(10) Periode

740 126 44
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______


Taksa tersenyum miring dan mengangkat satu alis nya menggoda Arunika. "Siapin diri biar gak gila," bisik Taksa.

"Kalo aku gila, Bakal aku bunuh kamu!" Mata Arunika memicing untuk menakuti Taksa.

Tapi, Laki-laki itu bukannya takut malah gemas.

"Lo kayak gitu mirip orang china sumpah, Mata udah sipit disipitin lagi!"

"Diem kamu!"

"Baperan!"

"Biarin!"

"Bantet baperan! Huuuu..."

"Hiiih! Umiii....Taksa nya nyebelin!!"

Para orang tua yang tengah berbincang diruang makan dibuat menoleh kearah dua anak mereka yang tadi duduk tenang disofa ruang tamu.

"Taksa! Gak boleh gitu sama istri," tegur Ayah fathan.

"Iya, Yah.." balas Taksa.

Kedua orang tua mereka kembali berbincang-bincang sedangkan kedua anak mereka tengah adu tatapan sengit.

"Awas kamu, Gak bakal aku suruh tidur dikamar!" Ancam Arunika.

"Dih? Emang siapa yang bilang gue mau sekamar sama lo! Huuu...ke pedean!"

Arunika menatap jengkel kearah Taksa, Melempar bantal sofa yang langsung ditangkis oleh Taksa.

"Wlee!! Gak kena!" Ledek Taksa.

"Bodo!"

Tiba-tiba Arunika teringat jika dirinya kini sedang periode. "Taksa.."

"Hm?"

"Aku lupa,"

"Lupa apa?"

"Lagi periode, Tapi belum beli roti nya."

"Kok bisa?"

"Yaudah gue beliin sebentar, Lo kekamar gue sana." Titah Taksa langsung beranjak dari duduknya.

"Emangnya gak papa?" Tanya Arunika.

"Gak papa lah, Gue kan suami lo."

Arunika merotasikan matanya jengah, "Oh iya, Aku kan gak tau kamar kamu dimana, Sa..."

SANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang