HELLO BABY||Soobjun|| (END)

Yes

Awalnya yeonjun sedang bersiap-siap setelah selesai memandikan anak-anaknya. Kini gilirannya untuk mandi dan berdandan. Tapi yeonjun merasa aneh saat menggosok gigi, mulutnya seakan mau memuntahkan busa yang dihasilkan odol. Yeonjun bersihkeras menahan diri agar tidak mengeluarkan bunyi dari muntahannya dengan menyalakan air kran dengan deras.

Rasanya menyiksa sekali, bahkan setelah berkumur tetap saja terasa mual. Dengan  kerasnya yeonjun berusaha agar tidak muntah kembali sambil menetralkan nafasnya.
Hhh, apa aku hamil lagi ya... Tapi biasanya tidak sampai semual ini deh. Batin yeonjun sambil memegang perutnya yang memang beberapa hari ini sulit BAB sehingga tampak sedikit buncit.

"Mommy maci lama ya dad?" Tanya taehyun sambil melongok ke pintu kamar soobin yang sedikit terbuka.
"Mommy masih mandi tyun, sebentar ya... Tasnya tyunie udah dimasukin ke mobil belum?" Tanya soobin menghampiri taehyun yang tampak sudah rapi dan imut dengan polesan bedak yang sengaja tidak rata.
"Tyun bole bawa lobot nda dad?" Tanya taehyun sambil menunjukkan robot ultramannya.
"Boleh dong, tapi bawa satu aja ya...jangan banyak-banyak" Nasehat soobin.

"Kamu kok pucet sayang?" Ucap soobin saat sudah berada di bangku kemudi mobilnya. "Kamu sakit ya?" Tanya soobin sambil menggenggam tangan yeonjun yang terasa dingin dengan khawatir.
Yeonjun menggeleng ribut dan melepas genggaman tangan soobin.
"Engga kok, hehe. Cuma agak dingin aja." Jelas yeonjun sambil menyengir.
"Yang bener?"
"Iya beneran, aku ngga kenapa-napa lho. Udah yuk jalan, anak-anak udah pada semangat itu lho dad." Ucap yeonjun sambil menengok ke kursi belakang untuk melihat anaknya yang tampak tersenyum sumringah karena akan di ajak berjalan-jalan setelah sekian lama soobin sibuk.
"Kalo ada apa-apa bilang lho ya..." Peringat soobin sambil mengusak rambut yeonjun dengan gemas dan di balas tatapan jengkel yeonjun dengan bibirnya yang mengerucut kesal.

Soobin memesan beberapa menu untuk istri dan anak-anaknya, berhubung tadi saat berangkat dari rumah belum makan.
Beomgyu membantu taehyun yang memang sedang belajar makan sendiri, mereka berdua tampak akur dan saling bertukar mencicipi makanan.
Soobin melihat perlakuan kedua anaknya dengan bahagia.
Berbeda dengan yeonjun yang menutup mulut saat satu suapan berhasil masuk ke dalam mulut, rasa mualnya kembali lagi, ditambah perutnya yang terasa bergejolak seperti menolak makanan yang baru saja akan masuk untuk dicerna.

Yeonjun memberitahu soobin dengan muka memerah menahan mual, satu tangannya berpegangan erat pada lengan soobin dan tangan lainnya menutup mulut dengan erat.
Soobin yang paham langsung memanggil pramugari meminta plastik.
Setelahnya, soobin langsung membantu mengurut punggung yeonjun yang sedang memuntahkan isi perutnya ke dalam plastik.

Huwek ugh huwk huwek

"Ada minyak angin tidak ya?" Tanya soobin pada seorang pramugari yang sedang menungguinya mengatasi yeonjun.
"Tunggu sebentar pak." Ucap pramugari tadi dan berlari ke belakang mengambil minyak angin dan memberikannya pada soobin.

"Masih mau muntah sayang?" Tanya soobin sambil mengelus dahi yeonjun yang basah keringat.
Yeonjun hanya menggeleng lemas dan memejamkan mata. "Pusing..." Lirih yeonjun sedikit merengek kecil karena merasakan sesuatu tidak enak yang tidak berhenti bergejolak dalam perutnya.

"Tidur dulu aja ya?"
Soobin langsung membantu mengatur kursi yeonjun menjadi berbaring dan membantu mengoleskan minyak angin ke beberapa bagian tubuh yeonjun seperti dada, punggung, perut dan kepala agar mendingan.

Beomgyu dan taehyun hanya menatap dengan khawatir mommy mereka dan saling berbisik. Dan mereka berempat berakhir tertidur nyenyak dalam pesawat.

***

Soobin membaringkan yeonjun ke kasur hotel dan menyelimutinya. Dengan elusan lembut soobin berusaha membujuk yeonjun untuk makan dan meminum obat.
"Sayang, makan dulu yuk. Kamu harus makan terus minum obat." Nasehat soobin yang rupanya di tolak dengan yeonjun yang menutupi mulutnya menggunakan selimut.
"Mau tidur..." Ucap yeonjun dengan suara kecil yang teredam dalam selimut.
"Periksa ya mom?" Bujuk soobin dan hanya dibalas gumaman tidak jelas dari yeonjun yang tampaknya terlelap kembali. Soobin hanya tersenyum dan segera memanggil dokter untuk memeriksa istrinya.

"Mommy kenapa dad?" Tanya beomgyu dan taehyun dan memasuki kamar hotel kedua orangtuanya.
"Mommy lagi ngga enak badan, kalian mau jalan-jalan?" Tawar soobin pada kedua anaknya yang tampak sedih karena mommynya tidak ikut.
"Tyun mau cama mommy, maca mommy cendili." Jelas taehyun sambil ikut menduselkan wajahnya ke selimut yang yeonjun pakai.
"Sst...Tyun jangan ganggu mommy." Ucap beomgyu saat melihat taehyun yang malah menindih tubuh yeonjun.

"Uh... Tyunie?" Tanya yeonjun sambil terkekeh.
"Mommy cakit?" Tanya taehyun sambil berpindah posisi agar bisa melihat wajah  mommynya yang terbangun.
"Katanya tyun mau jalan-jalan? Maaf ya mommy ngga bisa ikut... Tyun jalan-jalan aja, mommy ngga papa kok sendiri." Ucap yeonjun dengan senyumnya yang membuat taehyun semakin tidak rela meninggalkan mommynya sendirian di hotel.
"Mommy ngga papa lho, beneran." Ucap yeonjun meyakinkan anak bungsunya yang terlihat sedih dan murung.
"Mommy mau titip sesuatu?" Tanya soobin sambil mengangkat tubuh taehyun dari kasur.
"Mau mie dad hehe," Balas yeonjun dengan memohon.
"Okey, yang penting mommy mau makan ya gyu? Nanti kalo mau apa-apa telpon aja ya sayang."
Cup

"Tyun mau cium mommy jugaa..." Rengek taehyun dengan mulut kecilnya yang langsung menyosor pipi yeonjun dengan semangat.
Cup cup
Dan di susul beomgyu yang langsung mencium bibir mommynya tanpa malu.
"Kok cium nya bibir si?" Ucap soobin tidak mau kalah dan langsung mencium sambil melumat bibir yeonjun.
"Udah dad, kasian mommy tau. Ada adek tyun juga ngga malu apa?"
Tersadar dengan taehyun yang sedang berada digendongannya membuat soobin langsung berhenti melumat sambil menyengir malu.

"Yuk jalan, dadah mommy cepet sembuh yaa..." Pamit soobin dan di susul suara cempreng anak-anaknya.
"Hati-hati dijalan ya, harus pegangan sama daddy..."

Mommy njun hamil lagi wkwk