Lost

697 66 19
                                    





Yeonjun terbangun setelah lama tertidur. Agak pegal sebenarnya saat beranjak, tapi ia benar-benar belum memasak apapun untuk makan malam.

Yeonjun pun terpaksa turun kebawah dan atensinya jatuh pada soobin yang tertidur di ruang tengah dan tubuhnya menindih mainan-mainan beomgyu yang berserakan.

"Kak soobin,"
"Bangun kak," Panggil yeonjun pada soobin dengan menoel-noel tubuhnya.
Soobin terbangun karena keget dengan sentuhan yeonjun pada telinganya.
"Hihi, kak soobin mending pindah deh tidurnya." Ucap yeonjun pada soobin yang setengah mengantuk.

"Untung mainan beomgyu ngga remuk gara-gara ketindihan kakak," Ucap yeonjun sambil berjongkok memasukkan mainan beomgyu ke kardus.

"Njun mau masak lho, kakak bantu beresin ini dong." Pinta yeonjun memelas.
Soobin yang tidak tega langsung saja membereskan mainan anaknya menggantikan yeonjun.
Matanya yang masih mengantuk membuat soobin kembali melanjutkan tidurnya di sofa.

Yeonjun yang melihatnya menggelengkan kepala. Suaminya itu ngantukan sekali, cepat tertidur dimana-mana. Yeonjun sendiri tidak menyadari bahwa dirinya juga sama seperti soobin yang mudah mengantuk di manapun dan kapanpun.










Yeonjun telah menyelesaikan masakannya dan menghidangkannya di meja makan. Lanjut membangunkan soobin dan anaknya di kamar.

"Gyuu, beomgyu sayaang... Makan dulu yuk." Ajak yeonjun sambil mengetuk pintu kamar anaknya yang tertutup.
Soobin dan Yeonjun memang membiasakan beomgyu agar selalu bangun sendiri dan mandiri karena sebentar lagi beomgyu akan menjadi seorang kakak untuk adik-adiknya.

"Gyu... Makan dulu yuk nak. Mommy udah masak lho." Ucap yeonjun kemudian langsung saja membuka pintu kamar anaknya yang ternyata kosong.

"Lho? Beomgyu... Beomgyu... Beomgyu dimana si?" Tanya yeonjun dengan gerutunya.
"Dad, beomgyu mana? Kok ngga ada di kamar?" Tanya yeonjun dengan tatapan penuh selidik.
"Lho? Tidak di kamar? Bentar, tadi gyu mainan sendiri, aku ketiduran." Jelas soobin sambil beranjak dari kursi dan beralih mencari beomgyu di sekeliling dalam rumah.

Sedangkan beomgyu baru saja terbangun saat mendengar teriakan keras daddynya. Beomgyu ketiduran di bawah tangga setelah lelah berlarian dan berakhir terlelap bersama odi.










Yeonjun terdiam di depan pintu belakang rumah yang terbuka.

"Mommyy..." Teriak beomgyu sambil berlari menghampiri yeonjun yang mematung di depan pintu. Tangan kecilnya menenteng tangan odi yang tampak tertidur dengan menggenggam nya erat.
"Mommyy... Gyu lapay," Rengek beomgyu sambil menggandeng tangan yeonjun.
"Astaga gyu, mommy kira kamu hilang, Ayo makan." Ajak yeonjun sambil menggandeng beomgyu ke tempat makan.













"Maafin daddy ya mom, daddy ketiduran tadi." Ucap soobin setelah menyelesaikan makan malam dan kini tengah menemani yeonjun mencuci piring.
"Mommy duduk aja ya, biar daddy yang selesaiin." Ucap soobin sambil memegang kedua tangan yeonjun dan membantu membasuhnya dari sabun cuci piring.





Tok tok...

Soobin menghentikan tangannya yang akan memeluk yeonjun yang sudah tertidur.
Kemudian beranjak dan membuka pintu.
"Mau momy, tidul," Ucap beomgyu sambil menenteng odi. Soobin tersenyum melihat anaknya yang tampak lucu karena membawa odi dengan cara yang aneh. Untung saja odi terlihat tidak papa walaupun beomgyu membawanya dengan terpontang-panting.

"Momy tidul dad?" Tanya beomgyu saat sudah berada di tengah kasur.
Soobin mengangguk dan mengajak anaknya untuk tidak berisik.
"Sst, mommy sedang tidur. Gyu tidak boleh ganggu yaa, okeyy." Nasehat soobin sambil mengusap-usap rambut beomgyu yang panjang.

Beomgyu hanya mengangguk dan berbalik membelakangi soobin, tangan kecilnya mengelus perut yeonjun dengan sayang.
"Dede..." Lirih beomgyu sambil tersenyum, tidak sabar menunggu adiknya lahir. Pasti akan seru mempunyai teman bermain di rumah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









4 bulan berjalan dengan cepat bagi yeonjun yang sebentar lagi akan melahirkan anak keduanya di rumah sakit.
Beomgyu pun tidak berhenti tersenyum pada yeonjun yang sudah di baringkan di kamar rawat. Tapi senyum beomgyu luntur saat melihat yeonjun yang kesakitan karena akan melahirkan.

Para perawat berdatangan dan langsung memindahkan yeonjun ke ruang bersalin.
Beomgyu menangis saat soobin menahan beomgyu agar di luar saja, padahal beomgyu benar-benar khawatir melihat mommynya yang kesakitan.

"Mommyy... Mommy dad... Mommy cakit...hiks...Huwee...Mommy gyuu," Beomgyu menangis sesegukan tidak mau diam.
Soobin terpaksa membopong anaknya keluar agar tidak mengganggu.

"Sudah sudah, gyu ngga malu sama dede? Masa udah gede nangis si, kan laki jarang nangis lho." Ucap soobin sambil memberikan beomgyu susu coklat.
"Daddy juga cengeng." Balas beomgyu sambil kemudian menikmati susu coklatnya, tangisnya mereda hanya dengan sekotak susu coklat yang soobin beli.

Soobin pun hanya menyengir malu karena ucapan anaknya yang memang tepat. Soobin memang cengeng, apalagi kalo menyangkut istrinya.




























HELLO BABY||Soobjun|| (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang