(5) That's my girl

826 126 9
                                    

_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

"Sa,"

Taksa menoleh, Menaikkan satu alisnya. "Apa bantet?" Tanya Taksa.

Arunika menghela napas berat. "Umi sama Abi mau pulang ke bandung, Soalnya Tara mau dimasukin ke pondok abi yang ada dibandung,"

"Terus?"

"Aku sama siapa dong, Sa? Kita kan baru aja naik kelas beberapa bulan lalu, Masa iya aku pindah?"

"Disini aja sama gue, Bakal gue rawat dengan baik, Ya palingan bayarannya sejam 10 juta."

"Itu namanya kamu ngerampas aku, Taksa!!"

"Aku mau ikut umi sama abi aja deh," lanjut Arunika.

"Lha?! Gak bisa gitu dong, Lo harus tetep disini. Kalo lo pergi temen gue siapa?"

"Derita kamu itu mah,"

Arunika melangkah memasuki kelasnya dan langsung duduk dikursinya, Taksa menyusul Arunika dan mengambil duduk disamping kursi Arunika yang masih kosong, Karna teman sebangku Arunika belum tiba.

"Jangan pergi dong, Ntar gak ada bahan jail gue lagi!" Pinta Taksa.

"Dari pada dijahilin kamu mulu, Mending aku ikut abi sama Umi!" Ketus Arunika.

"Yaa, Jangan gitu. Disini aja ya?"

Taksa menatap Arunika dengan wajah dimelas-melas kan berharap Arunika luluh. "Ntar gue beliin pabrik es krim,"

"Gak janji tapi." lanjutnya.

Arunika mendengus, "Aku tetep ikut sama abi umi, Palingan abi umi ngizinin aku ikut aja, gak sampai pindah."

"Berapa hari disana?" Tanya Taksa.

"Palingan seminggu,"

"Dih, Lama banget!"

"Kamu kenapa sih ih?! Kalo mau ikut, ikut aja apa susahnya, Dari pada ngerengek gini kayak anak kecil!" Geram Arunika.

"Boleh emang?" Tanya Taksa.

"Asal bunda sama ayah ngizinin aja, Umi sama Abi mah pasti ngizinin," jawab Arunika.

"Bunda sama ayah pasti ngizinin, Yakin gue!"

"Yaudah, Terserah kamu sih."

"Berarti kamu disana tidur diluar, Kan rumah Umi disana cuma ada 2 kamar." Ucap Arunika.

"Dih?! Ya tidur bareng lo lah," ujarnya santai.

Pltak

"Bibirnya sembarangan banget kalo ngomong!" Arunika memukul bibir Taksa menggunakan kotak pensil yang baru ia keluarkan dari tas nya.

"Mana ada sembarangan, Tahun depan juga bakal gue halalin lo!" Celetuk Taksa.

Arunika memukul pundak Taksa, Keras namun tidak sakit untuk taksa.

SANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang