(29) Ibu hamil sensian

698 98 13
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

-•••-

"Alhamudulillah ya allah.... "

"Selamat ya menantu bunda, Kamu bakal jadi ibu!"

Bunda Farah memeluk Arunika yang terlihat sudah tak selemas tadi, Arunika tersenyum dan membalas pelukkan Bunda Farah.

"Makasih bunda.... "

Bunda Farah melepaskan pelukkannya dan menatap Arunika dengan kedua tangan memegang pundak Arunika.

"Sama-sama," jawab Bunda farah dengan senyuman.

Lalu atensi Arunika beralih kearah Umi rashida yang beberapa menit lalu datang dari bandung bersama Abi Bilal dan Tara.

Mereka datang karna mendapatkan kabar gembira ini dari Bunda farah.

Arunika mempoutkan bibirnya dan berlari memeluk umi Rashida. "Umi.... "

Umi membalas pelukkan Arunika dan mengusap-usap punggung Arunika.

"Selamat ya putri Umi,"

Arunika memangguk dalam pelukkan Umi rashida. Arunika melepaskan pelukkannya, "Aku kangen Umi... "

Umi tersenyum. "Umi juga kangen....., sama Arun." Ucap Umi sambil mengusap kedua pipi Arunika yang mulai basah ulah air mata.

"Umi harus sering-sering ke sini ya?"

"Insya allah... "

Sedangkan diteras, Delapan lelaki sedang berkumpul seraya memberi selamat pada Taksa dan membicarakan hal-hal kedepannya bagaimana Taksa akan menjadi seorang ayah.

"Saran ayah, Sa. Sekarang kerja nya jangan ambil shift sore atau malem lagi. Soalnya kan, Ibu Hamil biasanya perlu temen pas Sore atau malem." Ucap Ayah Fathan.

Taksa memangguk. "Iya, Yah."

"Apa gak diliburin aja, Om?" Tanya Nevan.

Ayah Fathan menoleh kearah Nevan, Lalu berpikir sejenak. "Iya ya? Kamu ambil cuty aja deh, Sa. Beberapa bulan, Kamu juga harus jaga Arun mulai sekarang. Apalagi kandungan Arun masih muda banget."

"Dijaga ya Arun sama dede bayi nya, Sa." Ucap Abi Bilal.

"Pasti, Bi. Taksa bakal selalu jaga, Arun sama Anak Taksa."

Nevan, Tara, Yohanes dan Aldi sejak tadi hanya menyimak saja pembicaraan tiga laki-laki yang sudah tak perjaka lagi itu.

"Nevan, Yohan sama Aldi kapan nih nyusul Taksa?" Tanya ayah Fathan.

Nah ini, Ini nih pertanyaan yang sejak tadi Nevan, Yohanes dan Aldi hindari.

"Hehehe, Yohan tunggu udah punya pekerjaan sendiri dulu, Yah. Baru nikah." Jawab Yohanes.

SANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang