(20) My life partner

669 104 39
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

-•••-

"Mau mandi bareng?"

Mata Arunika terbelalak, Pipinya merona mendengar ajakkan Taksa. Ia menepuk pundak Taksa pelan, "Sembarangan ih! Aku kan lagi halangan!"

"Berarti kalo lagi gak halangan, Mau?"

Gadis itu merasakan kedua pipi nya semakin memanas, "Apa sih, Udah ah kamu mesum."

Taksa terkekeh ketika ia menjauhkan kepalanya mendapati kedua pipi istrinya merah seperti tomat. Laki-laki itu mengusap pipi Arunika dengan sayang.

"Yaudah, Aku mandi duluan ya?"

Arunika memangguk pelan.

"Jangan ngintip!"

"Apa sih, Mas!"

Taksa tertawa dan langsung beranjak menuju kamar mandi, Arunika tersenyum malu. Ia jadi membayangkan dirinya dan Taksa-- Astaghfirullah

Arunika langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, Jangan kan untuk mandi bersama, Membuka hijabnya didepan Taksa saja ia masih malu.

Gadis itu beranjak dari ranjang nya dan merapihkan ranjangnya. Setelahnya Arunika menyiapkan seragam dan peralatan sekolahnya dan juga milik Taksa.

Setelah semua sudah siap, Arunika membawa pakaian seragamnya menuju kamar mandi. Dilihatnya pintu kamar mandi masih tertutup rapat, Itu artinya Taksa masih didalam. Arunika melangkah menuju dapur.

Mengingat kemarin ia sempat nembeli roti dan Selai. Mungkin jika mereka sarapan dengan itu akan mempercepat waktu.

Arunika segera membuat dua roti selai coklat untuknya dan Taksa.

Cklek

Arunika menoleh, Kembali melihat suaminya itu bertelanjang dada menampilkan perut kotak-kotaknya itu.

Sepertinya Arunika akan kecanduan melihat otot perut suaminya itu yang kelewat sempurna. Taksa mendekati Arunika dan memeluk gadis itu dari belakang.

"Aku bilang kan kita sarapan diluar, Sayang." Ucap Taksa sambil menumpukan dagu nya dibahu Arunika.

"Kalo kita sarapan diluar, Aku gak bisa minum susu dong, Mas."

"Oh iya, Aku lupa."

"Mau aku bikinin susunya?"

Arunika memangguk sebagai jawaban, Taksa melepaskan pelukkannya dan beralih mengambil toples susu dancow coklat milik Arunika.

Arunika yang sudah selesai menyiapkan dua roti selai pun menaruh piring berisikan roti itu dimeja makan, Lalu menghampiri Taksa yang tengah membuatkan susu hangat untuknya.

"Mas, Gak dingin?" Tanya Arunika.

"Dingin, Banget malahan."

"Habis bikinin susu, Mas langsung ke kamar aja ya? Pake baju nya biar gak dingin lagi."

SANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang