Bulan yang bersinar terang pada malam hari menambah keindahan kota Maniac. Axel perlahan membuka matanya, ia merasa lebih baik tapi merasa kebas di bagian bawahnya. Ia melihat Ray yang sedang fokus dengan laptop nya. Axel menatap dengan lekat Ray di sana. Sampai akhirnya Ray tak sengaja melirik Axel dan langsung membuang pandangannya.
"Kau sudah bangun?" Tanya Ray.
Axel seketika mengumpat, dia bisa melihat kan jika sekarang Axel sudah duduk di kasur.
"Permisi nona muda, ini makan malam anda" Ucap Leea.
"Letakan disana" Ray menunjuk meja yang dekat dengan kasur. Leea menunduk dan pergi meninggalkan kamar.
"Makanlah" Ucap Ray sambil meminum tehnya.
Axel hanya melihat makanan itu dan tak menyentuhnya. Dia berpikir apa ada sesuatu di dalamnya.
"Itu aman 100%. Tak ada racun di dalamnya"
Seakan tau isi pikiran Axel, Ray memberitahu nya jika makanan itu aman untuk di makan.Axel melihat makanan yang begitu lengkap, ada appetizer, main course, dessert. Seperti berada di hotel bintang 5. Dia melirik, melihat ada pie stoberi. Oh no, itu pie kesukaannya. Dia seharian ini belum makan, biasanya dia akan mencari makanan sisa yang orang buang.
Akhirnya dengan rasa yakin dan perutnya yg lapar, ia mengambil nampan nya, mulai memakan makanan itu.
Yang ia rasakan adalah rasa yang sudah lama ia ingin rasakan. Tak seperti makanan sisa yang kesannya berbau tidak sedap dan ada campuran rasa yang tidak enak.
"Apakah enak?" Axel mendongak, perasaan tadi Ray duduk dan menatap lekat pada laptop nya. Sekarang ia malah ada di depan Axel.
Ray membuka mulutnya, Axel melihatnya dengan mulutnya yang sibuk mengunyah. Axel yang tidak peka membuat Ray mengubah raut wajahnya. Axel mengambil sayuran dan menyuapi Ray.
"Sup hangat memang sangat lezat" Axel hanya mengangguk dan melanjutkan makanannya.
"Habiskan makanan mu" Ray menepuk kepala Axel sebelum pergi ke kamar mandi.
Axel menyelesaikan makanan nya dengan potongan kecil pie stoberi nya, ia sengaja menyisakan untuk di makan paling akhir.
Axel menaruh nampan itu di meja dan beranjak dari tempat tidur. Dia berkeliling kamar untuk melihat sesuatu yang menarik.
Kamar Ray sangat luas, kau bisa menaruh 2 kasur king size disana. Saat sedang asyik melihat lihat, Axel menemukan sebuah foto gadis yang sangat cantik. Sontak Axel bercermin dan membandingkan wajahnya dengan yang di foto.
"Aku lebih bagus daripada yang di foto, kurasa" Axel tersenyum tipis.
Ceklek
Pintu terbuka, menampilkan Ray yang baru saja selesai mandi. Ray memakai kaos yang menampilkan lengan miliknya. Axel melihat terdapat tatto disana.
"Apa aku secantik itu sampai kau tak bisa mengalihkan pandangan mu hmm?" Ray tersenyum dan menghampiri Axel.
"Mandilah, aku menyiapkan air hangat untukmu" Ucap Ray sambil memberikan handuknya. Tak lupa, ia menunjuk kamar mandi tepat di sebelah lemari putih yang ada di pojok.
Axel menerimanya dan pergi ke kamar mandi, sebab akibat bercinta. Badannya lengket, semalam juga dia tidak mandi.
Ray mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Instagram. Kalian tau apa yang dia lakukan?
"Ah jadi ini filter yang paling sering di bicarakan Elis" Filter itu "kasat mata"
Ray mencoba membenarkan posisinya dan melihat wajahnya. Cukup lama ia mencoba tapi posisi nya tidak cocok, dia berpikir seharusnya tak perlu melakukan ini. Kamera memang membuat wajah jelek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Woman
LosoweRay seorang female alpha dari keluarga terpandang bahkan menyandang status CEO perusahaan. Pada suatu hari ia terlalu marah dan mabuk untuk meringankan bebannya. Namun, saat perjalanan pulang ia malah bertemu dengan seseorang yang memilki potensi da...