"TAKSA IH! Jangan main kerudung, Kan rusak kerudung aku!!!"
"Apaan sih, Orang bukan gue,"
"Siapa lagi kalo bukan kamu! Yang dibelakang aku cuma ada kamu!"
"TAKSA! ARUNIKA! BERDIRI DAN HORMAT DILAPANGAN SEKARANG JUGA!?"
_____________________
Taksa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arun : Siapa yang kangen acung kan hidung👃🏻
_______
Setelah kepergian kedua orang tua Taksa dan arunika. Pasangan pengantin baru itu melangkah menuju dapur untuk menata belanjaan mereka.
"Eh, Run, Lo beli susu dancow?"
Arunika memangguk, "Kenapa?"
"Dih, Gue kan nyuruhnya susu frisian flag."
"Aku sukanya susu dancow, Kok kamu ngatur!"
Taksa menghela napas. "Kalo frisian flag kan gue bisa ikut minum, Run."
"Terus kalo susu dancow emang kenapa? Kan enak."
"Gue gak suka,"
Raut wajah Arunika yang tadinya terlihat kesal berubah menjadi murung karna merasa bersalah. Seharusnya tadi ia bertanya dulu pada Taksa, Kalau tau gini.
Melihat wajah istrinya yang berubah, Taksa tersenyum lalu mendekati Arunika dan mengecup kening istri mungil nya itu.
"Gak papa, Lagian juga gue gak terlalu suka susu banget sih, Lo buatin teh manis anget aja udah cukup kok." Ujarnya sambil mengusap lembut kepala sang istri.
"Maaf ya, Seharusnya tadi aku tanya dulu sama kamu."
Taksa tersenyum. "Gak papa arunika istrinya taksa yang cantiknya Masyaallah dan menggemaskan..."
Saking gemas nya membuat Taksa mengecupi pipi Arunika yang memerah karna ucapannya. Arunika mendorong Taksa agar berhenti mengecupi pipi nya.
Taksa terkekeh, Bikin pipi Arunika merah kayak tomat ternyata gampang ya?
Seketika raut wajah Arunika kembali berubah membuat dahi Taksa mengernyit samar. "Kenapa?" Tanya Taksa.
"Aku lupa, Tadi tuh aku liat ada permen bervarian rasa, Aku ambil yang rasa coklat, Vanila sama Strawberry." Ucapnya.
"Permen? Perasaan tadi gue gak liat lo ada dirak permen."
"Aku ambilnya bukan di Rak permen, Terus kan ya, Pas kamu ke toilet dan aku lagi bayar belanjaannya, Kakak kasir nya malah ketawain aku dan nanya kayak gini 'Adek, Beneran mau beli ini? Buat siapa emang? Masih kecil gak boleh beli kayak ginian loh' Aku bingung,"
"Terus aku jawab aja, 'Itu kan permen kak, Dan umur aku juga udah sembilan belas tahun' Terus aku tunjukkin aja KTP aku. Terus kakaknya percaya dan akhir nya masukin permen itu ke kantong belanjaan aku."