(12) Dimarahin Bunda

712 124 5
                                    

_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

"To the point. Sebenernya apa yang lo mau?"

Taksa menatap dingin kearah para anggota geng Yondax yang sudah menyerang markasnya.

"Kita cuma mau lo ngaku, Lo kan yang udah bunuh bastian!?" Jawab salah satunya.

"Gue?" Taksa menunjuk dirinya.

"Ngapain gue bunuh temen sendiri," ujar Taksa.

"Karna lo dendam, Bastian rebut Clara dari lo!"

Taksa terkekeh sinis. "Gue bukan anak yang baru puber, Cuma karna cewe sampe dendam sama temen sendiri."

"Gue gak percaya, Itu akal-akalan lo aja!?"

"Terserah. Intinya, Jangan pernah nyesel setelah lo nuduh gue." Taksa menatap tajam hingga menusuk mata laki-laki yang ada dihadapannya.

Bugh

Satu kepalan tangan yang begitu keras dan kuat melayang menghantam rahang laki-laki dihadapan Taksa.

Laki-laki itu tersungkur ketanah, Hanya sekali pukulan membuat laki-laki itu langsung tak sadarkan diri.

Saat Taksa mendongakkan kepalanya, Anggota Yondax lainnya langsung melangkah mundur. Taksa tersenyum miring, Baginya sangat lah mudah membuat lawannya ketakutan.

Namun, Saat Taksa akan melangkah mendekati lawannya, Sesuatu yang ada disaku celananya begetar.

Taksa menghentikan langkahnya, Mengambil benda yang terus begetar itu.

Panggilan masuk dari Arun👶

Ia mengangkat telfon itu.

"Assalamualaikum, Kenapa Run?"

"Waalaikumsalam, Taksa! Kamu gimana sih, Istrinya kok ditinggal sendiri."

Dahi Taksa mengernyit ketika yang menjawab bukan Arunika melainkan bundanya.

"Bunda? Kenapa bun?"

"Ini, tadi bunda nemuin Arun didapur lagi jongkok sambil megangin perutnya, Bunda tanya ternyata dia lagi sakit perut karna kedatengan tamu. Yaudah bunda langsung bawa ke kamar terus bantu kompres perutnya."

"Kamu kemana sih? Ke markas kamu itu lagi? Bisa-bisanya ya! Kamu ini udah punya istri loh, Sa! Masih aja suka kelayapan tengah malem!"

"Pulang sekarang juga, Jagain nih istri kamu!"

"Jadi suami harus punya rasa tanggung jawab sama istrinya!"

Seketika raut wajah Taksa menjadi panik.

"Iya, Bun. Taksa pulang sekarang."

Karna panik, Taksa langsung mematikan telfonnya sebelah pihak. Ia menatap anggota Yondax yang masih berdiri ditempat nya.

SANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang