Sick

1.3K 120 13
                                    





Sudah 3 bulan berlalu dan soobin rajin mendatangi yeonjun.
Hari ini pun soobin datang kembali ke cafe butter karena yeonjun tidak membalas pesan dan teleponnya sejak semalam dan tentu membuat soobin khawatir.

"Yeonjun sakit sejak kemarin sore," Begitulah informasi yang soobin dapatkan setelah bertanya pada changbin.
Dengan segera soobin menuju Apartemen yeonjun.







"Kakak mau minum apa biar njun buatin." Tawar yeonjun dengan lemas tapi masih tetap tersenyum meski terlihat sayu.
Soobin menggeleng dan tanpa kata membopong yeonjun ke kamarnya. Nafas hangat yeonjun menerpa leher soobin. Yeonjun juga terlihat pasrah sambil memejamkan matanya saat soobin membaringkannya ke ranjang.

"Sudah makan hm? Minum obat sudah?" Tanya soobin berturut-turut dan hanya dibalas gelengan oleh yeonjun.
Soobin yang mendengarnya mencubit pelan pipi yeonjun yang memerah karena demam.
"Kakak pergi sebentar ya, kamu harus makan lalu minum obat." Pamit soobin sambil mengelus rambut yeonjun yang menghalangi dahinya.

Soobin membuka makanan yang sudah ia beli.
"Njunn," Panggil soobin sambil menepuk bahu yeonjun pelan.
"Mmh," Lenguh yeonjun.

"Makan dulu yuk," Ajak soobin sambil mengaduk bubur agar tercampur dengan bumbu.
Saat soobin akan menyuapi, yeonjun menggeleng-geleng tidak mau, menutup mulut dengan telapak tangan kecilnya.

"Makan dulu ya, sedikit aja." Paksa soobin dengan lembut.
Yeonjun tetap menggeleng tidak mau.
"Mual kak," Jelas yeonjun.
"Tapi harus makan dulu sebelum minum obat lho. Sedikit yaa nanti kalo mau muntah bilang kakak." Ucap soobin sambil kembali menyodorkan sesendok kecil bubur.
Yeonjun akhirnya memakan bubur dengan pelan, menelannya secara perlahan karena takut muntah.

"Sudah kak," Ucap yeonjun setelah memakan beberapa suapan kecil dari soobin.
Soobin pun menyudahinya dan memberikan obat yang tadi ia beli pada yeonjun.

"Makasih ya kak," Ucap yeonjun dengan tersenyum, walaupun bibirnya sedang pucat tapi tidak menghilangkan kesan manis dari senyumnya itu.
"Sama-sama jun, cepat sembuh yaa." Balas soobin sambil mengusak rambut yeonjun.

"Hari ini kakak jagain kamu mumpung libur besok ya jun," Terang soobin memaksa.















***

Yeonjun tertidur dengan mulut yang kadang menggumam tidak jelas seperti bayi, hal itu sukses membuat soobin merasa gemas saat memandang yeonjun sambil menggigit pipi bagian dalamnya.

3 hari berlalu sangat cepat bagi soobin yang masih ingin terus bersama dengan yeonjun. Kondisi yeonjun sudah mulai membaik, demamnya sudah turun walaupun terkadang muncul rasa mual saat akan makan makanan tertentu.

"Junie bangun yuk," Ajak soobin sambil menarik selimut yang menutupi wajah yeonjun.
"Kita cari makan yuk," Lanjut soobin sambil menoel-noel pipi yeonjun hingga kedua mata rubah yeonjun terbuka karena merasa risih.

"Mau ramyeon," Pinta yeonjun sambil menarik ujung baju soobin dengan manja.

"Eits, no no. Masih pagi ngga boleh makan ramyeon, kamu juga baru sembuh. Kapan-kapan aja yaa," Nasehat soobin.
Yeonjun pun hanya mengangguk malas karena tidak di bolehkan makan makanan favoritnya.
lagipula yeonjun memang masih sering mual, jadi ada baiknya tidak makan ramyeon dulu menurut soobin.















"Aa," Soobin dengan perhatiannya menyuapi yeonjun yang duduk di hadapannya. Mereka sedang berada di alun-alun, biasanya saat pagi begini memang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang sekedar mencari sarapan karena malas masak saat pagi.

"Kak pengin jajan, dari kemarin kakak kasih njun bubur terus." Protes yeonjun dengan bibir mengerucut yang terlihat lucu.
"Ya udah, habis ini kita jajan." Ajak soobin sambil membenarkan bannie yang ia pakaikan di kepala yeonjun.











Yeonjun sedang memilih chiki di rak-rak supermarket dan sudah mengambilnya hampir setengah troli.
Yeonjun mendengus kesal karena soobin malah mengobrol dengan seorang wanita yang menggandeng anak kecil sejak memasuki supermarket. Mereka terlihat akrab, bahkan soobin sampai tidak mengalihkan perhatiannya pada wanita tadi.
Berakhir yeonjun hendak membawa troli ke tempat kasir.

Soobin sendiri di beritahu oleh wanita tadi bahwa temannya mau membayar ke kasir, soobin dengan mata membulat karena baru menyadari ke sini bersama yeonjun pun segera berpamit dan menyusul yeonjun.

"Jun, banyak sekali ini?" Tanya soobin sambil memegang tangan yeonjun yang membawa troli penuh chiki.
"Hm ingin saja," Balas yeonjun ketus.
"Tidak baik makan chiki banyak-banyak, tidak sehat lho." Nasehat soobin sambil menahan tangan yeonjun yang akan mendorong troli ke kasir.

"Biarin," Jawab yeonjun sambil berusaha melepas genggaman soobin yang sialnya sulit sekali.
"Ya sudah tidak jadi beli," Balas yeonjun enteng.

"Kamu marah ya? Maafin kakak ya tadi ada teman kuliah kakak jadi ngobrol-ngobrol tentang keluarganya." Jelas soobin sambil mengelus punggung tangan yeonjun dengan lembut.
"Mm," Yeonjun hanya membalasnya dengan gumaman karena terlanjur kesal.

"Ya sudah kita beli semua ini ya, tapi janji ngga boleh keseringan makannya."

Yeonjun hanya mengangguk polos seperti anak kecil dan merasa sedikit senang karena dibelikan banyak chiki.



























HELLO BABY||Soobjun|| (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang