2

2.7K 116 4
                                    

"Anghh"

"Ahh"

"Shh"

Axel hanya pasrah menerima apa yang terjadi padanya. Ia merasa aneh di bawah sana, ia menyadari jika ia sedang mengangkang sekarang. Bagian bawahnya di hisap kuat sedangkan penis mungilnya yang berdiri tak hentinya mengeluarkan cum yang banyak.

"Nngahhh h-hentikan ahh" Axel mencoba meronta untuk melepaskan dirinya, tapi itu sia-sia. Ikatan tangannya sangat kuat, dan matanya yang tertutup kain tak bisa melihat siapa yang melakukan ini padanya.

"Sudah! Hentikan akhh" Penis mungilnya mengeluarkan cairan sperma dan mengotori perut mulusnya. Axel semakin panik karena seseorang itu mencoba untuk lebih melebarkan kakinya, ia bergetar ketika merasakan benda besar yang ingin masuk di bagian bawahnya.

"Tidakk ukhh" benda besar itu semakin menerobos masuk ke lubang pink nya yang berkedut.

Axel di bungkam dengan ciuman panas dari sang dominan yang tengah menggagahi nya sekarang. Axel merasakan lidah yang besar, licin mengobrak-abrik isi mulutnya.

Jlebb!

"AKHHH" Benda besar itu masuk sepenuhnya di dalam dirinya. Darah segar keluar dari lubang kecilnya.

Axel mulai merasakan tubuhnya tersentak sentak, dia menangis karena sudah ternodai oleh seseorang yang tak ia kenal.

Dia benar-benar merasa seperti jalang di luaran sana yang mau saja di sodok dan di perlakukan sesuka hati.

Semakin lama ritme nya semakin cepat. Axel yang hanya merasakan sakit daritadi, kini mulai merasakan nikmat. Tak hanya itu, dia mencium sebuah aroma sedap yang membuat tubuhnya semakin panas. Walaupun begitu, dia sangat suka aromanya. Dia berpikir sejenak jika ini adalah aroma feromon alpha yang sedang rut.

"Ahh nghh ughhh pelannhh ahh" Racist Axel tak jelas, ia sudah kehilangan akal sehatnya sekarang. Semakin banyak sodokan yang di berikan itu semakin nikmat rasanya.

"Anghh yah di sana ughh nikmatt ahh" Axel mendesah tak karuan, Axel tak bisa berpikir jernih, ia terus mendesah. Apalagi ketika titik nikmat nya berkali-kali di tumbuk.

Perlahan kain yang menutup matanya lepas, pengelihatan nya buram, dia menatap samar-samar wajah yang sibuk menggenjot nya sekarang.

"Ergghh ahh" Erangan berat itu membuat Axel merinding sekaligus semakin membuat nya bernafsu. Erangan itu terdengar merdu di telinganya.

Tak lama lubangnya semakin berkedut, dan dia merasakan sesuatu semakin besar di dalam lubangnya. Axel kaget ketika orang itu mengocok penis mungilnya.

"Nghh ahh cum ahh, cum!" Ucap Axel sambil terus mendesah. Sedangkan orang itu menutup lubang kencing nya. Hal itu menyebabkan Axel ingin gila.

"Ahh tolonggg nghh biarkan aku cumhh" Mata Axel menatap mata itu, mata tajam berwarna coklat muda.

"Aku tak tahan ahh, AKHHH" Orang itu membiarkan Axel cum dan mengeluarkan pusakanya dari lubang milik Axel, lalu mengeluarkan semua sperma nya hingga mengenai wajah cantik milik Axel.

Axel tersengal, menghirup udara dengan rakus. Orang itu membalikkan tubuh Axel. Sekarang jadinya posisi doggy style. Orang itu memasukan penis nya lagi dalam sekali hentak dan menggejot Axel dengan brutal.

"Ahh nghhh"

Orang itu menenggelamkan wajahnya di bahu Axel dan mencium bibirnya. Perang lidah terjadi di sana, tautan mereka terlepas dan menyisakan benang saliva. Orang itu memasukkan 2 hari nya ke mulut Axel dan membuat Axel mendongak menatap nya.

"Cantik" batin orang itu.

Kegiatan itu terus berlanjut sampai pagi. Tak terhitung berapa ronde yang telah di lakukan.











































Alpha WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang