Fever

457 47 2
                                    

Yeonjun sedang menunggu pesannya yang belum juga dibaca oleh soobin, sepertinya soobin sedang sibuk.
Jadi yeonjun tetap pergi ke taman menemui teman-teman senamnya, mereka sudah membuat janji tadi pagi.

"Njuun!" Teriak teman-teman yeonjun bersamaan saat yeonjun telah sampai di taman, mereka mempersilahkan yeonjun untuk duduk di kursi yang memang sudah disediakan.
"Hehe maaf telat..." Ucap yeonjun sambil terkekeh.
"Gapapa jun, seneng banget njun ikut dateng. Temen-temen kangen lho..." Ucap haechan kemudian mereka semua saling bersalaman dan cipika cipiki.

"Makin cantik deh si enjun, gemes sama pipinya, boleh cubit ngga mom?" Tanya seungkwan sambil mengunyel-unyel pipi berisi yeonjun yang lembut seperti squishy.
"Aduh udah kwan, jahat banget si, sini gantian." Ucap yeonjun sambil bangkit dari tempat duduknya untuk membalas seungkwan. Tapi seungkwan dengan mudah menghindar dan berlari kecil menjauhi yeonjun.
Semua orang memperhatikan keduanya dengan perasaan ngeri sekaligus lucu. Ngeri karena yeonjun berusaha keras mendekati seungkwan dengan cara berjalannya yang tampak kesulitan karena membawa beban berat diperutnya, tapi terlihat lucu karena ekspresi yeonjun yang kesal dan cemberutnya tampak menggemaskan dengan pipinya yang bertambah chubby.

"Udah kwan, aku cape... Hhh." Yeonjun menyerah dan kembali duduk.

"Kak njun mau jus mangga?" Tawar suno menyerahkan cup minuman dan diterima dengan baik oleh yeonjun.
"Makasii baby..." Ucapan yeonjun membuat suno salting dan tersipu malu.
"Iya kakak cantik, jangan lari-lari lagi ya..." Balas suno membuat teman-temannya bersorak meledek.

"Ekhm... sesama botty mesra-mesraan nih ceritanya?" Ledek seungkwan tapi malah mendapat tatapan sinis dari suno dan yeonjun.

"Kwan, mau ngga nih? Seger lhoo..." Tawar yeonjun dan seungkwan langsung mendekat karena merasa haus juga.
Suatu kesempatan bagi yeonjun untuk membalas mencubit pipi seungkwan dengan gemas. "Aduh...junie cantik, ngga boleh gitu ya... Aku lebih tua dari kamu lho..." Ucap seungkwan sambil menutupi pipinya agar tidak di cubit lagi oleh yeonjun.
Yeonjun pun hanya terkekeh,"baik kakak..."

Yeonjun benar-benar menikmati waktu siangnya bersama teman-teman. Sampai tidak terasa sudah sore dan langit tampak mendung setelah tadi siang cukup cerah.

"Njuun, aku pulang duluan."

"Mau ikut jun? Bentar lagi hujan lho." Tawar teman yeonjun, tapi yeonjun menolaknya karena tidak enak ikut menumpang karena teman-temannya pulang dijemput suami masing-masing.
Yeonjun pun hanya tersenyum dan mencari taksi yang mungkin lewat di depan taman.
Tapi sepertinya tak ada sama sekali kendaraan taksi maupun bus yang melewati jalan taman, dan sialnya hujan turun deras secara tiba-tiba.
Yeonjun berusaha berjalan cepat untuk mencari tempat berteduh agar tidak kehujanan. Kebetulan diseberang jalan ada cafe, yeonjun pun berjalan kesana.

Karena hujan yang turun langsung deras, membuat usaha yeonjun meneduhkan diri tampak sia-sia karena kini seluruh badan yeonjun basah kuyup.

Yeonjun memesan coklat panas sambil menunggu soobin membalas chat dan teleponnya. Menghela napas kesal karena terjebak hujan.
"Huh, dingin..." Keluhnya sambil menggosok-gosokkan telapak tangannya agar hangat. Kepalanya sudah pusing memikirkan bagaiman caranya pulang, yeonjun ingin segera merebahkan diri di atas kasur dengan selimut tebal yang hangat.







***

Dikantor, soobin sudah selesai rapat dan menuju ruangannya. Membuka HP yang langsung dipenuhi notif chat dan panggilan tak terjawab dari yeonjun.

Yeonjun
Daddy
Mommy ijin ke taman ya
Mau reunian sama temen

Daddy, bisa jemput mommy ngga ya?
Ditaman ngga ada taksi yang lewat
Kayaknya mau hujan

Mommy mampir ke cafe, soalnya langsung hujan deras

Daddy, cepet jemput ya
Disini dingin

16 panggilan tak terjawab

Itu semua chat dan panggilan yeonjun satu jam yang lalu. Astaga soobin langsung saja terburu-buru bergegas menjemput yeonjun di cafe dekat taman.

Soobin mengedarkan pandangannya, meneliti dimana istrinya berada. Soobin langsung berlari menghampiri sosok yeonjun yang sedang bersandar pada tembok dengan mata terpejam.

"Sayang, mommy... Pulang yuk..." Ajak soobin sambil menepuk bahu yeonjun dan berhasil, yeonjun terbangun dengan ekspresi bingung dan dahi mengerut.
"Pusing..." Ucapnya saat soobin menggandeng tangan yeonjun yang dingin.

Soobin segera membawa yeonjun memasuki mobil dan meminta yeonjun untuk melepas pakaiannya di dalam mobil.
"Maafin daddy ya mommy, daddy baru buka hp selesai rapat tadi..." Maaf soobin sambil membantu yeonjun melepas baju basahnya yang sudah agak kering karena terlalu lama terkena angin.

"Gapapa..." Balasnya lirih membuat soobin benar-benar khawatir sekarang.
"Sayang, kamu pucet banget. Masih dingin ngga?" Tanya soobin setelah selesai membungkus tubuh yeonjun dengan selimut cadangan.
Yeonjun hanya menggeleng dan memejamkan mata kembali.








Sesampainya dirumah, soobin langsung memandikan yeonjun menggunakan air hangat dan segera memakaikannya baju hangat.
"Daddy peluuk..."
Soobin menurut dan memeluk yeonjun sambil mengusap-usap punggung yeonjun menyalurkan rasa hangat.







***

Soobin meliburkan diri karena yeonjun demam tadi malam, paginya juga muntah-muntah sampai lemas.

Dokter mewajibkan yeonjun untuk bedrest selama beberapa hari hingga sembuh.
Untuk beranjak bangun saja yeonjun tidak mampu dan harus dibantu oleh soobin. Jadi seharian ini yang yeonjun lakukan adalah tiduran dengan posisi bantal yang lebih tinggi agar tidak sesak saat bernapas.
Yeonjun terlihat seperti penderita penyakit parah, terlihat dari wajahnya yang sangat pucat dan mata sayunya yang lebih sering tertutup karena pusing.

Soobin pun tidak bisa berbuat banyak, membujuk yeonjun untuk makan juga susah, untungnya dokter memberi infus vitamin pada yeonjun.

"Mommy dimana dad?" Tanya taehyun menuntun sepeda kecilnya yang biasa ia mainkan didalam rumah.
"Mommy lagi istirahat tyunie. Ada apa?"

"Mau sama mommy..."

"Mommy lagi sakit, main sama dad aja yuk." Ajak soobin.

"Tyun mau liat mommy dad." Rengeknya.

"Tapi mommy lagi ngga boleh di deketin anak kecil, mommy takut tyun tertular. Tunggu sampai mommy sehat ya, baru boleh tyun peluk-peluk." Jelas soobin.

Tapi taehyun malah menangis dan berlari ke arah kamar orangtuanya.
Sehari tidak bertemu saja taehyun tidak bisa apalagi menunggu sampai mommynya sembuh, taehyun jelas keberatan.

Taehyun menangis sesegukan melihat mommynya sakit, tangan kecilnya memberi usapan lembut pada perut yeonjun yang terasa panas.
"Mommy panas dad." Beritahunya.

"Iya, mommy lagi demam. Tyunie doa ya biar mommy cepet sembuh..."

"Mommy cepet cembuh ya... Bial tyunie nda cedih..."

Cup
Taehyun mengecup perut mommynya sebelum pergi.
"Mommy kok nda kebangun ya dad?"

"Mommy tadi habis minum obat jadi terlelap tidurnya." Balas soobin sambil menggandeng taehyun ke ruang tamu menemaninya bermain.

















HELLO BABY||Soobjun|| (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang