Give Birth

1K 77 15
                                    

Sudah 10 minggu terlewati dengan cepat dan tidak terasa. Semua perlengkapan pun sudah di siapkan untuk yeonjun yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertamanya.
Yeonjun sudah mulai merasakan kontraksi ringan beberapa hari ini membuat ibu soobin pun menyarankan yeonjun untuk menginap di rumah sakit saja agar bisa langsung ditangani saat sudah kontraksi.

Yeonjun sedang berjalan-jalan untuk mempercepat kelahiran anaknya. Sudah beberapa hari ini yeonjun merasa mulas dan ingin segera melahirkan, tapi berkali-kali dokter menyatakan bahwa yang yeonjun alami adalah kontraksi palsu. Yeonjun pun selalu berusaha agar anaknya segera lahir dengan melakukan aktivitas dan olahraga ringan yang aman.

Saat usia kandungan yeonjun jalan 9 bulan, yeonjun sering merasa lelah sehingga malas untuk bergerak, sulit tidur dan tidak nafsu makan. Soobin sendiri sampai kewalahan mengurusi istrinya yang terkadang tiba-tiba saja merasa sedih (moodswing).
Tapi soobin bersyukur karena istri dan bayinya selalu sehat.






Tiba-tiba saja yeonjun merasakan ada cairan bening yang merembes dari selangkangannya.
Tangan kecilnya meremat lengan baju soobin dengan kuat, perutnya mulas tidak karuan membuat yeonjun meringis  merasakannya.
"Kak dede kak ssh," Ucap yeonjun dengan keringat yang mengalir dari dahinya.

"Mau lahiran?" Tanya soobin panik dan segera membopong tubuh yeonjunnya ke ruang rawat.
Soobin berteriak-teriak memanggil dokter, suaranya begitu keras sampai membuat orang yang berlalu lalang kaget dengan teriakan soobin yang menggema di Koridor.

Yeonjun di pindahkan ke ruangan persalinan dengan soobin yang selalu menemani yeonjun yang kini sudah berganti baju operasi.
Soobin benar-benar tidak tega melihat dokter yang bertindak secara lambat menurutnya.
"Dok jangan kelamaan, ini udah kesakitan enjun dok." Peringat soobin pada dokter yang sedang menyiapkan alat-alat beserta perawat.
Dokter tadi hanya tersenyum, kedua pasangan ini sangat lucu, maklum si anak pertama.

Soobin panik saat dokter mulai menyuntikkan anestesi pada tulang belakang yeonjun.
"Tenang pak, tidak perlu cemas." Ucap salah satu perawat pada soobin yang keliatan pucat sambil memegangi tangan yeonjun.
"Hati-hati ya dok," Pesan soobin saat dokter mulai mengambil pisau bedah.

Soobin mengalihkan pandangannya pada yeonjun yang tersenyum walaupun keringat mengalir deras pada pelipisnya. Soobin dengan perhatian pun menyemangati yeonjun dan juga mengelap keringat yeonjun dengan perlahan.
Yeonjun terlihat tidak takut sama sekali saat dokter membedah perutnya untuk mengeluarkan bayi, berbeda dengan soobin yang sudah menangis karena tidak tega.

Oek oek oek...
Tangisan bayinya sangat keras memenuhi ruangan operasi yang bergema.
Operasi caesar selesai setelah 1 jam terlewati.





Kini yeonjun tengah istirahat dan sudah di pindahkan ke ruang rawat. Soobin berkali-kali mencium yeonjun yang tertidur dan juga menghampiri anaknya yang berada di ranjang khusus bayi.

Anaknya sangat kecil dengan warna kulit yang masih memerah. Soobin terharu melihat wajah anaknya yang amat mirip dengan yeonjun. Memperhatikan gaya tidur anaknya yang lucu dengan mulut kecilnya yang terbuka dan kadang bibirnya mengerucut terlihat seperti ingin mengemut sesuatu.

Soobin menyentuh pipi anaknya dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.
Pipinya terasa sangat halus dan lembut, benar-benar membuat soobin gemas tapi berusaha sebisa mungkin untuk tidak bertindak brutal, lagipula ibunya dede juga bikin gemas dan lebih aman untuk di unyel-unyel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung dan minhyuk memperhatikan soobin yang bolak-balik seperti boomerang.
"Duduk soobin," Perintah taehyung karena pusing melihat soobin yang bolak-balik sedari yeonjun tidur.

"Yah hiks, bayii..." Soobin menangis karena tidak menyangka bahwa kini ia menjadi ayah, walaupun belum menikah.
Soobin merengek mendekati minhyuk dan taehyung.
"Seneng kan kamu? Kenapa dari dulu ngga nikah? Nyesel kan?" Nasehat minhyuk pada soobin.
Soobin sendiri menggeleng ribut. "Dulu kan belum kenal enjun yah." Jelas soobin agar taehyung tidak salah paham.

"Bukan gitu, kamu ini kelewatan main masuk ke punya orang. Belum di halalin lagi, untung dapet mertua baik." Jelas minhyuk pada anaknya yang malah membuat soobin merasa malu dan bersalah.
"Harusnya langsung nikah aja gak si," Dukung taehyung pada minhyuk.
Minhyuk yang merasakan tepukan taehyung pun dengan semangat langsung berucap.
"Ayah bakal nikahin kamu sama yeonjun hari ini, di rumah sakit. saksinya cukup keluarga kita saja di sini." Ucap minhyuk dengan santai dan tenang.
Berbeda dengan dua lelaki lainnya yang cengo mendengar ucapan enteng minhyuk seperti tanpa beban.

"Yang bener?!" Teriak taehyung dan soobin bersamaan.
Minhyuk mengangguk mantap. "Hari ini," Balasnya dengan wajah berseri.

"Ayah pikir ini arisan apa? nikah lho yah! Masa nikah ngga ada persiapan!" Protes soobin tidak suka, masalahnya jantung soobin sedang berdisco akibat ucapan minhyuk, ayahnya itu selalu yakin dengan ucapan nya dan tidak main-main.
"Kan biar hari ini jadi hari bersejarah buat kalian berdua. Bener ngga tae?" Tanya minhyuk sambil merangkul bahu taehyung yang duduk di sampingnya.

Taehyung mengangguk mantap, "lebih cepat lebih baik,"
Mendengar ucapan kedua orangtua ini membuat soobin lemas, baru saja tadi mentalnya terombang-ambing melihat proses melahirkan bayi dan sekarang di tambah pernikahan dadakan. 
Tolong hilangkan soobin saat ini, mental dan raganya tertekan.







HELLO BABY||Soobjun|| (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang