Ray seorang female alpha dari keluarga terpandang bahkan menyandang status CEO perusahaan. Pada suatu hari ia terlalu marah dan mabuk untuk meringankan bebannya. Namun, saat perjalanan pulang ia malah bertemu dengan seseorang yang memilki potensi da...
2 hari berlalu, Ray juga sudah pulang dari rumah sakit. Siang buta begini yang ia lakukan adalah malas-malasan di sofa sambil menonton film horor.
Tak lupa memakan onde-onde kesukaannya yang masih fresh dari pagi.
"Ck, larinya kenapa lambat ya. Bodoh" Ray mencebik.
Ray melanjutkan menonton horrornya sampai selesai. Kalian tau apa yang dia tonton? Ya itu creepypasta minecraft.
Setelahnya Ray mencoba tidur, tapi matanya enggan tertutup. Setelah guling-guling dan kesana kemari, terbesit sebuah ide di benaknya.
Di sinilah sekarang, garasi mansion. Ray sudah memegang kunci motor beatnya. Tidak apa-apa untuk saat ini, ia pikir jalan-jalan pakai motor tidak masalah, sembari menemukan jajan di pinggir jalan. Semenjak pulang dari rumah sakit, ia jadi banyak mau. Tak lupa ia memakai helm demi keamanan berkendara, apalagi SIM nya masih dipegang ayahnya.
"Pelayan, aku ingin jalan-jalan. Beri tahu ibu jika dia kembali" Pamit Ray.
Belum sempat pelayan itu berbicara, Ray sudah hilang dari garasi dengan motornya.
Angin sepoi-sepoi enak keun. Ray mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata, menikmati pemandangan kota yang ramai namun sejuk karena banyak pepohonan. Tak jauh ia berlalu, mata Ray menangkap sebuah dagang bakso di depannya.
Dengan senang hati, reting kiri pun menyala, lalu dengan senang hati motornya berbelok. Ray turun dari motornya dan memarkirkannya dengan aman.
"Mang, beli satu porsi makan di sini"
"Siap neng. Eh mas?" Tukang bakso itu menoleh pada Ray dan kebingungan saat melihat rupa Ray yang cantik dan tampan secara bersamaan.
"Neng kok bang" Ray tersenyum tipis.
"Oke, mau pedes biasa atau pedes banget?" - Kang Bakso
"Biasa aja, gak kuat" - Ray
"Tunggu ya"
Ray pun duduk di kursi dan meja yang sudah disediakan sambil menunggu baksonya. Dia bermain dengan ponselnya sejenak.
Tak lama, baksonya pun datang. Ray menyantap baksonya dengan nikmat sekali, sudah lama tak makan bakso ewh.
"Permisi, beli baksonya pak" Seorang pria dengan pakaian sederhana itu menghampiri tukang bakso. Suaranya agak kecil, jadi mang baksonya kebingungan dan memastikan dengan bertanya lagi.
"Kenapa dek?" Tanya kang bakso.
"Berapa baksonya?"
"Oh 15k 1 porsi, mau makan di sini atau bungkus?"
"Ehm makan di sini aja"
"Okeh, tunggu sana ye"
Pria itu mengangguk dan pergi ke tempat duduk.
Dia duduk di samping Ray, meskipun agak jauh sedikit. Sekilas pria itu terpesona melihat wanita di depannya ini. Cukup lama menatap, akhirnya yang ditatap sadar dan menoleh pada dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.