9

1.5K 70 0
                                    

Paginya jam 9, Axel bangun dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dia perlahan mencoba beranjak dari tempat tidur.

Bugh.

Axel terduduk di lantai, pantatnya sakit sekali. Dia mencoba berdiri dan merasakan sakit yang sangat sakit. Dia mencoba menahannya sampai air matanya jatuh.

Lagi-lagi Axel jatuh, dia tak bisa berjalan sekarang. Axel merangkak untuk ke kamar mandi, sebelum ia melakukannya pintu terbuka dan ia menatap Ray yang rapi dengan jas kantornya.

Ray tersenyum menatap Axel, dia lalu menghampirinya.

"Apa sakit sekali?" Ray menggendong Axel ke kamar mandi. Ia meletakan nya di bathtub. Ray mengisikan nya dengan air hangat. Mengambilkan Axel handuk dan memandikan Axel.

Setelah selesai, Ray membaringkan Axel di kasur. Ray mengambil salep di laci rahasianya.

"Mengangkang" Axel memalingkan wajahnya.

"Aku bisa sendiri" Axel duduk dan mengambil salep itu dari Ray.

Axel mengoleskan salepnya perlahan, entah kenapa dia kesusahan untuk melakukan ini.

Ray mengambil salep itu dan mengoleskan nya ke bibir lubang milik Axel.

"Akhh umhh" Axel meremas sprai. Dia merasakan perih yang luar biasa saat Ray memasukkan jari telunjuknya ke lubang Axel.

Sedangkan Ray perlahan mengoleskan salep di bagian dalam, Ray bisa merasakan panasnya lubang Axel dan dia tau jika lubang Axel sampai lecet.

Ray mengeluarkan jarinya, dia memakaikan celana Axel agar tidak melukai lubangnya nanti.

Ray bangkit dan mengganti jasnya. Dia mengambil map berwarna biru dan pergi meninggalkan Axel.

"Apa dia pulang karena ingat denganku?" Axel tersenyum sambil bergumam. Belakangan ini Ray perhatian dengannya. Dan setiap kali jantungnya selalu tidak normal.

"Tunggu. Aku tidak suka padanya kan? Oh tidak mungkin. Gak bakal si suka sama orang nyebelin kek dia huhh" Axel mengabaikan perasaannya.

Tilulit aiya iya iya I'm your little butterfly

Axel mengambil ponselnya, dia melihat siapa yang menelpon nya.

"Woeeee kemana aja loe" Suara nyaring dari telpon Axel terdengar.

"Ngepet" Jawab Axel singkat.

"Gak ngajak gw anjg"

"Mau jadi babinya?" Tanya Axel

"Gak lah"

"Yaudah" - Axel

"Bosen banget gua, ketemu an yukk"

"Bolehhh aja, di mana?" - Axel

"Di rumah lo aja xel, bosen gw di rumah" Mendengar itu Axel mengernyit bingung.

"Ngapain ke rumah gw, ke tempat apa gitu kan bagus" - Axel

"Gw jemput ya, kasi alamat" Orang itu memutuskan telpon nya, Axel sedikit kesal dan langsung memberikan alamat mansion Ray pada orang itu.

a few moments later...

Axel menunggu di luar dengan style yang sederhana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alpha WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang