Puji syukur pada Allah yang sudah memberiku segala halnya untuk menulis Lika-Liku Luka ini. Terima kasih pada Allah, pada teman-teman, dan para pembaca yang memberiku support saat aku menulis ceritaku. Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah memberikan kritik-saran pada tulisanku.
Tulisan ini kutulis pada tanggal 200623, pukul dua sore, saat di mana aku baru saja menyelesaikan Epilog Lika-Liku Luka. Aku menyadari ada banyak sekali kekurangan dalam tulisanku, baik dari segi tanda baca, kosa kata, dan dalam hal lainnya. Aku pun merasakan hal tersebut.
Aku tidak tahu bagaimana, dan apa yang pembaca rasakan saat membaca cerita penuh kekurangannya ini. Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri, apakah cerita ini menyenangkan? Apakah a, apakah b, apakah c, dan apakah yang lainnya sering kutanyakan pada diriku sendiri. Sering kali aku merasa insecure mengenai tulisanku dibanding penulis lain. Rasanya seperti aku masih di angka satu, sementara lainnya ada di angka 10. Aku merasa sedih, beberapa kali stres karena tulisan ini.
Tetapi kini akhirnya selesai lah ceritaku. Lika-Liku Luka tamat dengan total 30 bab ditambah prolog-epilog menjadi 32. Pada tiap bab, ada yang panjang, ada pula yang pendek. Aku menyesuaikan dengan apa yang ingin kutulis tanpa perlu memperhatikan minimal-maksimal kosa kata pada tiap bab. Sejauh ini, total kata yang paling banyak kutulis pada satu bab adalah 4600-an kata, ada pada bab prolog. Bab prolog memang sengaja kubuat panjang karena menceritakan masa lalu kelam dari karakter utama dalam Lika-Liku Luka, yaitu Abyan Geyadha. Karena menurutku, tiap tokoh harus memiliki motivasi tersendiri untuk melakukan suatu halnya.
Sekali lagi, terima kasih para pembaca, teman-teman sesama penulis, yang sudah memberikan supportnya sampai aku bisa menyelesaikan cerita yang masih banyak kurangnya ini. Doakan aku semoga bisa terus memperbaiki tulisanku dan bisa lebih bermakna dan memiliki pesan kedepannya.
Tertanda, Amar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-Liku Luka : #SemuaPunyaLuka
Fiksi Remaja[ Novel | 17+ ] Abyan hanyalah seorang anak laki-laki berumur 10 tahun. Kehidupannya penuh dengan drama keributan antara ia dan sang ibu yang seringkali tak satu tujuan. Pertengkaran-pertengkaran itu ternyata membuat Abyan lelah dan memilih mencari...
