"TAKSA IH! Jangan main kerudung, Kan rusak kerudung aku!!!"
"Apaan sih, Orang bukan gue,"
"Siapa lagi kalo bukan kamu! Yang dibelakang aku cuma ada kamu!"
"TAKSA! ARUNIKA! BERDIRI DAN HORMAT DILAPANGAN SEKARANG JUGA!?"
_____________________
Taksa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
________
Arunika melangkah menuju kelasnya, Ketika ia sampai dikelas XII Sastra 2, ia dibuat terkejut mendapati Taksa yang tengah bertengkar dengan seorang siswa yang Arunika kenal bernama Bima.
"Kenapa itu?" Tanya Arunika pada seorang Siswi yang ikut menontoni.
"Aku gak tau, Run. Pas dateng kesini tiba-tiba aja udah liat Taksa sama Bima berantem." Ucap siswi itu.
Arunika melangkah mendekat kearah Taksa yang masih beradu bugeman dengan Bima.
"Taksa!" Panggil Arunika.
Taksa langsung menoleh, Mendapati Arunika yang berdiri dengan wajah kesal. "Eh ada Arun.." kata Taksa dengan cengiran khas nya.
Bima melirik Arunika. "Oh, Jadi ini cewe titik kelemahan lo ya?"
Taksa langsung menatap tajam kearah Bima. "Lo! Jangan pernah sentuh dia!" Suara Taksa berubah menjadi dingin.
"Larangan adalah perintah tuan Taksa," Bima tersenyum miring dan pergi dari sana begitu saja.
Arunika menjewer telinga Taksa. "Aadoooh!"
"Nakal ya! Kemaren janji gak mau berantem lagi sama bima, Kenapa diulangin lagi huh?!" Omel Arunika.
"Y-ya ampun, Kanjeng arun!"
Semua siswa dan Siswi disana tertawa ketika melihat pemandangan yang memang sudah sering mereka saksi kan.
"Ayok ke UKS, Liat tuh, Muka kamu makin jelek,"
Taksa mencibir. "Ganteng gini dibilang jelek,"
"Masih aja ngejawab!"
Arunika menambah kekencangan jeweran telinganya, Membuat Taksa memekik kesakitan dan terus meminta untuk dilepaskan.
Tapi Arunika tak mendengarkannya, Gadis itu membawa Taksa pergi ke UKS.
_______
Taksa menopang dagunya, Bosan dengan pelajaran bahasa inggris yang kini tengah berlangsung dikelasnya.
"What's your name?"
Taksa menoleh ketika mendengar suara wanita seperti sedang berbicara padanya. Ia lihat guru muda yang mengajar bahasa inggris itu menatapnya dengan senyuman.
