Hari ini wajah soobin terlihat sangat cerah walaupun langit sedikit mendung tanda akan hujan.
Setelah memberitahu Ayahnya dengan jujur jika soobin sudah menghamili pemuda yang soobin sukai, orangtua soobin langsung menanyakan hal bertubi-tubi tentang pemuda yang soobin sukai itu.
Kedua orangtuanya terdengar sangat semangat dan antusias saat soobin menjelaskan pemuda bernama yeonjun.Apalagi saat soobin mengabari jika yeonjun berada di rumah sakit, kedua orangtuanya langsung bergegas untuk menjenguk.
Tatapan kedua orangtua soobin sangat khawatir sesampainya di ruang rawat yeonjun.Kebetulan yeonjun sedang tidur saat di kunjungi, padahal soobin sudah bilang pada orangtuanya untuk mengunjunginya kapan-kapan karena mungkin yeonjun belum siap, tapi ibunya malah memarahi soobin.
"Ibu kesini kan mau nemuin yeonjun bukan kamu, malah di usir!" Marah ibu soobin sambil mencubit pipi soobin main-main.
Soobin pun hanya terkekeh dan meminta maaf.
"Ibu jangan gemes-gemes sama yeonjun lho. Odi aja trauma di pegang ibu." Ingat soobin pada ibunya membuat ibu soobin mendelik tidak suka.
"Odi odi odi mulu kamu. Odi keluar dari kandang kan memang salah kamu sendiri ngga di kunci kandangnya. Lagian juga odi nya di kolong kamar kan? ngga mungkin odi takut sama ibu, dasar kamu ada-ada aja." Jengkel ibu soobin.
"Hehe, ibu ngga bisa di ajak bercanda ah." Ledek soobin sambil menoel pipi ibunya, membuat ibu soobin berbalik menjadi malu-malu. Anaknya ini makin ganteng, sampe bikin ibu-ibu aja salting."Ugh" Yeonjun terbangun dari tidurnya.
Matanya membulat lucu saat melihat ada orang lain di kamar rawatnya.
"Eh njun udah bangun sayang?" Tanya ibu soobin sambil mendekat ke arah ranjang.
Yeonjun langsung menyadari siapa ibu-ibu di depannya, tentu saja karena wajahnya yang amat mirip dengan soobin.
Yeonjun dengan perlahan beranjak dari posisi berbaringnya.
"Ibu?" Tanya yeonjun memastikan.
"Iya sayang, ini ibu soobin." Jelas ibu soobin sambil membantu yeonjun duduk di atas ranjang dengan nyaman."Mm, njun pengin pipis dulu bu." Ucap yeonjun tidak enak.
"Mau pipis? Ayok ibu bantu." Ucap ibu soobin sambil membantu yeonjun beranjak perlahan dan mengambilkan sandal khusus untuk ke kamar mandi.
"Maaf ya bu, njun ngerepotin." Ucap yeonjun sambil berpegangan pada ibu soobin.
"Ish, gapapa. Ngerepotin gimana coba? Mau ibu temenin di kamar mandinya?""Ah ngga usah bu, njun mau sendiri aja." Elak yeonjun sambil membawa tiang infusnya ke dalam kamar mandi.
"Hati-hati sayang, pelan-pelan aja ibu tungguin." Ingat ibu soobin pada yeonjun.
Yeonjun pun mengangguk."Jadi umurmu masih 20 tahun sayang?" Tanya ibu soobin sambil mendorong kursi roda yang yeonjun naiki di Koridor rumah sakit.
"Iya bu," Jawab yeonjun sambil tersenyum saat melihat anak kecil yang merengek pada ibunya di depan kantin rumah sakit."Apa soobin tidak terlalu tua untukmu? Umur kalian terpaut 10 tahun lho jun." Tanya ibu soobin tidak enak.
"Tidak sama sekali bu. Harusnya enjun yang tanya seperti itu karena njun sendiri masih kekanak-kanakan dan merepotkan." Jelas yeonjun.
"Hey, kamu ngga pernah merepotkan. Di umur muda aja enjun udah bisa kerja sendiri lho, kamu hebat, mandiri dan baik.
Bertambahnya umur juga tidak selalu membuat seseorang bertambah dewasa lho jun." Jelas ibu soobin sambil menghentikan kursi roda yeonjun dan berjongkok di hadapan yeonjun. Kedua tangannya menggenggam tangan yeonjun dan mengelusnya."Kamu masih cantik, muda, imut dan baik jun. Apa kamu mau menjadi menantuku? Walaupun soobin sedikit menyebalkan dan kadang tidak peka, padahal bisa saja kau menikahi lelaki yang lebih baik dari soobin. Apa tidak papa? Ibu tidak memaksamu sayang, jika kamu mungkin punya pilihan lain." Rendah ibu soobin.
Yeonjun menggeleng, "enjun udah cinta dan sayang kak soobin bu. Enjun juga ngga mau dede lahir tanpa ayah kandungnya, pasti sedih. Ibu mau menerima njun sebagai menantu ibu kan?" Tanya yeonjun dengan muka berharap.
Ibu soobin mengangguk berkali-kali hingga terharu dan mengeluarkan air mata bahagianya. Secara refleks langsung mencium tangan, pipi dan perut yeonjun. Tidak lupa memberinya pelukan sebagai saluran kasih sayang seorang ibu.
Hujan turun dengan deras pada malam harinya. Beruntung ibu dan ayah soobin sudah pulang dan sampai ke rumah, jika tidak pasti akan terjebak badai dalam perjalanan pulangnya.
Soobin kini sedang mengeloni yeonjun agar tertidur. Sedari tadi yeonjun mengeluh dingin, yeonjun juga mengalami kram perut cukup lama karena pengaruh cuaca yang sedang dingin. sebagai calon ayah yang baik, soobin berusaha membuat yeonjun nyaman saat tidur dengan membuat tubuh yeonjun merasa hangat di balik pelukannya (Selimut bernyawa).
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO BABY||Soobjun|| (END)
Fanfiction"Maukah kau menjadi ibu dari anak-anak ku jun? ah maksudku anak kita." Start : 29 Juni 2023 Finish : 10 Agustus 2023 1 #taehyun : 16 Agustus 2023