Malam itu Ray mengemudikan mobilnya kembali ke mansionnya. Raut wajahnya tampak lelah. Ray berdecak dan menyenderkan kepalanya. Ia sangat ingin merebahkan tubuhnya di kasur besar miliknya tapi malah terjebak macet.
Menghiraukan itu, Ray mengambil ponselnya dan melihat waktu. Di sana tertera pukul 21:57. Sambil menunggu, tiba-tiba terlintas Axel di benaknya. Kira-kira apa yang suaminya lakukan sekarang?
Ray tidak sabar pulang dan menemui Axel, mengatakan kalau dirinya lelah dan ingin memeluknya erat-erat. Tak sadar, bibir Ray terangkat dan membentuk senyuman yang manis.
"Ayah, ibu aku fall in love lagi hehe"
Sampainya di mansion. Ray keluar dari mobil dan berjalan dengan girang menuju pintu.
Tak terasa sekarang dirinya sudah di depan pintu kamar. Dia membukanya dan melihat Axel yang tertidur pulas.
Ray tidak bisa tidak tersenyum melihatnya. Dia melepas pakaiannya dan pergi mandi. Setelahnya ia memakai baju tidur dan ikut berbaring di samping Axel. Sekilas ia mencium feromon manis milik Axel. Dikecupnya bibir Axel, dapat Ray lihat wajah merona. Axel yang cantik di matanya. Ray memeluknya dan ikut terhanyut dalam mimpi.
Keesokan harinya Axel bangun lebih dulu. Suasananya sudah agak siang sekitar jam 8. Kepalanya sedikit pusing menghadapi heatnya kemarin, dan untungnya tidak terlalu parah. Pandangannya teralih pada tangan yang melingkar di pinggangnya. Ia mendongak dan mendapati Ray yang tertidur pulas.
Tangan Axel terulur untuk menyentuh rahang Ray dan menyingkirkan rambut Ray yang sedikit menutupi matanya. Dapat dilihatnya wajah seorang female alpha yang menurutnya tampan sekali. Ray terkadang terlihat cantik karena rambutnya panjang sampai ke pantatnya.
Axel perlahan menyingkirkan tangan Ray dari pinggangnya dan membenarkan posisinya tidur. Dia tersenyum dan menyelimuti Ray. Setelahnya ia pergi ke dapur untuk membuatkan Ray sarapan.
"Selamat pagi tuan" Para pelayan menyapa Axel dengan hangat.
"Sudah kubilang jangan panggil aku begitu. Cukup Axel saja"
"Itu karena tuan bagian dari Nona Ray" Axel mendengus, ia hanya bisa pasrah.
Axel memasuki dapur dan membantu para pelayan menyiapkan hidangan. Tentunya ia memasak untuk alphanya.
Sekian lama di dapur. Akhirnya hidangan istimewa dengan penuh cinta Axel untuk Ray sudah siap tertata rapi di meja makan.
Baru saja ia berniat membangunkan Ray untuk sarapan. Kini sebuah tangan melingkar di perutnya dan bahunya terasa berat. Dapat ia cium bau feromon dan wangi parfum yang sangat padu. Itu sangat enak untuk dicium.
"Selamat pagi suamiku" Ray mengecupi leher Axel dan main-main menggigitnya sedikit.
"Aku belum mandi" jawab Axel.
Ray terkekeh pelan. Mau berlumuran kotoran pun ia mau mencium Axel.
"Tidurnya nyenyak?"
"Hm. Tapi beberapa saat aku merasa kosong, sesuatu yang membuatku nyenyak hilang dan aku terbangun" jawab Ray sambil duduk di kursi.
Axel yang paham sedikit membuang wajahnya.
"Kenapa tidak makan sayang?" Ray menyadarkan Axel dan yang ditanya segera menoleh.
"Makanlah, aku akan mandi" Axel berniat pergi tapi tangannya di tahan oleh Ray.
"Tidak boleh, selesai makan baru boleh" Titah Ray.
"Tapi" Percuma tapi. Ray bangun dan mendudukkan Axel di kursi sebelahnya.
"Aku bilang makan ya makan" Ucap Ray mutlak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Woman
RandomRay seorang female alpha dari keluarga terpandang bahkan menyandang status CEO perusahaan. Pada suatu hari ia terlalu marah dan mabuk untuk meringankan bebannya. Namun, saat perjalanan pulang ia malah bertemu dengan seseorang yang memilki potensi da...