Assalamualaikum semua
Harap follow akun wattpad author dan jangan lupa tinggalkan jejakSekedar informasi karya The Santri telah selesai melakukan revisi + sudah di terbitkan. Terdapat perubahan besar di The Santri yang terbaru apalagi di versi buku.
Apabila ingin membeli The Santri secara lengkap dalam versi buku bisa mengkontak author melalui
Ig makhluk_angkas4 atau Tiktok Makhlukangkas4======
Pre-order The Santri harga 114 ribu + free ongkir. Cus DM Ig author makhluk_angkas4 atau komen biar author giring kalian ke Ig atau WhatsApp.=======
RONA jingga menghiasi langit petang. Campuran antara biru dan jingga melengkapi langit secara bersamaan.
Manik mata hitam menatap lekat bangunan panjang menjulang tinggi. Di huni oleh ribuan orang, menjadi tempat untuk menuntut ilmu dan menutup diri dari dunia luar. Sorot mata tajam, di sertai api dendam bermunculan di wajah gadis berwajah setenang lautan kerap di sapa Cahaya Argantara.
Wajahnya memang tenang, dalam ketenangan menyimpan dendam yang terkemas rapih dalam sebuah senyuman.
"Akan ku pastikan aku akan bertemu dengannya." Batin Cahaya menaruh dendam menggebu-gebu di dalam hati pada seseorang yang sudah membunuh saudara kembarnya.
Bayang-bayang satu nama di tiap dinding di kamar sang kembaran menari-nari di kepala, hati merasa dia terlihat dalam perkara sadis.
Satu demi satu kaki melangkah memasuki pondok pesantren Al-Ikhlas. Di setiap langkah di lakukan serangan panas dari dendam terus menyelimuti tubuh. Sepanjang jalan mata elang menatap banyak cctv yang terpasang di berbagai tempat, di tengah-tengah keramaian kepanikan datang menghampiri.
"Gawat, di sini banyak cctv. Aku akan sulit bergerak kalau seperti ini." Batin Cahaya. Kaki terus melangkah, ekspresi wajah tampak tenang. Berusaha tidak membuat gelagat yang dapat memicu kecurigaan.
Dalam langkah yang di lakukan tersemat dendam membara di dada. Bagai tebasan pisau tajam kala telinga mendengar kabar kematian dari saudara berwujud sama namun beda prinsip dan karakter. Jalur pahit di tempuh demi terungkap pelaku kriminalitas yang membuat mata tak lagi bisa menatapnya.
"Cahya."
Panggilan dari seorang gadis menghentikan langkah Cahaya.
Dengan senyum yang bertebaran gadis berhidung kecil, tubuh ramping berlari mendekat. Tubuh Cahaya mulai menegang, bingung untuk melontarkan kata sebab mata masih asing menatapnya.
"Cahya kamu dari mana aja? Kenapa tiba-tiba ngilang dari sini, kamu gak lompat dari pagar kan?" Amukan mendarat di telinga.
Gadis yang di marahi diam tanpa ekspresi. Di penjara suci Cahaya harus berpura-pura menjadi sosok Cahya yang merupakan saudara kembarnya, baru tewas 1 bulan lalu dengan cara terbilang tragis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Santri [SUDAH TERBIT]
Teen FictionBagaimana jadinya Cahaya ketika melanjutkan kehidupan sehari-hari milik saudara kembar dengan menautkan misi mengupas habis lika-liku peristiwa merenggut nyawa sang kembaran (Cahya). Akankah gadis dengan modal wujud yang sama dapat menjalankan misi...