurang fokus dan buru-buru, Arkan tersandung kakinya sendiri hingga jatuh ke bawah tapi beruntung tidak luka parah, tapi kepalanya berdarah karena terbentur.

"Arkan" Lance membantu Arkan berdiri "kita ke rumah sakit dulu" 

"Ngga Lance, kita harus ke Indonesia sekarang juga, bokap gue kritis Lance!" Ucap Arkan membentak Lance 

"Ya udah ayo pulang" ucap Lance melangkahkan kakinya keluar dari perusahaan Alaxarryyan's Group "biar gue yang nyetir" Lance menahan Arkan yang hendak masuk ke dalam mobil 

"Buruan" Arkan masuk ke dalam mobil 

Arkan terus gelisah dalam duduknya disamping Lance yang sedang menyetir. Tak henti-hentinya Arkan berdoa agar Allah menyembuhkan papanya. Sesekali Arkan juga menggumamkan kata maaf pada papanya karena selama ini Arkan sering membantah perintah orang yang sudah membesarkannya itu. 17 jam kemudian, mereka kini sudah berada di Indonesia. Mereka sudah ditunggu oleh anak buah Arkan yang langsung membawa mereka ke rumah sakit tempat Mario dirawat.

"Arkan,, Lo ngga boleh masuk" cegah Lance saat Arkan ingin masuk ke dalam ruang ICU 

"Tapi papa gue didalem Lance" ucap Arkan lirih, air matanya sudah tak terbendung lagi

"Tapi dokter masih ngga ngizinin siapapun masuk Kan" ucap Lance 

"Persetan siapapun, gue anaknya bangsat" ucap Arkan memaki Lance, tak peduli kini ia menjadi pusat perhatian 

"Gue tau, tapi lo harus tenang, lo jangan cuma mengumpat disini, lo harus berdoa buat bokap lo" ucap Lance 

"Apa papa bakal selamat Lance?" Tanya Arkan menatap Lance 

"Kita pasrahkan semua sama Allah Kan, kita udah berusaha, tapi dari usaha kita, cuma takdir Allah yang terbaik" ucap Lance

"Gue takut, gue ngga siap kehilangan papa" ucap Arkan

"Ngga ada yang siap buat kehilangan orang tua Arkan" ucap Lance merangkul Arkan, memberikan sisa kekuatannya pada sahabatnya itu

Luka dikepala Arkan belum diobati tapi darahnya sudah mengering dan Arkan tidak merasakan rasa sakitnya. Rasa sakit hati dan rasa takut Arkan lebih mendominasi saat ini. Adzan dhuhur berkumandang.

"Alhamdulillah udah adzan, kita sholat dulu Kan" ucap Lance

"Gue mau nunggu papa disini" ucap Arkan

"Lo ngga boleh ninggalin kewajiban lo Kan, lo harus berdoa buat kesembuhan bokap lo" ucap Lance

"Kalo bokap gue butuh gue gimana?" Tanya Arkan masih lirih

"Bokap lo cuma butuh doa lo saat ini, ayo sholat Kan" ucap Lance 

"Tapi,,,"

"Lo bilang mau jadi imam yang baik buat tuh cewek bercadar kan? Makanya lo harus rajin sholat biar jadi idaman tuh cewek" ucap Lance

"Kalau ternyata dia udah nikah gimana? Udah tiga taun kita ngga ketemu" ucap Arkan 

"Ya lo berdoa makanya bego, biar lo jadi jodohnya, sekalian lo doain orang tua lo" ucap Lance

"Ya udah" ucap Arkan akhirnya beranjak dari duduknya

Arkan dan Lance pergi ke mushola rumah sakit untuk sholat dhuhur berjamaah. Setelah sholat, Arkan menadahkan kedua tangannya dan mulai berdoa.

"Ya Allah,, hanya kepadamu hamba memohon ampun, hanya kepadamu hamba memohon pertolongan, dan hanya kepadamu hamba berserah diri ya Allah. Ya Allah, selamatkanlah papa hamba, biarpun papa bukan hambamu, tapi tolong selamatkan papa ya Allah, hamba rela amal ibadah hamba diserahkan semua pada papa agar papa sehat lagi ya Allah, namun jika memang engkau tidak mentakdirkan papa hamba untuk selamat, hamba mohon semoga engkau menjauhkan beliau dari siksa api nerakamu. Ya Allah, lindungilah kami disini, kami mohon perlindunganmu ya Allah. Juga lindungilah mama hamba dari siksa api nerakamu. Lindungilah wanita yang hamba cintai dari marabahayamu, tunjukkanlah jalur langitmu untuk hamba agar doa hamba sampai padanya ya Allah. Lindungilah kami ya Allah. Hanya kepadamu hamba memohon perlindungan karena engkau adalah tuhan hamba satu-satunya" doa yang Arkan panjatkan dalam hati 

Selesai berdoa, mereka kembali duduk berdiam diri didepan ruang ICU Mario. Didalam, dokter mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menyelamatkan nyawa Mario, tapi dalam diri Mario seperti sudah hilang harapan dan pasrah. Beberapa kali dokter berhasil mengembalikan detak jantungnya, tapi beberapa kali juga detak jantung itu hilang. Hingga saat ini, dokter sudah menyerah. Satu garis lurus tergambar dilayar monitor yang menunjukkan kondisi detak jantung pasien.

"Bagaimana keadaan papa saya?" Tanya Arkan saat Dokter itu baru keluar dari ruang ICU 

"Mohon maaf tuan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan berkata lain, ayah anda sudah berpulang"

Jlep

SKY PATH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang