Meet

3.2K 171 12
                                    




Bruk...

Seorang pemuda terjatuh dengan tidak elitnya di depan tempat pembuangan sampah.
Sampah yang di bawa ikut jatuh dan berserakan di sekitarnya. Membuat pemuda itu merengut kesal sembari bangkit dan memunguti sampah-sampah yang berserakan tadi.

Sekarang tubuhnya menjadi bau dan kotor, membuatnya tampak menyedihkan.

"Astaga jun, ada apa denganmu?" Tanya teman kerjanya sembari mendekat ke arah yeonjun yang berada di depan etalase cafe.
"Cha, aku barusan jatuh, Ck bau sekali." Adu pemuda bernama yeonjun pada temannya.
"Lebih baik kau pulang lalu mandi jun."
Saran changbin.

"Tapi kita kan akan membuka cafe, nanti kalo pelanggan banyak dan kau kerepotan bagaimana?"

"Tidak akan. Kau kan hanya pulang untuk mandi jadi tidak papa jun, yang penting jangan lupa balik lagi"

"Baiklah, aku pulang dulu ya cha." Pamit yeonjun kemudian mengeluarkan motornya dari parkiran.

"Hati-hati jun," Teriak changbin pada yeonjun.











***

Soobin baru saja selesai dari rapatnya siang ini, rasanya lega sekali saat saham yang ia tanam berkembang berlipat-lipat banyak. Sangat membahagiakan hatinya setelah beberapa hari galau karena tuntutan orangtuanya yang selalu memaksa soobin untuk segera menikah.
Padahal teman-teman nya yang sama-sama sudah berkepala tiga pun masih membujang hingga sekarang, dan tentu saja tidak masalah jika belum menikah, toh masih banyak yang seperti dirinya.



Saking bahagianya dengan uang sampai tidak tahu jika di depannya ada pemuda yang tergesa-gesa membawa box berisi cup kopi.
Pemuda tadi juga tidak memperhatikan jalan karena sedang terburu-buru.

Alhasil mereka bertubrukan, semua kopi nya tumpah dan pemuda tadi terjatuh menimpa tubuh soobin.
Pemuda tadi segera bangkit setelah menyadari bahwa ia jatuh menimpa seseorang berjas yang terlihat tanpa ekspresi saat pandangannya tidak sengaja bertubrukan.

Soobin sendiri sebenarnya hendak marah karena tiba-tiba terjatuh dan jasnya basah oleh cairan berbau kopi.
Namun tidak jadi marah setelah melihat wajah pemuda tadi.
"M_maafkan aku tuan, maafkan aku, biarkan aku menggantinya. Tolong maafkan aku, aku tidak sengaja tuan." Ucap pemuda tadi sambil duduk menunduk bertumpukan dengan lutut.

Soobin yang melihatnya merasa tidak tega.
Soobin pun membantu pemuda tadi agar berdiri dengan menarik tangan kecil pemuda di hadapannya yang terasa kaku dan dingin.
"Maafkan aku tuan, maafkan aku." Pemuda tadi terus meminta maaf karena ketakutan.

Soobin jadi merasa bersalah saat pemuda tadi tidak berhenti meminta maaf dan juga malah menangis saat soobin mencoba menenangkannya dengan mengusap punggung kecilnya yang bergetar.
"Siapa namamu hm?" Tanya soobin dengan lembut.
"Y_yeonjun tuan." Jawab yeonjun ragu-ragu.

"Ini biar saya saja yang ganti, lain kali hati-hati ya jun." Ucap soobin sambil tersenyum.
Yeonjun yang mendengarnya langsung menggeleng tidak setuju. Padahal kan yeonjun mengotori jas tuan yang ada di hadapannya ini. Bukankah seharusnya yeonjun membayar semua kerugian ini, bahkan lantai perusahaan jadi kotor, becek dan bau kopi.
"Tapi tuan_"
Soobin dengan segera menyela, "sudah tidak papa, lagipula setelah ini juga aku kosong, jadi tidak masalah." Ucap soobin meyakinkan yeonjun.

"Biarkan aku membersihkan kekacauan ini tuan,"

Soobin menggeleng dan malah memanggil petugas kebersihan yang kebetulan lewat.
"Mm jun? Boleh aku minta nomor HP mu?" Tanya soobin tanpa ragu.

Yeonjun mengangguk dan memberitahu nomor yang berada dalam kartu id sebuah cafe.
"Aku ingin nomormu jun," Jelas soobin.

"Ah tapi, mm baiklah." Jawab yeonjun kemudian memberikan nomor HPnya pada soobin.

"Biarkan aku yang mengganti kerugiannya, jadi kau tenang saja oke. Tidak ada yang akan memarahimu." Jelas soobin sambil tersenyum manis.

"T_tuan?" Ucap yeonjun tidak percaya.

"Iya, panggil soobin saja jun." Ucap soobin santai.
Yeonjun menggeleng dengan wajah menolak.
"Sekarang kamu boleh pulang, tidak usah di pikirkan. Tadi kan saya juga salah karena tidak melihat jalan, hanya kecelakaan kecil kok, jadi tidak masalah.
Hati-hati ya, langsung pulang saja jun ayo." Ajak soobin sambil menuntun yeonjun ke parkiran.

Yeonjun pun hanya pasrah dan bersyukur saat ini karena bertemu dengan lelaki yang baik hati, tampan pula.















HELLO BABY||Soobjun|| (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang