12

1.3K 67 0
                                    

1 bulan terhitung, selama itu sikap Ray benar-benar berubah. Axel sampai percaya jika yang di katakan Ray tempo itu benar. Ray menyukai nya.. tapi masih ada keraguan di dalam hatinya. Mungkin saja itu hanya permainan atau kata-kata manis saja.

Saat ini Axel sedang menemui dokter perihal mengalami demam beberapa hari ini, dia juga sering merasa pusing. Saat mencoba meminum obat, obatnya malah tidak mempan.

"Tolong perhatikan kesehatan anda tuan, bayinya masih berusia 1 bulan 2 minggu."

"Aku h-hamil?" Tanya Axel memastikan.

"Benar" Dokter itu mengatakan jelas, dan memberikan kertas berisi resep obat dan vitamin.

"Untuk saat ini jangan menggunakan obat penekan seperti inhibitor atau lainnya. Pheromone suami anda bisa membuat pusing, mual anda mereda." Ucap dokter.

"Baiklah, terimakasih dokter"

~

"Apa aku harus memberi tahu Ray soal ini?" Axel bingung, perasaan nya campur aduk. Dia sangat senang karena ada seseorang yang ada di perutnya. Tapi di sisi lain dia khawatir jika Ray tidak menerimanya.

Axel memilih untuk ke dapur dan mencari cemilan di sana.

"Umh apa kamu lapar? Ayo kita makan biskuit" Axel berbicara pada perutnya dan mengambil stoples biskuit.

"Kak Axel" Axel menoleh, dia tersenyum melihat seseorang yang menghampiri nya.

"Yuna.. Apa kamu mau biskuit?" Axel menyodorkan biskuit dan Yuna memakan nya.

"Humm enakk, aku dengar ada bayi di sini" Yuna memegangi perut Axel yang agak besar.

"Bagaimana kamu tau?" Tanya Axel dan Yuna hanya tersenyum.

"Bau pheromone kaka berbeda, aku bisa mencium nya, dan aku belakangan ini sering melihat mu mengalami hal yang biasa orang hamil alami hihi" mendengar hal itu Axel hanya tersenyum, dia terharu karena Yuna peka padanya.

"Yuna apa kamu.."

"Alpha" Jawab Yuna sebelum Axel melanjutkan kata-katanya.

"Aku alpha seperti nona Ray, tapi aku belum bisa sepertinya. Nona Ray alpha yang terbaik, aku sangat ingin menjadi sepertinya. Dari kecil aku di rawat oleh bibiku dan tidak punya teman sama sekali. Karena pheromone ku menganggu omega lain jadi aku hanya diam saja dan bertingkah seperti omega lainnya" Yuna menunduk, Axel mengelus kepalanya dengan lembut.

"Jangan khawatir kamu pasti bisa humm" Yuna tersenyum ke arah Axel dan mengelus perut Axel

"Aku akan jadi bibi yey" Yuna melompat lompat seperti anak kecil dengan girang.

"Lihatlah bibimu ini nak, mau jadi alpha tapi sifatnya seperti itu" Yuna cemberut mendengar hal itu dan Axel tertawa melihatnya.

"Tidak apa-apa, aku bebas bersenang senang" Yuna tersenyum dan duduk. Dia menyingkap baju Axel keatas dan mencium perut Axel.

"Uh bayi kecil jangan menyusahkan kakakku, dia sangat lelah uhm" Axel tersenyum kecil.

Tanpa di sadari Leena mengintip, senyum terukir diwajahnya. Dia sangat senang karena Yuna bahagia, ditambah lagi kabar jika Axel sedang mengandung.

"Ada apa ini?" Suara itu membuat Yuna dan Axel menoleh.

"Nona Ray selamat datang" Yuna membungkuk dan meninggalkan mereka berdua.

"Kau sudah pulang?" Ray duduk di samping Axel.

"Lihat aku, sudah pulang kan?"

Ray mengambil biskuit itu dan memakannya, lalu Leena datang membawa secangkir kopi dan menyajikan nya pada Ray. Sedangkan untuk Axel dia membuatkan susu khusus untuk bumil.

Alpha WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang