3

2.7K 119 4
                                    

"PERGI! JANGAN MENYENTUH KU"

"Tuan tolong tenang, kami tidak bermaksud buruk. Nona muda memerintahkan kami untuk memberikan sarapan ini" Ucap pelayan dengan hati-hati. Tapi itu tak mempan Axel tetap berteriak dan menatap nyalang pelayan-pelayan disana, tak lupa dengan pisau di tangannya yang di todongkan kedepan.

"Ada apa ini" Ray mencairkan suasana, Axel memandang Ray dengan berani. Dia menghampiri Ray dengan pisaunya.

"Kau! Kau melakukan ini padaku" Ucap Axel dengan pisau yang ia todongkan ke Ray.

Ray melihat atas sampai bawah Axel yang masih berantakan, dia melihat jika Axel memakai bajunya dan itu kebesaran.

"Tenanglah oke? Aku tidak melukaimu" Ray perlahan mendekat dan mengisyaratkan kepada pelayan nya untuk menangkap Axel dari belakang.

Dan

1

2

3

Bugh..

Kreakk...

"Akhh" Rintih Ray, tangan nya terkena goresan pisau saat Axel terkejut dan meronta. Darah mulai menetes dari tangan Ray.

"Nona muda!" Panggil Leea.

"Jangan khawatir kan aku, cepat ikat dia" Perintah Ray.

"Akh LEPASKAN!" Axel meronta ronta, dia berhasil di ikat dan di bawa ke kamar Ray.

"Kalian semua kembali bekerja" Semua bubar dan kembali mengerjakan tugas masing-masing. Ray pergi ke kamar mandi untuk mengobati tangannya.
















































"Lepaskan hiks hiks" Axel menangis tak tau harus berbuat apa, dia terima jika harus bekerja sebagai pemulung, memakai pakaian kusut, atau mungkin di ejek di luaran sana. Tapi untuk hal ini dia sangat tidak suka.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka menampilkan seorang wanita dengan jasnya yang masih rapi, terlihat perban yang membalut tangannya disana.

"Lepaskan aku" Ucap Axel lirih.

"Baiklah akan aku lepaskan, tapi berhentilah menangis" Tawar Ray.

Axel mengangguk dengan matanya yang sembab.

Ray perlahan melepaskan ikatan yang ada di tangan Axel dengan lembut.

Saat tali itu terlepas, Axel menatap tangannya dengan senyuman manis di wajahnya.

"Senang?" Tanya Ray.

"Terimakasih, aku akan pergi" Axel beranjak.

Sebelum Axel beranjak, Ray meraih tangannya.

"Mau kemana?" Tanya Ray.

"Aku ingin pulang" Jawab Axel.

"Kau akan tinggal disini" Ucap Ray.

"Apa!? Kau tidak boleh seenaknya mengaturku! Kau sudah puas kan mengambil keperjakaan ku, aku kotor sekarang, hiks hiks." Axel menangis.

"Aku sudah bilang, jangan menangis. Atau aku akan mengikat mu lagi sekarang." Ray menarik Axel hingga jatuh dalam pelukannya. Ray mengunci tangan Axel sehingga tak bisa meronta.

"Ugh lepaskan aku bajingan!"

"Ya katai aku sesukamu. Setidaknya dengarkan aku dulu" Tawar Ray.

"Mengapa aku harus tinggal disini?" Ucap nya lirih.

Alpha WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang